Klemastin Fumarat


Clemastine Fumarate

 

 

(+)-(2R)-2-[2-[[[(R)-p-Kloro-?-metil-?-fenilbenzil]-oksi]etil]-1-metilpirolidina fumarat (1:1) [14976-57-9]

C21H26ClNO.C4H4O4                                                  BM 459,96

 

Klemastin Fumarat mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C21H26ClNO.C4H4O4,  dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur; putih sampai hampir putih; tidak berbau. Larutan bereaksi asam terhadap lakmus.

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air, dalam kloroform; sukar larut dalam metanol.

 

Baku pembanding Klemastin Fumarat BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. 4-Klorobenzofenon BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Klemastin Fumarat BPFI.

    B. Waktu retensi puncak fumarat dan klemastin pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

pH <1071> Antara 3,2 dan 4,2; lakukan penetapan menggunakan suspensi 100 mg per mL.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +15,0º  dan +18,0º, dihitung terhadap zat kering; lakukan penetapan menggunakan larutan dalam metanol P yang mengandung10mg per mL, pada suhu 20º.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu105º sampai bobot tetap.

 

Logam berat <371> Metode III  Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Larutkan 4,1 g kalium fosfat monobasa  P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 4,0 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan A Campuran metanol P-asetonitril P-Dapar (35:35:30).

    Larutan B Campuran metanol P-asetonitril P-Dapar (40:37,5:22,5).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan 1 Timbang saksama sejumlah Klemastin Fumarat BPFI larutkan dan encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,14 mg per mL. Jika perlu lakukan  sonikasi hingga larut sempurna.

    Larutan baku persediaan 2 Timbang saksama sejumlah 4-Klorobenzofenon BPFI larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,14 mg per mL. Jika perlu lakukan  sonikasi hingga larut sempurna.

    Larutan sensitivitas Pipet sejumlah Larutan baku persediaan 1 encerkan dengan Larutan A hingga kadar klemastin fumarat lebih kurang 0,14 µg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan 1 dan Larutan baku persediaan 2, encerkan dengan Larutan A hingga kadar klemastin fumarat dan 4-klorobenzofenon masing-masing lebih kurang 0,28 dan 0,36 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dan encerkan dalam Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,28 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 5 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 1,8 mm. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

3

100

0

3,1

0

100

18

0

100

18,1

100

0

25

100

0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas dan Larutan baku, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara klemastin dan 4-klorobenzofenon tidak kurang dari 1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0 %; perbandingan “signal to noise” klemastin dari Larutan baku tidak kurang dari 50.

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase 4-klorobenzofenon dalam zat dengan rumus:

 

 

ri dan rS berturut-turut adalah respons puncak                4-klorobenzofenon dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar 4-Klorobenzofenon BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar klemastin fumarat dalam µg per mL Larutan uji. Hitung persentase cemaran lainnya dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran lain dari Larutan uji; rS adalah respons puncak klemastin dari Larutan baku; CS adalah kadar Klemastin fumarat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar klemastin fumarat dalam mg per mL Larutan uji.

 

Tabel

Cemaran

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Asam fumarat

0,5

-

Klemastin

1,0

-

4-klorobenzofenon

1,7

0,15

Masing-masing cemaran lain

-

0,10

Total cemaran

-

1,0

Abaikan puncak dengan area kurang dari 0,05%

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Larutkan 4,1 g kalium fosfat monobasa  P dalam 1000 mL air. Atur pH hingga 4,0 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak  Buat campuran metanol P- asetonitril P-Dapar (35:35:30). Saring dan awaudarakan.    

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Klemastin Fumarat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak  hingga kadar lebih kurang 0,28 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,28 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 5 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 1,8 mm. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku selama tiga menit, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,8; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 5 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.Hitung persentase klemastin fumarat, C21H26ClNO.C4H4O4 dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak klemastin dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Kemastin Fumarat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar klemastin fumarat dalam mg per mL Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, pada suhu tidak lebih dari 25°.