Vinblastin Sulfat


Vinblastine Sulfate

 

 

Garam vinkaleukoblastin sulfat (1:1) [143-67-9]

C46H58N4O9H2SO4                                        BM 909,06

 

Vinblastin sulfat mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 102,0% C46H58N4O9.H2SO4 lakukan koreksi terhadap susut bobotnya.

[Perhatian Perlakukan vinblastin sulfat dengan hati-hati karena merupakan zat sitotoksik yang kuat.]

 

Pemerian Serbuk hablur atau amorf, putih atau agak kuning, tidak berbau; higroskopik.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air.

 

Baku pembanding Vinblastin Sulfat BPFI; Simpan dalam lemari pembeku, terlindung cahaya. Setelah dibuka, segera gunakan dan buang sisa. Vinkristin Sulfat BPFI. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi]. Rekonstitusi seluruh isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang telah dikeringkan dalam hampa udara pada 60° selama 16 jam dan didispersikan dalam kalium bromida P menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Vinblastin Sulfat BPFI.

    B. Larutkan (1 dalam 10 ) menunjukan reaksi Sulfat cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

pH <1071> Antara 3,5 dan 5,0; lakukan penetapan dengan melarutkan 3 mg zat dalam 2 mL air.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 15,0%; lakukan penetapan seperti tertera pada Analisis Termal <741>. [Catatan Pada prosedur ini, lakukan penimbangan dengan cepat dan sesedikit mungkin pemaparan terhadap udara.] Tentukan persentase zat mudah menguap secara termogravimetri mengunakan alat yang telah dikalibrasi. Timbang saksama lebih kurang 10 mg, panaskan mulai suhu ruang hingga 200° dengan kecepatan 5° per menit, dengan dialiri gas nitrogen P  40 mL per menit. Dari termogram tentukan jumlah kehilangan bobot antara suhu ruang dan sebuah titik pada plato sebelum terjadi peruaian (lebih kurang pada suhu 160°).

 

Cemaran organik Masing-masing cemaran tidak lebih dari 1,0%; jumlah semua cemaran tidak lebih dari 3,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Enceran larutan uji  Pipet 1 mL Larutan uji seperti tertera pada Penetapan kadar ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 mL) Larutan uji dan Enceran larutan uji ke dalam kromatograf. Ukur respon cemaran yang tampak setelah puncak pelarut dari Larutan uji, ri. Hitung persentase jumlah semua cemaran dengan rumus:

 

 

 

rT adalah jumlah semua respons; rV adalah respons puncak vinblastin dari Enceran larutan uji. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

Sterilitas <71> Jika pada etiket tertera vinblastin sulfat steril, memenuhi syarat.

 

Endotoksin bakteri <201> Jika pada etiket tertera vinblastin sulfat steril atau harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi, tidak lebih dari 10,0 unit Endotoksin FI per mg vinblastin sulfat.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatgrafi <931>.

    Fase gerak Campur 14 mL dietilamina P dengan 986 mL air, atur hingga pH 7,5 mengunakan asam fosfat P (Larutan A). Campur 200 mL asetonitril P dan 800 mL metanol P  (Larutan B). Campur 380 mL Larutan A dan 620 mL Larutan B, saring melalui saringan berpori 0,5 µm dan awaudarakan pada hampa udara. Perbandingan Larutan A dan Larutan B dapat bervariasi untuk memenuhui persyaratan kesesuaian sistem dan untuk mendapatkan waktu eluasi vinblastin sulfat yang sesuai.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Vinblastin Sulfat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 4 mg zat, masukan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan kesesuian sistem Larutkan sejumlah Vinkristin Sulfat BPFI dalam Larutan baku hingga kadar vinkristin sulfat dan vinblastin sulfat masing-masing lebih kurang 0,4 mg per mL.

      Sistem kromatorafi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 262 nm, pra kolom berisi silika gel berpori yang dipasang antara pompa injektor dan kolom analitik 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit, hingga diperoleh resolusi dan waktu eluasi yang sesuai. Lakukan penyuntikan ulang Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respon puncak seperti tertera pada Prosedur: Simpangan baku relative tidak lebih dari 2,0%. Dengan cara yang sama, lakukan kromatografi menggunakan 20 µl Larutan kesesuian sistem dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara vinkristin dan vinblastin tidak kurang dari 4,0. [Catatan untuk kolom tertentu, resolusi dapat ditingkatkan dengan bertambahnya jumlah Larutan A dalam Fase gerak.]

      Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg vinblastin sulfat, C46H58N4O9.H2SO4, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Vinblastin Sulfat BPFI yang telah dikoreksi terhadap susut bobotnya dalam mg per mL Larutan baku;rU dan rS berturut-turut adalah respons  puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya, dalam lemari pembeku.

 

Penandaan Jika digunakan untuk sediaan injeksi, etiket menyatakan steril atau harus diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi.