Oksigen 93%


Oksigen 93% mengandung tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 96,0% O2 dalam volume, dihasilkan dari udara melalui proses penyaringan molekul; yang tertinggal sebagian besar terdiri dari argon dan nitrogen.

Identifikasi

    A. Jika diuji seperti tertera pada Penetapan kadar, gas yang tertinggal tidak lebih dari 10,0 mL dan tidak kurang dari 4,0 mL.

    B. Alirkan 100 mL ± 5 mL gas dari tabung oksigen 93% ke dalam tabung detektor karbon dioksida pada kecepatan tertentu; tidak terjadi perubahan warna (untuk membedakan dari karbon dioksida).

 

Bau Buka katup wadah atau sistem saluran keluar dengan hati-hati hingga diperoleh aliran sedang. Tidak boleh mengarahkan aliran gas langsung ke wajah, tetapi arahkan sebagian aliran ke hidung: tidak berbau.

 

Karbon dioksida Tidak lebih dari 0,03%; lakukan penetapn dengan mengalirkan 1000 mL ±  50 mL ke dalam tabung detektor karbon dioksida pada kecepatan tertentu: terjadi perubahan indikator.

 

Karbon Monoksida Tidak lebih dari 10 bpj; lakukan penetapan dengan mengalirkan 1000 mL ±  50 mL ke dalam tabung detektor karbon monoksida pada kecepatan tertentu: terjadi perubahan indikator.

 

Penetapan kadar Masukkan sejumlah volume larutan amonium klorida-amonium hidroksida LP yang dibuat dengan campuran volume sama banyak air dan amonium hidroksida P, dan jenuhkan dengan amonium klorida P pada suhu ruang, ke dalam alat uji yang terdiri dari buret 100 mL yang telah dikalibrasi, dilengkapi dengan sebuah kran dua arah, pipet absorpsi gas, dan pelampung, keduanya dengan kapasitas dan sambungan yang sesuai. Isi pipet absorpsi gas dengan logam tembaga berbentuk kumparan kawat, dengan ukuran mesh atau ukuran lain yang sesuai. Hilangkan semua gelembung gas dari cairan pada alat uji. Aktifkan larutan uji dengan melakukan pengujian 2 sampai 3 kali, tidak untuk dicatat. Isi dengan cairan buret yang telah dikalibrasi, semua pipa penghubung, ke dua arah kran pembukan, dan tabung pengisi.

    Prosedur Alirkan 100,0 mL oksigen ke dalam buret dengan cara menurunkan pelampung. Buka kran yang berhubungan dengan pipet absorpsi. Dengan cara menaikkan pelampung, oksigen 93% ditekan masuk ke dalam pipet absorpsi. Goyangkan pipet dengan kuat hingga sering terjadi kontak yang merata antara cairan, gas dan kawat tembaga. Lanjutkan penggoncangan yang kuat hingga tidak terjadi penyusutan volume lebih lanjut. Alirkan kembali sisa gas ke dalam buret yang telah dikalibrasi, dan ukur volume: tidak lebih dari 10,0 mL dan tidak kurang dari 4,0 mL gas yang tertinggal.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam tabung atau tangki bertekanan rendah. Wadah yang digunakan harus bebas dari setiap zat toksik, penyebab tidur, atau senyawa penyebab narkosis, atau senyawa yang dapat menyebabkan iritasi pada saluran pernafasan.

   [Catatan Jika disimpan dalam silinder, kurangi tekanan dengan menggunakan pengatur aliran gas. Ukur gas menggunakan volume meter gas dengan arah ke bawah dari tabung detektor untuk memperkecil kontaminasi atau perubahan pada contoh].