Amlodipin Besilat


Amlodipine Besylate

3-Etil5-metil(±)-2-[(2-aminoetoksi)metil]-4-(o-kloro-fenil)-1,4-dihidro-6-metil-3,5-piridin dikarboksilat monobenzen sulfonat [111470-99-6]

C20H25ClN2O5.C6H6O3S                             BM 567,05

 

Amlodipin Besilat mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C20H25ClN2O5. C6H6O3S, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Mudah larut dalam metanol; agak sukar larut dalam etanol; sukar larut dalam 2-propanol dan dalam air.

 

Baku pembanding Amlodipin Besilat BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Amlodipin Besilat BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Rotasi optik <1081> Antara ?0,10° dan +0,10°; lakukan penetapan pada 20° menggunakan larutan 10 mg per mL dalam metanol P.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik

    Prosedur 1

    Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran metil isobutil keton P-air-asam asetat glasial P (50:25:25), kocok dan biarkan sampai terpisah. Gunakan lapisan atas.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang lebih kurang 14 mg Amlodipin Besilat BPFI, masukkan ke dalam wadah yang sesuai, larutkan dalam 0,2 mL metanol P.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Amlodipin Besilat BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 7 mg per mL.

    Larutan baku 1 Pipet 3 mL Larutan baku ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan metanol P sampai tanda.

    Larutan baku 2 Pipet 1 mL Larutan baku ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan metanol P sampai tanda.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 140 mg zat, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar 70 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 mL Larutan uji, Larutan kesesuaian sistem, Larutan baku, Larutan baku 1, dan Larutan baku 2 pada lempeng kromatografi silika gel setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang berisi Fase gerak, dan biarkan merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan panaskan pada suhu 80° selama 15 menit. Amati di bawah cahaya ultraviolet 254 dan 365 nm. Harga Rf bercak lain selain bercak utama Larutan kesesuaian sistem berturut-turut adalah lebih kurang 0,18 dan 0,22. Intensitas bercak lain selain bercak utama pada Larutan uji tidak lebih besar dari bercak pada Larutan baku 1 (0,3%).Tidak lebih dari dua bercak pada Larutan uji lebih besar dari bercak pada Larutan baku 2 (0,1%).

 

    Prosedur 2

    Tidak lebih dari 0,3% masing-masing untuk cemaran A amlodipin dan total cemaran lain.Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar pH 3,0 dan Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Larutkan lebih kurang 5 mg zat dalam 5 mL hidrogen peroksida P, panaskan pada suhu 70° selama 45 menit.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Amlodipin Besilat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 3 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 237 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak cemaran A amLodipin (3-etil5-metil 2-[(2-aminoetoksi) metil]-4-(2-klorofenil)-6-metilpiridin-3,5-dikarboksilat] dan puncak amlodipin tidak kurang dari 4,5; waktu retensi relatif benzen sulfonat, cemaran A amlodipin dan amLodipin berturut-turut adalah lebih kurang 0,2; 0,5 dan 1,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Lakukan kromatografi selama tiga kali waktu retensi amlodipin besilat, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

F adalah faktor respons relatif cemaran A amLodipin dan cemaran lain berturut-turut adalah 0,5 dan 1,0; CS dan CU berturut-turut adalah kadar amlodipin besilat dalam mg per mL Larutan baku dan Larutan uji; ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji dan rS adalah respons puncak amLodipin besilat dari Larutan baku. Abaikan puncak yang lebih kecil dari 0,03% dan puncak benzen sulfonat.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar pH 3,0 Larutkan 7,0 mL trietilamina P dalam 800 mL air. Atur pH hingga 3,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, encerkan dengan air hingga 1000 mL.

    Fase gerak Buat campuran Dapar pH 3,0-metanol P-asetonitril P (50:35:15), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Amlodipin Besilat BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 237 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam persentase, amlodipin besilat, C20H25ClN2O5.C6H6O3S, dalam zat dengan rumus:

CS adalah kadar Amlodipin Besilat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar amlodipin besilat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Simpan dalam suhu ruang.