NaAsO2; BM 129,91.
Pemerian Serbuk hablur, putih.
Kelarutan Larut dalam air, sukar larut dalam etanol.
Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 5,5 g zat; masukkan ke dalam labu tentukur 500-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 25 mL, masukkan ke dalam Erlenmeyer,tambahkan 50 mL air dan 5 g natrium fosfat dibasa P, goyang sampai larut. Titrasi dengan iodum 0,1 N LV,mendekati titik akhir tambahkan 3 mL kanji LP.
Tiap mL iodum 0,1 N setara dengan 3,746 mg As
Diperoleh nilai antara 57,0-60,5% setara dengan 98,8% sampai 104,9% NaAsO2
Klorida <361> Tidak lebih dari 0,01%; lakukanpenetapan menggunakan 1 g zat.
Logam berat <371> Metode II Tidak lebih dari 50 bpj; larutkan 200 mg zat dalam asam klorida P (3 dalam 8), uapkan di atas tangas uap sampai kering. Larutkan residu dalam 5 mL asam klorida P (2 dalam 5), dan uapkan lagi sampai kering. Larutkan residu dalam 10 mL air, tambahkan 2 mL asam asetat encer LP dan 10 mL hidrogen sulfida LP. Warna cokelat yang terjadi tidak lebih intensif dari pembanding yang mengandung 0,01 mg timbal.
Besi <331>Tidak lebih dari 0,02%; larutkan 1 g zat dalam 20 mL asam klorida P (1 dalam 5), tambahkan tetes demi tetes brom LP berlebih. Didihkan larutanuntuk menguapkan kelebihan brom, dinginkan,encerkan dengan 40 mL air dan 10 mL larutan asam tiosianat P (3 dalam 10). Warna merah yang terjadi tidak lebih intensif dari pembanding yang mengandung 0,02 mg besi.
Sulfida Lebih kurang 5 bpj. Larutkan 1 g zatdalam 20mL air, tambahkan 5 tetes timbal asetat LP: tidakterjadi warna coklat.
Sulfat <361> Tidak lebih dari 0,02%.Lakukan penetapan seperti tertera pada Uji Umum untuk Pereaksi, Metoda II. Larutkan 5 g zat dalam 100 mL air, tambahkan metil jingga LP, netralkandengan asam klorida 0,1 N, dan tambahkan 3 mLasam berlebih, saring. Lakukan pengujian pada filtrat: tidak lebih dari 3 mg.