Sisplatin


Cisplatin

 

 

Cis-diaminadikloroplatinum [15663-27-1]

Cl2H6N2Pt                                                    BM 300,05

 

Sisplatin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% Cl2H6N2Pt, dihitung terhadap zat anhidrat. [Perhatian Sisplatin sangat sitotoksik Lakukan dengan sangat hati-hati untuk mencegah terhirupnya partikel dan kontak dengan kulit.]

 

Baku pembanding Sisplatin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah terutup rapat, terlindung cahaya. Transplatin BPFI; Kalium Trikloroaminaplatinat BPFI.

 

Identifikasi

    A. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan waktu retensi puncak utama pada kromatogram dari Larutan baku seperti tertera pada Penetapan kadar.

    B. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti Sisplatin BPFI.

    C. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

    Fase gerak Campuran aseton P-asam nitrat 1 N (180:20). 

    Larutan baku Buat larutan baku dalam dimetilformamida P yang mengandung Sisplatin BPFI 1,0 mg per mL.

    Larutan uji Larutkan sejumlah zat dalam dimetilformamida P hingga kadar 1,0 mg per mL. 

    Penampak bercak Tambahkan 5,6 g timah(II) klorida P pada 10 mL asam hidroklorida P, aduk selama 5 menit. [Catatan tidak perlu semua padatan larut]. Larutkan 200 mg kalium iodida P dalam   90 mL air. Campur kedua larutan. Abaikan endapan yang terbentuk, simpan larutan di tempat yang gelap. Larutan dapat digunakan dalam waktu kurang dari 1 minggu.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 5 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi yang dilapisi kertas saring dan telah dijenuhkan dengan Fase gerak selama 30 menit, biarkan merambat lebih kurang 8 cm di atas garis penotolan. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan Fase gerak menguap. Keringkan lempeng dalam oven pada suhu lebih kurang 100° selama 1 menit, dinginkan. Semprot lempeng dengan Penampak bercak, panaskan dalam oven pada suhu lebih kurang 100° selama 5 menit, dinginkan dan semprot lempeng dengan larutan kalium iodida P (1 dalam 50) untuk memperjelas warna bercak: harga Rbercak utama yang diperoleh dari Larutan uji sesuai dengan yang diperoleh dari Larutan baku.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 1,0 %.

 

Perbandingan kemurniaan ultraviolet [Catatan Bersihkan alat-alat kaca yang digunakan dengan campuran asam hidroklorida P-asam nitrat P (3:1), bilas saksama dengan air dan keringkan sebelum digunakan. Jangan gunakan bikromat P untuk mencuci. Jangan gunakan aseton P atau udara tekan untuk mengeringkan. Lindungi Larutan uji dari cahaya dan gunakan dalam waktu 1 jam setelah penyiapan.]  Timbang 98,5 mg ± 0,5 mg zat yang telah digerus, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan asam hidroklorida 0,1 N sampai tanda. Gunakan pengaduk magnetik yang bersih dengan kecepatan tinggi selama 5 menit dan sonikasi selama 10 detik sampai larut sempurna, balikkan labu berkali-kali sampai partikel yang melekat pada leher labu terlepas. Ukur serapan spektrum ultraviolet menggunakan sel 2-cm dengan asam hidroklorida 0,1 N sebagai blangko: perbandingan serapan pada panjang gelombang maksimum  mendekati  301 nm terhadap serapan minimum mendekati 246 nm, tidak kurang dari 4,5.

 

Trikloroaminaplatinat Tidak lebih dari 1,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak timbang 800 mg amonium sulfat P, masukkan ke dalam labu tentukur 2000-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Saring melalui penyaring membran dan awaudarakan sebelum digunakan. Atur hingga pH larutkan ini 5,9 ± 0,1. Jika perlu lakukan penyesuaian tehadap kekuatan ion dari Fase gerak, untuk memenuhi syarat kesesuaian sistem yang diperlukan.

    Larutkan baku [Catatan Gunakan alat kaca aktinik rendah.] Timbang saksama sejumlah Kalium Trikloroaminaplatinat BPFI, larutkan dalam larutan natrium klorida P 0,9%, encerkan secara kuantitatif dengan pelarut yang sama hingga kadar lebih kurang 0,006 mg per mL. Gunakan dalam waktu 4 jam.

    Larutkan uji [Catatan Gunakan alat kaca aktinik rendah.] Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda. Aduk dengan pengaduk mekanik selama 30 menit agar larut sempurna. Larutan ini mengandung sisplatin lebih kurang 0,5 mg per mL. Gunakan dalam waktu 4 jam.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 209 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L14. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak natrium klorida dan puncak trikloroaminaplatinat tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak trikloroaminaplatinat. Waktu retensi relatif lebih kurang 1,0 untuk sisplatin dan 5,0 untuk trikloroaminaplatinat. Hitung persentase trikloroaminaplatinat dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar dalam µg per mL Larutan baku; W adalah bobot dalam mg sisplatin yang digunakan; 318,48 dan 357,58 berturut-turut adalah bobot molekul trikloroaminaplatinat dan kalium trikloroaminaplatinat.

 

Transplatin Tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak  Buat larutan kalium fosfat monobasa 0,18 M, atur pH 3,2 dengan asam fosfat P, saring.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih kurang 10 mg Transplatin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda, dan larutkan dengan pengadukan secara mekanik selama 30 menit.

    Larutan baku kerja Pipet 5 mL Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur 25-mL yang berisi lebih kurang 12 mg Sisplatin BPFI. Encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda, aduk secara mekanik selama 30 menit sampai larut.

    Larutan baku Pipet 10 mL Larutan baku kerja ke dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan 5,0 mL larutan tiourea P (1 dalam 200) yang dibuat segar dan 5,0 mL asam hidroklorida 1 N. Encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda. Pindahkan lebih kurang 10 mL larutan ini kedalam vial serum yang sesuai, tutup dan segel dengan lapisan politef, panaskan dalam blok pemanas dalam suhu 60  ± 0,5° selama 60 menit. Angkat dan dinginkan sampai suhu ruang.

    Larutan uji (1) Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda, larutkan dengan pengadukan secara mekanik selama 30 menit.

    Larutan uji (2) pipet 10 mL Larutan uji (1) ke dalam labu tentukur 50-mL, dan lakukan seperti pada Larutan baku mulai dengan “Tambahkan 5,0 mL larutan tiourea P (1 dalam 200)”.

    Larutan resolusi Masukkan lebih kurang 10 mg Sisplatin BPFI ke dalam labu tentukur 200-mL, encerkan dengan larutan natrium klorida P 0,9% sampai tanda, aduk secara mekanik selama 30 menit sampai larut. Pipet 10 mL larutan ini dan 10 mL Larutan baku persediaan ke dalam labu tentukur  50-mL, lakukan seperti pada Larutan baku, mulai dengan “tambahkan 5,0 mL larutan tiourea P (1 dalam 200)”.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L9. Pertahankan kolom pada suhu 45°. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Kondisikan kolom dengan cara pemompaan Fase gerak dengan laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit selama 30 menit, kemudian 0,5 mL per menit selama 30 menit dan kemudian 2,0 mL per menit selama 30 menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi: resolusi, R, tidak kurang dari 1,7. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku: waktu retensi dari derivat transplatin antara 5,0 dan 9,0 menit, atau jika tidak lakukan modifikasi Fase gerak jika perlu dan kondisikan lagi kolom. Efisiensi kolom, N, tidak kurang dari 2500 lempeng teoritis; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 4,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji (2) dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak transplatin; waktu retensi relatif sisplatin dan transplatin berturut-turut adalah 1,0 dan 1,3. Hitung persentase transplatin dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji (2) dan Larutan baku; C adalah kadar Transplatin BPFI dalam µg per mL Larutan baku kerja; W adalah bobot zat dalam mg yang digunakan pada pembuat Larutan uji (1).

 

Kandungan platina Antara 64,42% dan 65,22%, dihitung terhadap zat anhidrat. [Catatan Bersihkan alat-alat kaca yang digunakan dengan asam              nitrat P, bilas dengan air murni P untuk mencegah terjadinya lapisan cermin dari endapan platina]. Timbang saksama lebih kurang 500 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala  600 mL, tambahkan 300 mL asam hidroklorida 0,1 N, larutkan perlahan-lahan dengan pemanasan sampai hampir mendidih di atas lempeng pemanas yang ditutup bantalan isolasi sambil sering diaduk dengan batang pengaduk kaca. Jika sudah larut sempurna, pindahkan bantalan isolasi dan didihkan selama lebih kurang 10 menit. Angkat gelas piala dari lempeng pemanas, biarkan dingin sampai 1 menit tanpa pengadukan, saring secara kuantitatif menggunakan kertas saring porositas halus,  lembut, tebal dan bebas abu. Kumpulkan filtrat dalam gelas piala 600 mL, pindahkan secara sempurna dengan bantuan air panas. Cuci kertas saring dengan air panas. Letakkan gelas piala yang berisi campuran filtrat dan air bilasan di atas lempeng pemanas, dan uapkan sampai lebih kurang 300 mL. Letakkan batang pengaduk kaca dalam gelas piala, dan panaskan larutan sampai mendidih. Tambahkan perlahan-lahan tetes demi tetes melalui bagian tengah gelas piala 10,0 mL hidrazina hidrat P 85% [Perhatian Hidrazina adalah toksik] Tambahkan 2 tetes natrium hidroksida 10 N, didihkan 10 menit untuk menggumpalkan endapan agar mudah disaring, dinginkan, saring secara kuantitatif melalui kertas saring porositas sedang, halus, bebas abu. Bilas gelas piala dengan air panas, tuangkan air bilasan melalui kertas saring. Bersihkan gelas piala dan batang pengaduk dengan sepotong kertas saring yang sama dengan yang digunakan untuk menyaring. Letakkan kertas saring yang berisi endapan dan kertas saring pembersih dalam krus porselen nomer 1 yang sebelumnya telah  dipijarkan sampai bobot tetap. Keringkan di atas lempeng pemanas yang ditutup bantalan isolasi, naikkan suhu perlahan-lahan sampai mengarang, pijarkan pada suhu 800° selama 1 jam. Dinginkan dalam desikator dan timbang.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran etil asetat P-metanol P-dimetilformamida P-air yang telah diawaudarakan (25:16:5:5). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sisplatin BPFI, larutkan dan encerkan dengan dimetilformamida P secara kuantitatif hingga   kadar lebih kurang 1 mg per mL. Gunakan dalam waktu 1 jam.

     Larutan uji Timbang saksama sejumlah lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Larutkan dan encerkan dengan dimetilformamida P sampai tanda. Larutan ini mengandung sisplatin lebih kurang 1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 310 nm dan kolom 4,0 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L8. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 40 µl) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg sisplatin, Cl2H6N2Pt, dalam zat yang di gunakan dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-berturut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Sisplatin BPFI dalam mg per mL Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.