Azatioprin


Azathioprine

6-[(1-Metil-4-nitroimidazol-5-il)tio]purina [446-86-6]

C9H7N7O2S                                               BM 277,26

 

Azatioprin mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C9H7N7O2S, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk kuning pucat; tidak berbau.

 

Kelarutan Tidak larut dalam air; larut dalam larutan alkali hidroksida encer; agak sukar larut dalam asam mineral encer; sangat sukar larut dalam etanol dan dalam kloroform.

 

Baku pembanding Azatioprin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya dan pada suhu ruang terkendali. Senyawa Sejenis A Azatioprin BPFI; Merkaptopurin BPFI; Senyawa Sejenis G Azatioprin.

 

Identifikasi

A.  Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan  gelombang yang sama seperti pada Azatioprin BPFI.

B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan<1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 105º selama 5 jam.

 

Sisa pemijaran<301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan natrium fosfat monobasa P 2,76 gram per liter. Atur pH hingga 2,5 dengan penambahan asam fosfat P.

    Larutan A Buat campuran metanol P-Dapar (5:95).

    Larutan B Buat campuran metanol P-Dapar (60:40).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem Kromatografi.

    Pengencer Buat larutan natrium hidroksida P 0,8 g per liter dalam air.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan A Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Azatioprin BPFI dan Merkaptopurin BPFI ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan Pengencer hingga 35% volume labu dan encerkan dengan Dapar sampai tanda. Larutan mengandung senyawa sejenis A azatioprin dan merkaptopurin dengan kadar masing-masing 0,2 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan B Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis G Azatioprin BPFI dan Azatioprin BPFI ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan Pengencer hingga 35% volume labu dan encerkan dengan Dapar sampai tanda.Larutan mengandung senyawa sejenis G azatioprin dan azatioprin dengan kadar masing-masing 0,1 mg per mL

    Larutan kesesuaian sistem Pipet 1 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan A dan 2 mL Larutan kesesuaian sistem persediaan B ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 35 mL Pengencer dan encerkan dengan Dapar sampai tanda.Larutan mengandung senyawa sejenis A azatioprin, merkaptopurin, senyawa sejenis G azatioprin dan azatioprin dengan kadar masing-masing 0,002 mg per mL.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azatioprin BPFI ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan Pengencer hingga 35% volume labu dan encerkan dengan Dapar sampai tanda.Larutan mengandung azatioprin dengan kadar 0,1 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Dapar hingga kadar azatioprin lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan Pengencer hingga 35% volume labu dan encerkan dengan Dapar sampai tanda.Larutan mengandung azatioprin dengan kadar 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30°. Laju alir lebih kurang 1,0 mL per menit. Kromatogram diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

100

0

5

100

0

15

0

100

20

0

100

 

 Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:resolusi, R, antara senyawa sejenis A azatioprin dan merkaptopurin tidak kurang dari 2; antara senyawa sejenis G azatioprin dan azatioprin tidak kurang dari 2.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran lain, dalam zat dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak azatioprin dari Larutan baku; CS adalah kadar Azatioprin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti tertera pada Tabel.

 

Tabel

Cemaran

Waktu

retensi relatif

(menit)

Batas

(%)

Senyawa sejenis A azatioprin

0,3

0,15

Merkaptopurin

0,4

0,15

Senyawa sejenis G azatioprin

0,97

0,10

Azatioprin

1,0

-

Cemaran yang tidak diketahui

-

0,10

Total cemaran

-

0,5

Abaikan cemaran dengan puncak kurang dari 0,05%.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat larutan natrium 1-heptansulfonat P 1,6 g per liter dalam air.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-Larutan A (30:70). Atur pH hingga 3,5 ± 0,1 dengan penambahan asam hidroklorida 1 N. Saring dan awaudarakan. Jika perlu, lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azatioprin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Tambahkan metanol P hingga 25% volume labu dan 1% amonium hidroksida P. Goyang dan sonikasi selama 2 menit sampai larut. Encerkan dengan metanol P sampai tanda.Larutan mengandung azatioprin dengan kadar 0,5 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan air hingga kadar azatioprin 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 25 mL metanol P dan 1,0 mL amonium hidroksida P ke dalam labu, goyang dan sonikasi selama 2 menit sampai larut. Encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL dan encerkan dengan air sampai tanda. Larutan mengandung azatioprin dengan kadar 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm × 30 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 10 µm. Laju alir lebih kurang 1,8 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase azatioprin, C9H7N7O2S, pada zat dengan rumus:

rU dan  rS berturut-turut adalah respons puncak  Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Azatioprin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.