Tablet Glibenklamida


Glyburide Tablets

GlibenclamideTablet

Tablet Glibenklamida mengandung Glibenklamida, C23H28ClN3O5S, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Glibenklamida BPFI (Gliburida BPFI);lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 6 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa sejenis A Glibenklamida BPFI.

 

Identifikasi

    A. Zat uji dibuat dengan cara sebagai berikut: timbang sejumlah serbuk halus tablet setara dengan 15 mg glibenklamida, tambahkan 30 mL asetonitril P, kocok. Saring dn uapkan filtrat sampai kering. Keringkan residu dalam hampa udara pada suhu 60° selama 3 jam.  Spektrum serapan inframerah zat uji yang telah dikeringkan dan didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Glibenklamida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

    UJI 1 (“nonmicronized” glibenklamida)

    Media disolusi: 500 mL dapar borat 0,05 M pH 9,5 yang dibuat sebagai berikut: larutkan 381,5 g natrium borat P dan 19,1 g natrium hidroksida P dalam 20 L air, atur pH hingga 9,5 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P.

    Alat tipe 2: 75 rpm.

    Waktu: 45 menit.

    Lakukan penetapan jumlah, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P – air (1:1) yang mengandung asam fosfat P 4,0 mL per L larutan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Glibenklamida BPFI, larutkan dalam Media disolusi, sonikasi selama 25 menit. Encerkan dengan Media disolusi hingga kadar 0,15 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga kadar 0,003 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 1,5 mg); 0,006 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 3,0 mg); 0,009 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 4,5 mg); dan 0,012 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 6,0 mg).

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring dengan penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,6 mm x 30 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak utama tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase glibenklamida, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Glibenklamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah glibenklamida dalam mg per tablet seperti yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 500 mL.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 70% (Q), C23H28ClN3O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 2 (“micronized”glibenklamida) jika memenuhi uji ini cantumkan pada etiket Disolusi Uji 2.

    Media disolusi: 900 mL dapar fosfat 0,05 M pH 8,5 yang dibuat sebagai berikut: larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dan 1,99 g natrium hidroksida P dalam 1 L air, atur pH hingga 8,5 ± 0,05 dengan penambahan larutan asam fosfat P encer dan larutan natrium hidroksida P encer.

    Alat tipe 2: 50 rpm.

    Waktu: 30 menit.

    Lakukan penetapan jumlah, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P – air yang mengandung amonium fosfat monobasa P 5 g per L (480 : 520). Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih kurang 67 mg Glibenklamida BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 500-mL, larutkan dalam 40 mL metanol P, sonikasi selama 5 menit. Encerkan dengan Media disolusi sampai tanda.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga diperoleh kadar 0,0017 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 1,5 mg); 0,0034 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 3 mg); 0,0047 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 4,5 mg); dan 0,0067 mg per mL (untuk tablet yang mengandung 6 mg).

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring dengan penyaring yang sesuai dengan porositas 0,5 µm.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 4,0 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak utama tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase glibenklamida, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Glibenklamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah glibenklamida dalam mg per tablet seperti yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q), C23H28ClN3O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 3 (“micronized”glibenklamida) jika memenuhi uji ini cantumkan pada etiket Disolusi Uji 3.

    Media disolusi: 900 mL dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 yang dibuat sebagai berikut: larutkan 40,8 g kalium fosfat monobasa P dan 9,4 g natrium hidroksida P dalam 6 L air, atur pH hingga 7,5 ± 0,01 dengan penambahan larutan natrium hidroksida P encer.

    Alat tipe 2: 50 rpm.

    Waktu: 45 menit.

    Lakukan penetapan jumlah, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P – air (5:1).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Glibenklamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar 0,67 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga diperoleh kadar 6,7 µg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring dengan penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 75 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase glibenklamida, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan rumus:

 rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Glibenklamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah glibenklamida dalam mg per tablet seperti yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q), C23H28ClN3O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 4 (“non micronized”glibenklamida)

    Media disolusi: 900 mL dapar borat 0,05 M pH 8,0 dengan setiltrimetilamonium bromida 0,014 M yang dibuat sebagai berikut: larutkan 180,0 g setiltrimetilamonium bromida P; 55,6 g asam borat P; 67,1 g kalium klorida P dan 2,8 g natrium hidroksida P dalam 1500 mL air pada suhu 50° sambil diaduk selama beberapa jam, dinginkan hingga suhu ruang, encerkan dengan air hingga 2 L, atur pH hingga 8,0 ± 0,05 dengan penambahan asam klorida LP atau larutan natrium hidroksida P encer. Pipet 50 mL larutan tersebut, encerkan dengan air hingga 900 mL.

    Alat tipe 1: 50 rpm.

    Waktu: 45 menit.

    Lakukan penetapan jumlah, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P – air yang mengandung amonium fosfat monobasa P 5,2 g per 2 L (11:9). Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Glibenklamida BPFI, larutkan dan encerkan dengan etanol P hingga kadar 0,27 mg per mL. Pipet 1 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Media disolusi sampai tanda.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga diperoleh kadar 2,8 µg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring dengan penyaring yang sesuai dengan porositas 5 µm.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 226 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak utama tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase glibenklamida, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Glibenklamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah glibenklamida dalam mg per tablet seperti yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q), C23H28ClN3O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 5 (“micronized”glibenklamida)

    Media disolusi: 900 mL dapar fosfat 0,05 M pH 7,5 yang dibuat sebagai berikut: larutkan 40,8 g kalium fosfat monobasa P dan 9,4 g natrium hidroksida P dalam 6 L air, atur pH hingga 7,5 ± 0,01 dengan penambahan larutan natrium hidroksida P encer.

    Alat tipe 2: 50 rpm.

    Waktu: 30 menit.

    Lakukan penetapan jumlah, C23H28ClN3O5S, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Pengencer, Sistem kromatografi, dan Prosedur Lakukan seperti tertera pada Uji 3.     

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Glibenklamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang sama dengan kadar Larutan uji.

    Larutan uji Pipet sejumlah alikot, saring dengan penyaring yang sesuai. Jika perlu encerkan dengan Media disolusi.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 75% (Q), C23H28ClN3O5S, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Cemaran organik Tidak lebih dari 5,3%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Larutkan 0,087 g kalium fosfat dibasa P dan 0,612 g kalium fosfat monobasa P dalam 550 mL air untuk mendapatkan larutan dengan pH 6,00 ± 0,05. Tambahkan 450 mL metanol P.

    Pengencer Buat larutan 0,871 g kalium fosfat dibasa P dalam 550 mL air, encerkan dengan metanol P hingga 1 L.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Glibenklamida BPFI dan Senyawa Sejenis A Glibenklamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar masing-masing 0,1 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar masing-masing 0,0004 mg per mL. Larutan ini stabil selama 48 jam jika disimpan pada suhu ruang.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara lebih kurang 20 mg glibenklamida, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, tambahkan 80 mL Pengencer, sonikasi selama 15 menit, kocok selama 10 menit. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Sentrifus sejumlah larutan, gunakan beningan. Larutan ini stabil selama 14 jam jika disimpan pada suhu ruang.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 215 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 4 mm. Pertahankan suhu kolom pada 40°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara glibenklamida dan senyawa sejenis A glibenklamida tidak kurang dari 15; simpangan baku relatif untuk senyawa sejenis A glibenklamida pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5 %. [Catatan Waktu retensi relatif senyawa sejenis A glibenklamida dan glibenklamida lebih kurang 0,3 dan 1,0.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase senyawa sejenis A glibenklamida dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

ri dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis A glibenklamida dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Glibenklamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar glibenklamida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911>Memenuhi syarat.

 

Penetapan kadar  Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P- larutan amonium fosfat monobasa P 2,6 g dalam 450 mL air (550 : 450), saring dan awaudarakan. Jika perlu atur pH hingga 5,25 ± 0,30 dengan penambahan asam fosfat P dan natrium hidroksida P. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.   

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Glibenklamida BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar 0,1 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 10 mg Glibenklamida BPFI, tambahkan 20,0 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan, kocok kuat hingga larut. Tambahkan 4,0 mL air.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 10 mg Glibenklamida BPFI, tambahkan 20,0 mL asetonitril P, kocok kuat hingga larut. Tambahkan 4,0 mL air.

    Larutan uji Timbang tidak kurang dari 20 tablet, masukkan ke dalam wadah yang sesuai. Tambahkan sejumlah air setara dengan 0,4 mL per mg glibenklamida. Goyang sampai tablet terdispersi dan basah. Tambahkan asetonitril P setara dengan 2,0 mL per mg glibenklamida, kocok selama 30 menit. Sentrifus sejumlah suspensi, gunakan beningan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L7. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara senyawa sejenis A glibenklamida dan glibenklamida tidak kurang dari 4,0; simpangan baku relatif untuk puncak glibenklamida pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif senyawa sejenis A glibenklamida dan glibenklamida lebih kurang 0,5 dan 1,0.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromtogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase glibenklamida, C23H28ClN3O5S, dalam tablet dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama Larutan uji dan Larutan baku; WS adalah bobot dalam mg Glibenklamida BPFI yang digunakan dalam penyiapan Larutan baku; WU adalah bobot dalam mg glibenklamida yang digunakan dalam penyiapan Larutan uji; VS adalah jumlah volume dalam mL asetonitril P dan air yang digunakan dalam penyiapan Larutan baku; VU  adalah jumlah volume dalam mL asetonitril P dan air yang digunakan dalam penyiapan Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik. Simpan pada suhu terkendali.

 

Penandaan Jika tertera lebih dari satu uji Disolusi, cantumkan uji disolusi yang digunakan.