Sefiksim


Cefixime

 

 

Asam (6R,7R)-7-[2-(2-amino-4-tiazolil) glioksilamido]-8-okso-3-vinil-5-tia-1-azabisiklo[4.2.0]okt-2-ena-2-karboksilat,7-(Z)-[O-(karboksimetil)oksima]trihidrat [79350-37-1]

 

C16H15N5O7S2.3H2O                                     BM 507,50

Anhidrat                                                          BM 453,46

 

Sefiksim mengandung tidak kurang dari  950 mg dan tidak lebih dari 1030 mg C16H15N5O7S2 per mg, dihitung berdasarkan zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih hingga kuning muda.

 

Kelarutan Mudah larut dalam metanol; larut dalam propilen glikol; sukar larut dalam etanol, dalam asetondan dalam gliserin; sangat sukar larut dalam larutan sorbitol 70% dan dalam oktanol; praktis tidak larut dalam eter, dalam etil asetat, dalam heksana dan dalam air.

 

Baku pembanding Sefiksim BPFI merupakan bentuk trihidrat dari sefiksim. Tidak boleh dikeringkan. Untuk keperluan kuantitatif lakukan penetapan kadar air secara titrimetri pada saat digunakan dan gunakan nilai 986 mg per mg sefiksim berdasarkan zat anhidrat. Simpan dalam wadah tertutup rapat.

 

Identifikasi Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Sefiksim BPFI. Lakukan penetapan dengan membuat spesimen uji sebagai berikut: buat larutan dengan menggerus 5 mg zat uji dalam 2 mL metanol P, uapkan dengan pemanasan perlahan hingga kering.

 

Rotasi jenis <1081>  Antara -75° dan -88°.

    Larutan uji Buat larutan 10 mg per mL dalam larutan natrium bikarbonat (2 dalam 100).

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 2,6 dan 4,1 dengan menggunakan larutan 0,7 mg per mL.

 

Air <1031> Metode I  Antara 9,0% dan 12,0%.

 

Cemaran organik Tiap cemaran tidak lebih dari 1,0% dan total cemaran tidak lebih dari 2,0%.

Larutan tetrabutilamonium hidroksida, Fase gerak. Larutan kalium fosfat monobasa, Dapar fosfat pH 7,0, Larutan resolusi dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

Larutan baku Gunakan Larutan baku seperti tertera pada Penetapan kadar.

Larutan uji Gunakan Larutan uji seperti tertera pada Penetapan kadar.

Prosedur Suntikkan sejumlah volume (lebih kurang 10 mL) Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase tiap cemaran dalam zat uji yang digunakan dengan rumus:

 

 

P adalah potensi sefiksim dalam µg per mg yang dihitung dalam Penetapan kadar; ri adalah respons puncak tiap cemaran dan rs adalah respons puncak sefiksim.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Larutan tetrabutilamonium hidroksida Encerkan 25 mL larutan tetrabutilamonium hidroksida 0,4 M dengan air hingga 1000 mL, atur pH hingga 6,5 dengan penambahan asam fosfat 1,5 M.

Fase gerak Buat campuran Larutan terabutilamonium hidroksida–asetonitril P (3:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kalium fosfat monobasa Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dalam air hingga 500 mL.

    Dapar fosfat pH 7,0 Larutkan 7,1 g natrium fosfat dibasa anhidrat P dalam air hingga 500 mL. Atur pH hingga 7,0 dengan penambahan Larutan kalium fosfat monobasa.

    Larutan resolusi Buat larutan Sefiksim BPFI dalam air hingga diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 1 mg per mL. Panaskan larutan ini pada 95° dalam tangas minyak selama 45 menit, dinginkan dan gunakan segera.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Sefiksim BPFI larutkan dalam Dapar fosfat pH 7,0 hingga diperoleh larutan dengan kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Gunakan segera.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 110 mg, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Larutkan dan encerkan dengan Dapar fosfat pH 7,0 sampai tanda. Pindahkan 10,0 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan dengan Dapar fosfat pH 7,0 sampai tanda. Gunakan segera. Larutan ini mengandung sefiksim lebih kurang 0,22 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 12,5 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 4 mm. Laju alir diatur hingga diperoleh waktu retensi sefiksim lebih kurang 10 menit. Pertahankan  kolom pada suhu tetap lebih kurang 40°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif untuk isomer (E) sefiksim dan sefiksim lebih kurang adalah 0,9 dan 1,0. resolusi, R, antara sefiksim dan isomer (E) sefiksim tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 4000 lempeng teoritis jika dihitung dengan rumus:

 

 

t adalah waktu retensi zat dan Wh /2 adalah lebar puncak pada setengah tinggi.

Faktor ikutan puncak analit tidak kurang dari 0,9 dan tidak lebih dari 2,0 jika dihitung dengan rumus:

 

 

W0,1 adalah lebar puncak pada ketinggian 10%; f adalah jarak dari maksimum puncak sampai tepi muka puncak,diukur pada titik dengan ketinggian 5% dari tinggi puncak terhadap garis dasar.  Dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg sefiksim, C16H15N5O7S2, dalam tiap mg zat uji yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan  rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Sefiksim BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar sefiksim dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; P potensi sefiksim dalam mg per mg ; F adalah faktor konversi, 1000 µg per mg.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat