Sefazolin


Cefazolin

 

Asam(6R,7R)-3-[[(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2-il)tio]metil]-8-okso-7-[2-(1H-tetrazol-1-il)asetamido]-5-tia-1-azabisiklo[4.2.0]okt-2-en-2-karboksilat [25953-19-9]

C14H14N8O4S3                                             BM 454,51

 

Sefazolin mengandung, C14H14N8O4S3, tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 103,0%, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih sampai hampir putih, tidak berbau. Melebur pada suhu lebih kurang 198° sampai 200° disertai peruraian.

 

Kelarutan Sukar larut dalam air, dalam etanol, dan dalam metanol; larut dalam dimetilformamida, dan dalam piridin; agak sukar larut dalam aseton; sangat sukar larut dalam etil asetat, dalam isopropil alkohol, dan dalam metil isobutil keton; praktis tidak larut dalam benzen, dalam kloroform, dalam eter, dan dalam metilen klorida.

 

Baku pembanding Sefazolin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Diamkan sampai suhu ruang sebelum dibuka.

 

Identifikasi

A.   Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sefazolin BPFI.

B.   Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 2,0%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi dari cahaya  semua larutan yang mengandung sefazolin.]

    Larutan A Buat larutan kalium fosfat monobasa P 6,8 mg per mL dalam air .

    Larutan B Buat larutan kalium fosfat monobasa P 6,8 mg per mL dalam air, atur pH hingga 6,8 dengan penambahan natrium hidroksida 10% sebelum pengenceran dengan air sampai volume akhir.

    Larutan C Campuran asetonitril P-Larutan A (1:1).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan B dan Larutan C seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Blangko Gunakan Larutan B.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama sejumlah Sefazolin BPFI, larutkan dan encerkan dengan natrium hidroksida 0,05 N hingga kadar lebih kurang 2 mg per mL. Biarkan pada suhu ruang selama 5 menit. [ Catatan Epimer sefazolin terbentuk ketika sefazolin dicampur dengan natrium hidroksida].

    Larutan kesesuaian sistem Buat campuran Larutan kesesuaian sistem persediaan-Larutan B (1:24).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefazolin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Larutan B hingga kadar lebih kurang 25 µg per mL. Gunakan segera.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah mg zat, larutkan, dan encerkan dengan Larutan B hingga kadar lebih kurang 2,5 mg per mL. Gunakan segera.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit, pertahankan suhu kolom pada 30°. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan B

(%)

Larutan C

(%)

0

98

2

7

98

2

15

85

15

30

80

20

35

80

20

45

50

50

50

50

50

55

98

2

65

98

2

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi antara puncak sefazolin dan epimer sefazolin tidak kurang dari 8,0 pada 254 nm.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Blangko, Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase asam tetrazolilasetat dan tetrazolilasetamid asetal dalam zat dengan rumus:

 

 

rU210 adalah respons puncak asam tetrazolilasetat atau tetrazolilasetamid asetal pada panjang gelombang 210 nm dari Larutan uji; rS254 adalah respons puncak sefazolin pada panjang gelombang 254 nm dari Larutan baku; CS adalah kadar Sefazolin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sefazolin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; dan F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel. Hitung persentase masing-masing cemaran selain asam tetrazolilasetat dan tetrazolilasetamid asetal dalam zat dengan rumus:

 

 

ri254 adalah respons puncak masing-masing cemaran selain asam tetrazolilasetat dan tetrazolilasetamid asetal pada panjang gelombang 254 nm dari Larutan uji; rS254 adalah respons puncak sefazolin pada panjang gelombang 254 nm dari Larutan baku; CS adalah kadar Sefazolin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sefazolin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; dan F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Cemaran

?

(nm)

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas (%)

Asam tetrazolilasetat

210

0,07

0,40

1,0

Tetrazolilasetamid asetal

210

0,08

0,33

1,0

Sefazolin lakton rantai terbuka atau sefazolin 3-hidroksimetil

254

0,20

1,0

0,5

Metiltiadiazol tiol

254

0,23

0,91

1,0

7-Asam aminosefalosporanik

254

0,42

1,1

1,0

Analog sefazolin 3-metil

254

0,44

0,87

1,0

Sefazolin lakton

254

0,50

0,85

1,0

Analog sefazolin asetoksi

254

0,61

0,68

1,0

Sefazolin terasilasi

254

0,68

1,2

1,0

Isomer asam sefazoloik

254

0,84

1,0

1,0

Sefazolin

254

1,0

-

-

Epimer sefazolin

254

1,2

0,98

1,0

Sefazolin pivaloil

254

1,4

0,92

1,0

Cemaran lain

254

-

1,0

0,1

Total cemaran

-

-

-

3,5

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi  seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan Lindungi dari cahaya  semua larutan yang mengandung sefazolin.]

    Dapar A Timbang 0,9 g natrium fosfat dibasa anhidrat P dan 1,3 g asam sitrat monohidrat P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Dapar B Timbang 5,7 g natrium fosfat dibasa anhidrat P dan 3,6 g kalium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Fase gerak Buat campuran Dapar A-asetonitril P (9:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefazolin  BPFI, larutkan dan encerkan dengan Dapar B hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan Dapar B hingga kadar lebih kurang 50 µg per mL

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari  2,0 %.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respon puncak utama. Hitung persentase sefazolin, C14H14N8O4S3, dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak sefazolin dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sefazolin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sefazolin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; dan P adalah potensi sefazolin dalam mg per mg Sefazolin BPFI.

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat.