Tablet Hidroklorotiazida


Hydrochlorothiazide Tablet

Tablet Hidroklorotiazida mengandung hidroklorotiazida, C7H8ClN3O4S2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Hidroklorotiazida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 1 jam sebelum digunakan.4-Amino-6-kloro-1,3-benzendisulfonamida BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Lakukan pengeringan di atas silika gel P selama 4 jam sebelum digunakan.

 

Identifikasi

    A. Masukkan sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 50 mg hidroklorotiazida ke  dalam labu tentukur 50-mL. Tambahkan lebih kurang 20 mL larutan natrium hidroksida P (1 dalam 125), kocok kuat-kuat selama 15 menit. Encerkan dengan pelarut yang sama sampai tanda, campur dan saring, buang beberapa mL filtrat pertama. Masukkan 5 mL filtrat ke dalam corong pisah 125 mL dan tambahkan 5 mL larutan asam klorida P (1 dalam 10). Ekstraksi dengan 50 mL eter P, saring ekstrak eter melalui kertas saring lipat kecil yang kering dan uapkan hingga kering. Tambahkan 5 mL etanol P dan uapkan kembali hingga kering; spektrum serapan inframerah residu yang telah didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Hidroklorotiazida BPFI yang sebelumnya telah dilarutkan dalam etanol P, kemudian diuapkan hingga kering.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 900 mL asam klorida 0,1 N.

    Alat tipe 1: 100 rpm.

    Waktu: 60 menit.

    Prosedur Lakukan penetapan jumlah C7H8ClN3O4S2 yang terlarut dengan mengukur serapan alikot, jika perlu diencerkan dengan Media disolusi dan serapan larutan baku Hidroklorotiazida BPFI dalam media yang sama pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 272 nm.

    Toleransi Dalam waktu 60 menit harus larut tidak kurang dari 60% (Q) C7H8ClN3O4S2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Tidak lebih dari 1,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, Larutan uji dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku [Catatan Volume asetonitril P yang digunakan untuk melarutkan baku pembanding tidak boleh lebih dari 10% volume akhir]. Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Benzotiadiazin BPFI, larutkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1,5 mg per mL.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg senyawa sejenis A benzotiadiazin dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Senyawa Sejenis A Benzotiadiazin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis A benzotiadiazin dalam Larutan uji dan Larutan baku

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran natrium fosfat monobasa P 0,1 M-asetonitril P (9:1), atur pH hingga 3,0 ± 0,1 dengan penambahan asam fosfat P, saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

   Larutan kesesuaian sistem [Catatan Volume asetonitril P tidak lebih dari 10% dari volume akhir larutan dapat digunakan untuk melarutkan Baku Pembanding.] Timbang sejumlah Hidroklorotiazid BPFI dan klorotiazid, larutkan dalam Fase gerak hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,15 mg per mL.

    Larutan baku [Catatan Volume asetonitril P tidak lebih dari 10% dari volume akhir larutan, dapat digunakan untuk melarutkan baku pembanding.] Timbang saksama sejumlah Hidroklorotiazida BPFI, larutkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,15 mg per mL.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 30 mg hidroklorotiazida, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL. Tambahkan lebih kurang 20 mL Fase gerak, sonikasi selama 5 menit dan tambahkan lebih kurang 20 mL asetonitril P. Sonikasi selama 5 menit, tambahkan lebih kurang 50 mL Fase gerak, kocok secara mekanik selama 10 menit. Encerkan dengan Fase gerak sampai tanda, saring, buang 10 mL filtrat pertama.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian system dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif klorotiazida dan hidroklorotiazida berturut-turut adalah 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak klorotiazida dan puncak hidroklorotiazida tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg hidroklorotiazid, C7H8ClN3O4S2, dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Hidroklorotiazida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.