Biru Tetrazolium P


(3,3’-(3,3’-Dimetoksi[1,1’-bifenil]-4,4’-diil)bis[2,5-difenil-2H-tetrazolium] diklorida); C40H32Cl2N8O2; BM 727,64; [1871-22-3]

    Pemerian Hablur kuning jeruk.

    Kelarutan Sukar larut dalam air; mudah larut dalam kloroform dan dalam metanol; tidak larut dalam aseton dan dalam eter.

    Kelarutan dalam metanol Larutkan 1 g zat dalam 100 mL metanol P: jernih.

    Warna Ukur serapan larutan 1 g zat dalam 100 mL metanol P pada panjang gelombang 525 nm, gunakan air sebagai blangko: serapan tidak lebih dari 0,20.

    Daya serap molar <1191> Daya serap molar dalam metanol P pada panjang gelombang 252 nm tidak kurang dari 50.000.

    Uji kesesuaian

        Larutan baku Timbang saksama sejumlah Hidrokortison BPFI yang sebelumnya dikeringkan pada suhu 105° selama 3 jam, larutkan dalam etanol P hingga kadar 10 µg per mL.

        Prosedur Pipet 10 mL, 15 mL dan 20 mL Larutan baku masing-masing ke dalam labu Erlenmeyer bertutup kaca 50 mL. Tambahkan 10 mL dan 5 mL etanol P berturut-turut pada labu Erlenmeyer berisi   10 mL dan 15 mL Larutan baku. Goyang sampai bercampur. Pada masing-masing labu dan labu keempat yang berisi 20 mL etanol P, tambahkan 2 mL larutan yang dibuat dengan cara melarutkan 50 mg biru tetrazolium P dalam 10 mL etanol P, campur. Kemudian tambahkan 2 mL larutan yang dibuat dengan mengencerkan 1 mL tetrametilamonium hidroksida LP dengan etanol P hingga 10 mL. Campur dan diamkan di tempat gelap selama 90 menit dan tetapkan serapan ketiga Larutan baku steroid pada panjang gelombang 525 nm dengan menggunakan blangko larutan pada labu keempat. Buat kurva kalibrasi dengan serapan pada sumbu Y dan kadar hidrokortison pada sumbu X: serapan masing-masing larutan sebanding dengan kadar dan serapan larutan yang mengandung 200 µg hidrokortison tidak kurang dari 0,50.