Injeksi Midazolam


Midazolam Injection

Injeksi Midazolam adalah larutan steril midazolam hiroklorida dalam air untuk injeksi atau midazolam dalam air untuk injeksi yang disiapkan dengan bantuan asam hidroklorida. Mengandung midazolam, C18H13ClFN3, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0%, dari jumlah yang tertera pada etiket. Dapat mengandung natrium klorida, benzil alkohol dan atau zat pengkelat.

Baku pembanding Midazolam BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya, dalam lemari pendingin. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku. Benzil Alkohol BPFI.

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi volume kecil.

Sterilitas <71> Memenuhi syarat.

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 8,33 unit Endotoksin FI per mg midazolam.

pH <1071> Antara 2,5 dan 3,7.

Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak lebih dari 0,5%; Masing-masing cemaran lain tidak lebih dari 0,1%; Total cemaran tidak lebih dari 1,0% [Catatan Abaikan semua puncak pelarut dan zat tambahan][Catatan Larutan baku dan Larutan uji terlindung dari cahaya] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak, dan Larutan uji lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku persediaan Gunakan Larutan baku pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,5 µg per mL.

    Larutan kontrol Pipet sejumlah Larutan baku, encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,1 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

0

100

0

15

100

0

20

0

100

35

0

100

37

100

0

45

100

0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan puncak midazolam tidak lebih dari 2,5; efisiensi kolom tidak kurang dari 5.500 lempeng teoritis; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 8,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kontrol, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: Perbandingan “signal to noise” tidak kurang dari 10.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam larutan injeksi dengan rumus:

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak midazolam dari Larutan baku; CS adalah kadar Midazolam BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; F adalah faktor respons relatif; 0,51 untuk puncak midazolam dengan waktu retensi antara 0,79 dan 0,97; 1,0 untuk semua puncak lain.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan natrium fosfat dibasa heptahidrat P dalam air dengan kadar lebih kurang 6,7 g per liter, atur pH hingga 5,0±0,1 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan A Campuran asetonitril P-metanol P-Dapar (8:3:9). Saring dan awaudarakan.

    Larutan B Campuran Asetonitril P-Dapar (3:1).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Midazolam BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan 2 mL metanol P, encerkan secara kuantitatif jika perlu bertahap dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan uji [Catatan midazolam dalam injeksi berubah dari bentuk cincin terbuka menjadi cincin tertutup saat diencerkan dengan Larutan A. Potensi midazolam ditentukan oleh luas puncak area cincin tertutup, konversi berlangsung sekitar 60 menit pada suhu 40° atau 2-3 jam pada suhu ruang.] Pipet sejumlah volume injeksi, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Pipet larutan, masukkan ke dalam vial yang sesuai, tutup rapat, dan panaskan pada suhu lebih kurang 40° selama 60 menit.  Biarkan larutan sampai suhu ruang sebelum dilakukan penyuntikan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm × 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

0

100

0

15

100

0

20

0

100

35

0

100

37

100

0

45

100

0

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 5.500 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase midazolam, C18H13ClFN3 dalam larutan injeksi dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Midazolam BPFI dalam mg per mL Larutan baku dan CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal, sebaiknya dari kaca Tipe I. Simpan pada suhu antara 15° dan 30°.

Penandaan Pada etiket harus dicantumkan pelarut,  jenis dan kadar pengawet yang digunakan. Cantumkan jika produk bebas dari pengawet.