Lisin Asetat


Lysine Acetate

 

L-Lisin monoasetat [57282-49-2]

C6H14N2O2.C2H4O2                                             BM 206,24

 

Lisin Asetat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C6H14N2O2.C2H4O2, sebagai L-lisin asetat, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Hablur atau serbuk hablur putih tidak berbau; rasa asam.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air.

 

Baku pembanding L-Lisin Asetat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Arginin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada L-Lisin Asetat BPFI.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +8,4°dan +9,9°, dihitung terhadap zat kering; lakukan penetapan menggunakan larutan yang mengandung 100 mg per mL dalam air.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,2%; lakukan pengeringan pada suhu 80° selama 3 jam, menggunakan 1 g zat.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,4%.

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,05%; lakukan penetapan menggunakan 730 mg zat dan kekeruhan tidak lebih dari 0,50 mL asam sulfat 0,020 N.

 

Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,03%; lakukan penetapan menggunakan 330 mg zat dan kekeruhan tidak lebih dari 0,10 mL asam sulfat 0,020 N.

 

Besi <331> Tidak lebih dari 30 bpj.

 

Logam berat <371>Metode I Tidak lebih dari 15 bpj.

 

Kemurnian kromatografi Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,5% dan jumlah semua cemaran tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran isopropil alkohol P-amonium hidroksida P (70:30).

    Penampak Bercak Larutkan 200 mg ninhidrin P dalam 100 mL campuran butil alkohol P- asam asetat 2 N (95:5).

    Larutan baku Timbang seksama sejumlah Lisin Asetat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL. [Catatan Larutan mempunyai kadar yang setara dengan 0,5% larutan uji.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 10 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Buat larutan baku Lisin Asetat BPFI dan Arginin Hidroklorida BPFI dalam air dengan kadar masing-masing lebih kurang 0,4 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 µL Larutan baku, Larutan uji dan Larutan kesesuaian sistem pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang berisi Fase gerak. Biarkan merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan keringkan lempeng pada suhu antara 100º dan 105º sampai bau amonia hilang. Semprot dengan Penampak bercak, dan panaskan pada suhu antara 100º dan 105º selama 15 menit. Amati lempeng pada sinar terang. Bercak yang diperoleh dari Larutan kesesuaian sistem menunjukkan dua bercak yang terpisah. Bercak lain dari Larutan uji tidak lebih intensif dibandingkan dengan bercak utama dari Larutan baku

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labuErlenmeyer 125 mL, larutkan dalam campuran 3 mL asam formatP dan 50 mL asam asetat glasial P. Titrasi dengan asam perklorat 0,1 N LV, tetapkan titik akhir secara potensiometrik. Lakukan penetapan blangko.

 

Tiap mL asam perklorat 0,1 N

 setara dengan 10,31 mg C6H14N2O2.C2H4O2

 

Wadah danpenyimpanan Dalam wadah tertutup baik.