Atrakurium Besilat


Atracurium Besylate

Ester 2-(2-karboksietil)-1,2,3,4-tetrahidro-6,7-dimetoksi-2-metil-1-veratrilisokuinolinium benzensulfonat, pentametilen [64228-81-5]

C65H82N2O18S2                                                             BM 1243,48

 

Atrakurium Besilat mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C65H82N2O18S2, dihitung terhadap zat anhidrat. Mengandung isomer trans-trans tidak kurang dari 5,0% dan tidak lebih dari 6,5%, isomer cis-trans tidak kurang dari 34,5% dan tidak lebih dari 38,5%, isomer cis-cis tidak kurang dari 55,0% dan tidak lebih dari 60,0%.

 

Baku pembanding Atrakurium Besilat BPFI; tidak boleh dikeringkan, lakukan penetapan kadar air secara titrimetri pada saat digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan tempat dingin.

 

Pemerian Serbuk; putih atau kekuningan; sedikit higroskopis.

 

Kelarutan Larut dalam air; sangat mudah larut dalam asetonitril, dalam etanol, dan dalam metilen klorida.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama dengan Atrakurium Besilat BPFI.

    B. Waktu retensi respons puncak tiga isomer utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 5,0%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Metil benzensulfonat Tidak lebih dari 0,01%. Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Larutan A, Larutan B dan Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar.

    Larutan baku Buat larutan metil benzensulfonat dalam asetonitril P hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Pipet sejumlah volume larutan, encerkan dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 10-mL, larutkan dan encerkan dengan Larutan A sampai tanda. Pipet 1 mL  Larutan uji dan 5 mL larutan yang mengandung metil benzensulfonat dalam asetonitril 0,2 mg per mL ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan larutan A sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 217 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 yang dideaktivasi dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

80

20

5

80

20

15

75

25

25

75

25

30

55

45

38

0

100

45

0

100

 

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak metil benzensulfonat; respon puncak metil benzensulfonat dalam Larutan uji tidak lebih besar dari Larutan baku.

 

Cemaran organik  Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak, Larutan uji dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar.

    Larutan baku Pipet 1 mL Larutan baku yang diperoleh dari Penetapan kadar, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

    Larutan kesesuaian sistem Larutan Atrakurium Besilat BPFI dalam Larutan A dengan kadar 1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara isomer trans-trans dan isomer cis-trans tidak kurang dari 1,5; dan juga antara cis-trans dan isomer cis-cis tidak kurang dari 1,5.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak kecuali tiga puncak utama isomerik. Hitung persentase masing-masing cemaran terhadap atrakurium besilat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji dan rT adalah respons puncak isomer cis-cis, isomer trans-trans dan isomer cis-trans dalam Larutan baku; CS adalah kadar Atrakurium Besilat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah atrakurium besilat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

 

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Cemaran E

0,2

1,0

1,5

Cemaran F

0,25

1,0

1,0

Cemaran G (laudanosina)

0,3

2,0

1,0

Cemaran D

0,45 dan 0,5

1,0

1,5

Atrakurium Isomer trans-trans

0,8

-

-

Atrakurium Isomer cis-trans

0,9

-

-

Atrakurium Isomer cis-cis

1,0

-

-

Cemaran A

1,04 dan 1,08

1,0

1,5

Cemaran I

1,07 dan 1,12

1,0

1,0

Cemaran H

1,07 dan 1,12

1,0

1,0

Cemaran K

1,09 dan 1,12

1,0

1,0

Cemaran B

1,15

1,0

0,1

Cemaran C

1,2 dan 1,3

1,0

1,0

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total cemaran

-

-

3,5

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Larutkan 10,2 g kalium fosfat monobasa P dalam lebih kurang 950 mL air dalam labu tentukur 1000-mL. Sambil diaduk, atur pH hingga 3,1 dengan penambahan asam fosfat P, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Larutan A Buat campuran Dapar-asetonitril P-metanol P (75:20:5). Saring dan awaudarakan.

    Larutan B Buat campuran Dapar-asetonitril P-metanol P (50:30:20). Saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Buat variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Atrakurium besilat BPFI, larutkan dalam Larutan A hingga kadar lebih kurang 1,0 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 yang dideaktivasi dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A

(%)

Larutan B (%)

0

80

20

5

80

20

15

40

60

25

40

60

30

0

100

45

0

100

50

80

20

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara isomer trans-trans dengan isomer cis-trans dan antara isomer cis-trans dengan isomer cis-cis tidak kurang dari 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang isomer cis-cis tidak lebih dari 2,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak tiga isomer. Hitung persentase atrakurium besilat, C65H82N2O18S2, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak isomer trans-trans, trans-cis dan cis-cis dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Atrakurium besilat BPFI dalam mg per mL dalam Larutan baku; CU adalah kadar atrakurium besilat dalam mg per mL dalam Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. [Catatan Atrakurium besilat tidak stabil dalam suhu ruang]