Tetes Mata Olopatadin Hidroklorida


Olopatadine Hydrochloride Ophthalmic Solution

 

Tetes Mata Olopatadin Hidroklorida adalah larutan steril berbasis air olopatadin hidroklorida. Mengandung olopatadin, C21H23NO3, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Dapat mengandung zat antimikroba yang sesuai.

 

Baku pembanding Olopatadin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis B Olopatadin BPFI. Senyawa Sejenis C Olopatadin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

    B. Spektrum serapan ultraviolet puncak utama  Larutan uji pada panjang gelombang 270 sampai 370 nm menunjukkan maksimum dan minimum sesuai dengan Larutan baku. Larutan uji dan Larutan baku dibuat seperti tertera pada Penetapan kadar.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 5,0 dan 8,0.

 

Osmolaritas <941> Antara 260 dan 340 mOsmol per kg.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

 

Cemaran pada eluat awal. [Catatan Lindungi larutan dari cahaya.]

    Fase gerak Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Blangko Gunakan Fase gerak.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Olopatadin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis B Olopatadin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,2 mg per mL dan 0,02 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Olopatadin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Larutan uji Ukur saksama sejumlah volume tetes mata, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 299 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 ?m. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, puncak antara olopatadin dan senyawa sejenis B olopatadin tidak kurang dari 2,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 30 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dari 1,6 kali waktu retensi puncak utama dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam tetes mata dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak olopatadin dalam Larutan baku; Cs adalah kadar Olopatadin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar olopatadin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; 337,41 dan 373,87 berturut-turut adalah bobot molekul olopatadin dan olopatadin hidroklorida; dan F adalah faktor respons relatif masing-masing cemaran. Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 1. Abaikan setiap puncak yang sesuai dengan Blangko dan setiap puncak dengan waktu retensi relatif terhadap olopatadin lebih besar dari 1,5. Abaikan setiap puncak yang kurang dari 0,1%.

 

Tabel 1

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Olopatadin E-isomer

0,7

1,3

0,5

Olopatadin

1,0

-

-

Senyawa sejenis B olopatadin

1,2

1,0

2,0

Olopatadin karbaldehid

1,3

4,5

0,5

Cemaran lain

-

1,0

0,5

 

Cemaran pada eluat akhir.

    Dapar Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (1:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Blangko Gunakan Fase gerak.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Olopatadin Hidroklorida BPFI dan Senyawa Sejenis C Olopatadin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,02 mg per mL dan 0,01 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis C Olopatadin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,01 mg per mL.

    Larutan uji Gunakan Larutan uji  pada Cemaran pada eluat awal.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 299 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 ?m. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, puncak antara olopatadin dan senyawa sejenis C olopatadin tidak kurang dari 7,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. [Catatan Waktu retensi relatif olopatadin dan senyawa sejenis C olopatadin berturut-turut adalah 0,3 dan 1,0.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 30 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram tidak kurang dari 3 kali waktu retensi puncak senyawa sejenis C olopatadin dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak senyawa sejenis C olopatadin dalam Larutan baku; Cs adalah kadar Senyawa Sejenis C Olopatadin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar olopatadin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 2. Abaikan setiap puncak yang sesuai dengan Blangko dan setiap puncak dengan waktu retensi relatif terhadap senyawa sejenis C olopatadin, kurang dari 0,7. Abaikan puncak kurang dari 0,1%.

 

Tabel 2

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

(%)

Olopatadin

0,3

-

Senyawa sejenis C olopatadin

1,0

1

Cemaran lain

-

0,5

Total cemaran

-

3

 

Total cemaran adalah jumlah senyawa sejenis B olopatadin, senyawa sejenis C olopatadin, olopatadin E-isomer, olopatadin karbaldehid dan semua cemaran tidak spesifik dalam Batas cemaran eluat awal dan Batas cemaran eluat akhir.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Fase gerak, Larutan baku Lakukan seperti pada Penetapan kadar dalam Olopatadin Hidroklorida.

    Larutan uji Ukur saksama sejumlah volume tetes mata, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 299 nm atau “diode array” [Catatan Gunakan detektor “diode array”untuk uji Identifikasi B.] dan kolom 4,6 mm × 15 cm yang berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 ?m. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.   

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Olopatadin Hidroklorida. Hitung persentase olopatadin, C21H23NO3, dalam larutan tetes mata yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; Cs adalah kadar Olopatadin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar olopatadin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; 337,41 dan 373,87 berturut-turut adalah bobot molekul olopatadin dan olopatadin hidroklorida,.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Simpan pada suhu antara 4° dan 25°.