Salep Mata Neomisin Sulfat, Polimiksin B Sulfat, Dan Basitrasin Zink


Salep Mata Neomisin Sulfat, Polimiksin B Sulfat, dan Basitrasin Zink mengandung neomisin, polimiksin B dan basitrasin tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 140,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Neomisin Sulfat BPFI; lakukan pengeringan pada hampa udara tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60° selama 3 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pembeku. Polimiksin B Sulfat BPFI; lakukan pengeringan pada hampa udara tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60° selama 3 jam sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Basitrasin Zink BPFI; lakukan pengeringan pada hampa udara tidak lebih dari 5 mmHg pada suhu 60° selama 3 jam. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi Memenuhi syarat seperti tertera pada Prosedur untuk Basitrasin, Neomisin dan Polimiksin B dalam Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat.

 

Isi minimum <861> Memenuhi syarat.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%; lakukan penetapan menggunakan 20 ml campuran toluen P-metanol P (7:3) sebagai pengganti metanol P dalam labu titrasi.

 

Partikel logam dalam salep mata <1061> Memenuhi syarat.

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Partikel logam dalam Uji Salep Mata  <1241>.

 

Penetapan kadar neomisin Lakukan seperti tertera pada Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi <131>. Timbang saksama sejumlah salep  mata, masukkan ke dalam corong pisah, kocok dengan 50 mL eter P hingga larut. Ekstraksi empat kali, tiap kali dengan 20 mL Dapar nomor 3. Kumpulkan ekstrak Dapar nomor 3 dan encerkan dengan Dapar nomor 3 hingga volume yang sesuai untuk memperoleh Larutan uji persediaan. Encerkan Larutan uji persediaan secara kuantitatif dan bertahap dengan Dapar nomor 3 hingga diperoleh Larutan uji dengan kadar yang setara dengan dosis tengah Baku.

 

Penetapan kadar polimiksin B Lakukan seperti tertera pada Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi <131>. Timbang saksama sejumlah salep  mata, masukkan ke dalam corong pisah, kocok dengan 50 mL eter P hingga larut. Ekstraksi empat kali, tiap kali dengan 25 mL Dapar nomor 6. Kumpulkan ekstrak dapar dan encerkan dengan Dapar nomor 6 hingga volume yang sesuai untuk memperoleh Larutan uji persediaan. Encerkan Larutan uji persediaan secara kuantitatif dan bertahap dengan Dapar nomor 6 hingga diperoleh Larutan uji dengan kadar yang setara dengan dosis tengah Baku (10 unit Polimiksin B per mL). Tambahkan pada setiap enceran Larutan baku sejumlah Neomisin BPFI yang dilarutkan dalam Dapar nomor 6 hingga diperoleh kadar neomisin sama seperti pada Larutan uji.

 

Penetapan kadar basitrasin Lakukan seperti tertera pada Penetapan potensi antibiotik secara mikrobiologi <131>. Timbang saksama sejumlah salep mata, masukkan ke dalam corong pisah, kocok dengan 50 mL eter P hingga larut. Ekstraksi empat kali, tiap kali dengan 25 mL asam hidroklorida 0,01 N. Kumpulkan ekstrak asam hidroklorida 0,01 N dan encerkan dengan asam hidroklorida 0,01 N hingga volume yang sesuai untuk memperoleh Larutan uji persediaan. Encerkan Larutan uji persediaan secara kuantitatif dan bertahap dengan Dapar nomor 1 hingga diperoleh Larutan uji dengan kadar yang setara dengan dosis tengah Baku (1,0 unit Basitrasin per mL).  [Catatan Jika Larutan uji persediaan memiliki kadar kurang dari 100 unit basitrasin per mL, tambahkan asam hidroklorida P pada tiap pengenceran Baku hingga diperoleh kadar asam hidroklorida yang lebih kurang sama seperti pada Larutan uji.]

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam tube salep mata yang dapat dilipat, pada suhu ruang terkendali.