Minyak Permen


Pepperment Oil 

Minyak Permen adalah minyak atsiri yang diperoleh dengan destilasi uap dari bagian di atas tanah tanaman berbungan Mentha piperita Linné (Familia Labiatae) yang segar, dimurnikan dengan cara destilasi dan tidak didementolisasi sebagian ataupun keseluruhan. Mengandung tidak kurang dari 5,0% ester dihitung sebagai mentil asetat (C12H22O2), dan tidak kurang dari 50,0% mentol total (C10H20O) sebagai mentol bebas dan sebagai ester.

Pemerian Cairan tidak berwarna atau kuning pucat, bau khas kuat menusuk; rasa pedas diikuti rasa dingin jika udara dihirup melalui mulut.

Kelarutan dalam etanol 70% Satu bagian volume dilarutkan dalam 3 bagian volume etanol 70%; tidak terjadi opalesensi.

Identifikasi Dalam tabung reaksi kering, campur 6 tetes dengan 5 mL larutan asam nitrat P (1 dalam 300) dalam asam asetat glasial P, masukkan tabung ke dalam gelas piala berisi air mendidih: dalam waktu 5 menit cairan berwarna biru, yang pada pemanasan lebih lanjut berwarna lebih tua dan menunjukkan fluoresensi warna tembaga yang akan memudar dan meninggalkan cairan berwarna kuning keemasan.

Bobot jenis <981> Antara 0,896 dan 0,908.

Rotasi optik <1081> Antara -18º dan -32º  dalam tabung 100 mm.

Indeks bias <1001> Antara 1,495 dan 1,465; lakukan penetapan pada suhu 20º .

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 40 bpj.

Dimetil sulfida Destilasi sejumlah 25 mL hingga diperoleh lebih kurang 1 mL destilat, tampung hati-hati destilat pada permukaan 5 mL raksa(II) klorida LP dalam tabung reaksi: tidak terbentuk lapisan warna putih pada daerah kontak dalam 1 menit.

Penetapan kadarester total Timbang saksama lebih kurang 10 g, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL, tambahkan 10 mL etanol netral P yang tidak dinetralkan dan 2 tetes fenolftalein LP, kemudian tambahkan tetes demi tetes natrium hidroksida 0,1 N hingga timbul warna merah muda lemah. Tambahkan 25,0 mL kalium hidroksida etanol 0,5 N LV, refluks di atas tangas air mendidih selama 1 jam. Biarkan dingin, tambahkan 20 mL air dan fenolftalein LP, titrasi kelebihan basa dengan asam hidroklorida 0,5 N LV. Lakukan penetapan blangko, dengan mengabaikan natrium hidroksdia 0,1 N seperti tertera pada Titrasi residual dalam Titrimetri <711>.

Tiap mL kalium hidroksida etanol 0,5 N

setara dengan 99,15 mg ester total

dihitung sebagai metil asetat (C12H22O2)

Penetapan kadar mentol total Pipet 10 mL ke dalam labu asetilasi 100 mL, tambahkan 10 mL anhidrida asetat P dan 1 g natrium asetat anhidrida P. Didihkan campuran perlahan-lahan selama tepat 1 jam, dinginkan, lepaskan kondensor, pindahkan campuran ke corong pisah kecil, bilas labu asetilasi tiga kali, tiap kali dengan 5 mL air hangat, masukkan air bilasan ke dalam corong pisah. Bila cairan sudah terpisah sempurna, buang fase air, cuci minyak yang tertinggal beberapa kali dengan natrium karbonat LP yang diencerkan dengan air sama banyak, hingga cucian terakhir bereaksi basa terhadap fenolftalein LP. Keringkan minyak dengan natrium sulfat anhidrat P dan saring. Pipet 5 mL minyak yang sudah terasetilasi ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL yang telah ditara, dan timbang. Tambahkan 50,0 mL kalium hidroksida etanol 0,5 N LV, refluks di atas uap selama tepat 1 jam. Biarkan campuran dingin, tambahkan 10 tetes fenolftalein LP, titrasi kelebihan basa dengan asam hidroklorida 0,5 N LV. Lakukan penetapan blangko seperti tertera pada Titrasi residual dalam Titrimetri <711>. Hitung persentase mentol total dengan rumus:

A adalah hasil yang diperoleh dari pengurangan mL asam hidroklorida 0,5 N yang diperlukan pada titrasi di atas dari mL asam hidroklorida 0,5 N yang diperlukan pada titrasi blangko; E adalah persentase ester dihitung sebagai mentil asetat (C12H22O2); B adalah bobot minyak terasetilasi yang digunakan.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan hindarkan dari panas berlebih.