Magnesium Oksida


Magnesium Oxide

 

Magnesium Oksida [1309-48-4]

MgO                                                            BM 40,30

 

Magnesium Oksida mengandung tidak kurang dari 96,0% dan tidak lebih dari 100,5% MgO setelah dipijarkan.

 

Pemerian Serbuk atau serbuk granul putih; sangat ruah atau relatif padat.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; larut dalam asam encer; tidak larut dalam etanol.

 

Identifikasi Larutan zat dalam asam hidroklorida encer LP, menunjukkan reaksi Magnesium cara A seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 10%; penetapan dilakukan sebagai berikut: timbang saksama lebih kurang 500 sampai 1000 mg zat, di dalam krus platina yang telah ditara, lakukan pemijaran pada rentang suhu (800º-900º) ± 25º hingga bobot tetap.

 

Alkali bebas dan Garam larut

A.     Didihkan 2,0 g zat dalam 100 mL air selama 5 menit dalam gelas piala bertutup, saring dalam keadaan panas. Biarkan dingin, masukkan dalam labu tentukur 100-mL dan encerkan dengan air sampai tanda. Pada 50 mL larutan tambahkan merah metil LP dan titrasi dengan asam sulfat 0,1 N LV: diperlukan tidak lebih dari 2,0 mL.

B.     Uapkan 25 mL sisa larutan hingga hampir kering dan keringkan pada suhu 105º selama 1 jam: residu tidak boleh lebih dari 10 mg. Tidak lebih dari 2,0%.

 

Zat tidak larut asam Tidak lebih dari 0,1%; penetapan dilakukan sebagai berikut: Campur 2 g zat dengan 75 mL air, tambahkan sedikit asam hidroklorida P, kocok sampai larut sempurna, didihkan selama 5 menit. Jika terdapat zat tidak larut, saring, dan cuci dengan air, hingga air cucian bebas dari klorida, pijarkan hingga bobot tetap.

 

Kalsium Tidak lebih dari 1,1%.

Asam hidroklorida encer, Larutan lantanum, Larutan baku, Blangko, dan Prosedur Lakukan seperti tertera pada Kalsium dalam Magnesium Karbonat.

    Larutan uji Masukkan 250 mg zat yang baru dipijar yang baru dipijar selama 1 jam dalam rentang suhu (800º-900º) ± 25º ke dalam gelas piala. Tambahkan 30 mL Asam hidroklorida encer, aduk hingga larut, jika perlu panaskan. Pindahkan larutan ke dalam labu tentukur 200-mL yang berisi 4 mL Larutan lantanum, encerkan dengan air sampai tanda.

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Kalsium dalam Magnesium Karbonat. Hitung persentase kalsium dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

V adalah volume Larutan uji dalam mL; W adalah bobot magnesium oksida dalam mg yang digunakan untuk membuat Larutan uji; C adalah kadar kalsium dalam µg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah adalah konversi dari µg per mL ke mg per mL (0,001).

 

Logam berat <371> Tidak lebih dari 20 bpj; buat larutan uji sebagai berikut: Larutkan 2,0 g zat dalam 35 mL asam hidroklorida 3 N, uapkan larutan di atas tangas uap sampai kering. Menjelang akhir penguapan, aduk beberapa kali untuk menghancurkan residu hingga diperoleh serbuk kering. Larutkan residu dalam 20 mL air, uapkan hingga kering dengan cara sama. Larutkan kembali residu dalam 20 mL air, jika perlu saring dan encerkan dengan air hingga 40 mL. Pada 20 mL larutan tambahkan air hingga 25 mL.

 

Besi <331> Tidak lebih dari 0,05%; buat larutan uji sebagai berikut: Didihkan 40 mg zat dengan 5 mL asam nitrat 2 N selama 1 menit. Dinginkan, encerkan dengan air hingga 50 mL. Encerkan 25 mL larutan ini dengan air hingga 45 mL dan tambahkan 2 mL asam hidroklorida P.

 

Kerapatan serbuk ruahan dan serbuk mampat <891> Metode I Lakukan seperti tertera pada prosedur Kerapatan serbuk ruahan.

 

Penetapan kadar

    Amonium hidroksida encer Timbang saksama lebih kurang 67 g amonium hidroksida (lebih kurang 75 mL), masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Dapar Timbang saksama lebih kurang 5,4 g amonium klorida P masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dengan 20 mL air. Atur pH hingga lebih kurang 10 dengan penambahan Amonium hidroksida encer, encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan uji persedian Pijarkan sejumlah zat hingga bobot tetap pada rentang suhu (800º-900º) ± 25º. Timbang 320 mg sampel yang sudah dipijarkan, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dalam 20 mL asam hidroklorida 2 N, dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan uji Pipet 20 mL Larutan uji persediaan,  masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 500-mL, encerkan dengan air hingga volume 300 mL. Larutan uji setara dengan 64 mg magnesium oksida yang telah dipijarkan.

    Prosedur Tambahkan 10 mL Dapar dan 50 mg indikator hitam eriokromT-natrium klorida ke dalam Larutan uji. Lakukan titrasi dengan natrium edetat 0,1 M LV  hingga terjadi warna biru pada titik akhir. Lakukan penetapan blangko, catat volume pemakaian natrium edetat 0,1 M LV (VS). Hitung volume pemakaian natrium edetat 0,1 M dalam mL (VCa) yang digunakan dengan rumus :

 

 

W adalah bobot magnesium oksida dalam mg, yang telah dipijarkan, dalam Larutan uji; LCa adalah kadar kalsium dalam persen seperti diperoleh pada Uji batas kalsium; FCa adalah bobot kalsium setara dengan natrium edetat 0,1 M LV, 4,008 mg.

 

Hitung persentase magnesium oksida, MgO, dalam zat dengan rumus:

 

 

VS adalah volume titran dalam mL yang digunakan oleh Larutan uji; VCa  adalah volume titran dalam mL yang digunakan oleh kalsium; FMgO adalah bobot magnesium oksida setara dengan natrium edetat 0,1 M, 4,030 mg; W adalah bobot magnesium oksida dalam mg, yang telah dipijarkan, dalam Larutan uji.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.

 

Penandaan Etiket mencantumkan rentang kerapatan ruahan.