Pankreatin


Pancreatin

 

Pankreatin [8049-47-6]

 

Pankreatin adalah senyawa yang mengandung enzim terutama amilase, lipase dan protease, diambil dari pankreas dari sapi jantan, Bos taurus Linné (Familia Bovidae).Tiap mg pankreatin mengandung tidak kurang dari 25 unit FI aktivitas amilase, tidak kurang dari 2,0 unit FI aktivitas lipase dan tidak kurang dari 25 unit FI aktivitas protease. Pankreatin dengan daya digesti lebih tinggi dapat ditandai dengan jumlah ketiga aktivitas minimal atau dapat diencerkan dengan penambahan laktosa atau sakarosa yang mengandung tidak lebih dari 3,25%, amilum, atau dengan pankreatin kekuatan digesti lebih rendah.

    [Catatan Satu unit aktivitas Amilase FI adalah aktivitas yang terdapat dalam sejumlah pankreatin yang menguraikan amilum pada kecepatan awal, dengan 0,16µEq ikatan glukosida dihidrolisa per menit pada kondisi seperti tertera pada Penetapan aktivitas amilase.

    Satu unit Aktivitas Lipase FI adalah aktivitas yang terdapat dalam sejumlah pankreatin yang membebaskan 1,00 µEq asam per menit pada pH 9,0 dan suhu 37° pada kondisi seperti tertera pada Penetapan aktivitas lipase.

    Satu unit Aktivitas Protease FI adalah aktivitas yang terdapat dalam sejumlah pankreatin pada keadaan Penetapan aktifitas Protease hidrolisis kasein pada laju awal yang tiap menit membebaskan  sejumlah peptida yang tidak mengendap dengan asam trikloroasetat yang memberikan absorban yang sama pada 280 nm sebagai tirosin pada 15 nmol]

 

Pemerian Serbuk amorf, berwarna krem, berbau khas lemah tetapi tidak menusuk. Menghidrolisa lemak menjadi gliserol dan asam-asam lemak, mengubah protein menjadi protease dan turunannya, mengubah pati menjadi dekstrin dan gula. Aktivitas terbesar pada media netral atau basa lemah; sedikit asam mineral dan alkali hidroksida dalam jumlah besar menjadikannya inert. Alkali karbonat berlebih menghambat kerjanya.

 

Baku pembanding Garam empedu BPFI; keringkan pada suhu 105º selama 4 jam sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat [Catatan Cegah menghirup partikel-partikel yang berterbangan]. Pankreatin Amilase dan Protease BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pendingin. Tidak boleh dibuka dalam keadaan dingin dan tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Pankreatin Lipase BPFI; simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pendingin. Tidak boleh dibuka dalam keadaan dingin dan tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.

 

Batas mikroba <51> Uji terhadap Salmonella sp dan Escherichia coli memberikan hasil negatif.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5,0 %; lakukan pengeringan  dalam hampa udara pada suhu 60º selam 4 jam.

 

Lemak Masukkan 2,0 gram zat dalam labu 50 mL, tambahkan 20 mL eter P, tutup labu dan diamkan selama 2 jam, campur dengan memutar pada selang waktu tertentu, tuang beningan eter melalui batang pengaduk ke dalam kertas saring dengan diameter lebih kurang 7 cm, yang sebelumnya telah dibasahi dengan eter P. Kumpulkan filtrat dalam gelas piala yang telah ditara. Ulangi ekstraksi dengan 10 mL eter P, lakukan seperti yang telah disebutkan di atas. Tambahkan lagi 10 mL eter P, kemudian pindahkan eter dan sisa ke dalam penyaring. Biarkan eter menguap, keringkan sisa pada suhu 105º selama 2 jam: bobot sisa lemak yang diperoleh dari pankreatin dengan aktivitas tiga kali atau lebih dari ketiga aktivitas minimal tidak lebih dari 120 mg (6,0%): bobot sisa lemak yang diperoleh dari pankreatin dengan aktivitas kurang dari 3 kali dari ketiga aktivitas minimal tidak lebih dari 60 mg (3,0%).

 

Penetapan aktivitas amilse (Daya digesti pati)

    Dapar fosfat pH 6,8 Buat larutan segar dari 13,6 g kalium fosfat monobasa P dalam air hingga 500 mL. Larutkan 14,2 g natrium fosfat dibasa anhidrat P dalam air hingga 500 mL. Campur 51 mL larutan kalium fosfat monobasa P dengan 49 mL larutan natrium fosfat dibasa P. Jika perlu atur pH dengan penambahan larutan yang sesuai tetes demi tetes hingga pH 6,8.

    Larutan substrat Buat larutan segar. Aduk sejumlah pati terlarut yang telah dimurnikan setara dengan 2,0 g zat kering dengan 10 mL air, tambahkan ke dalam 160 mL air mendidih. Bilas gelas piala dengan 10 mL air, tambahkan ke dalam larutan panas dan panaskan hingga mendidih, sambil terus diaduk. Dinginkan hingga suhu ruang, tambahkan air hingga 200 mL.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg Pankreatin Amilase dan Protease BPFI, masukkan dalam mortir yang sesuai. Tambahkan lebih kurang 30 mL Dapar fosfat pH 6,8 dan gerus selama 5 sampai 10 menit. Pindahkan campuran ke dalam labu tentukur 50 mL dengan bantuan Dapar fosfat pH 6,8, encerkan dengan Dapar fosfat pH 6,8 sampai tanda. Hitung aktivitas larutan yang diperoleh dalam unit FI aktivitas amilase per mL dari potensi yang tertera pada etiket Baku pembanding.

    Larutan uji Untuk pankreatin yang mempunyai aktivitas amilase lebih kurang sama seperti pada Pankreatin BPFI, timbang saksama lebih kurang 40 mg, masukkan ke dalam mortir yang sesuai. [Catatan Untuk pankreatin mempunyai aktivitas amilase berbeda, timbang  sejumlah zat yang diperlukan untuk memperoleh Larutan uji dengan aktivitas amilase per mL mendekati Larutan baku]. Tambahkan lebih kurang 3 mL Dapar fosfat pH 6,8, gerus selama 5 sampai 10 menit. Pindahkan campuran ke dalam labu tentukur 100-mL dengan bantuan Dapar fosfat pH 6,8, encerkan dengan Dapar fosfat pH 6,8 sampai tanda.

    Prosedur Siapkan 4 labu Erlenmeyer 250 mL bersumbat, kemudian tandai S, U, BS, dan BU. Pipet ke dalam tiap labu 25 mL Larutan substrat, 10 mL Dapar fosfat pH 6,8 dan 1 mL larutan natrium klorida P (11,7 dalam 1000), tutup, campur. Letakkan labu dalam tangas air pada suhu 25º±0,1º, diamkan hingga mencapai keseimbangan. Pada labu BU dan BS tambahkan 2 mL asam hidroklorida 1 N, campur, masukkan kembali labu pada tangas air. Pada labu U dan BU tambahkan 1,0 mL Larutan uji dan pada labu S dan BS tambahkan 1,0 mL Larutan baku, campur masing-masing dan masukkan kembali pada tangas air. Tepat 10 menit setelah penambahan enzim, tambahkan 2 mL asam hidroklorida 1 N pada labu S dan U, campur. Pada tiap labu tambahkan 10,0 mL iodium 0,1 N LV sambil terus diaduk dan segera tambahkan 45 mL natrium hidroksida 0,1 N. Tempatkan labu di tempat gelap pada suhu antara 15º dan 25º selama 15 menit. Pada tiap labu tambahkan 4 mL asam sulfat 2 N dan titrasi dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV hingga warna biru hilang. Hitung aktivitas amilase dalam unit FI per mg zat dengan rumus:

 

 

CS adalah aktivitas amilase dalam unit FI per mL Larutan baku; WU adalah jumlah pankreatin dalam mg; VU, VS,VBU dan VBS berturut-turut adalah volume natrium tiosulfat 0,1 N dalam mL yang diperlukan pada titrasi larutan dalam labu U, S, BU dan BS.

 

Penetapan aktivitas lipase (Daya digesti lemak)

    Larutan akasia Sentrifus larutan akasia (1 dalam 10) hingga jernih, gunakan larutan jernih.

    Substrat minyak zaitun Campur 165 mL Larutan akasia, 20 mL minyak zaitun P dan 15 g pecahan es, masukkan dalam blender listrik. Dinginkan campuran dalam tangas es sampai suhu 5º; homogenkan dengan kecepatan tinggi selama 15 menit, sesekali dinginkan dalam tangas es untuk mencegah suhu lebih dari 30º. Lakukan uji kesesuaian campuran sebagai berikut: Tempatkan satu tetes campuran homogen pada kaca objek, tekan hati-hati tutup kaca untuk menyebarkan cairan. Amati dengan mikroskop perbesaran tinggi (lensa objektif 43 x dan okuler 5x) yang dilengkapi mikrometer yang telah dikalibrasi. Substrat memenuhi syarat jika 90% partikel berdiameter tidak lebih dari 2 µm dan tidak ada satupun yang lebih dari 10 µm.

    Larutan dapar Larutkan 60 mg tris(hidroksimetil) aminometan P dan 234 mg natrium klorida P dalam air hingga 100 mL.

    Larutan garam empedu Larutkan sejumlah Garam Empedu BPFI hingga kadar 80 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 200 mg Pankreatin Lipase BPFI, suspensikan dengan lebih kurang 3 mL air dingin dalam mortir, gerus selama 10 menit, tambahkan air dingin dalam mortir, gerus selama 10 menit, tambahkan air dingin hingga aktivitas lipase 8 sampai 16 unit FI per mL berdasarkan potensi yang tertera pada etiket baku pembanding. Pertahankan suspensi pada suhu 4º dan campur sebelum digunakan. Untuk tiap penetapan ambil 5 mL hingga 10 mL suspensi dingin, biarkan suhu mencapai 20º, sebelum pemipetan volume yang tepat.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat, suspensikan dalam lebih kurang 3 mL air dingin dalam mortir, gerus selama 10 menit, tambahkan air dingin hingga aktivitas lipase 8 hingga 16 unit FI per mL berdasarkan pada potensi zat uji yang diperkirakan. Pertahankan suspensi pada suhu 4º, dan campur sebelum digunakan. Untuk tiap penetapan ambil 5 mL hingga 10 mL suspensi dingin, biarkan suhu mencapai 20º sebelum pemipetan volume yang tepat.

    Prosedur Campur 10,0 mL Substrat minyak zaitun, 8,0 mL Larutan dapar, 2,0 mL Larutan garam empedu, dan 9,0 mL air dalam bejana kaca bermantel lebih kurang 50 mL. Bagian luar bejana dihubungkan dengan tangas air yang dilengkapi dengan termostat. Tutup campuran, aduk terus menerus dengan pengaduk mekanik. Pertahankan suhu campuran pada 37º±0,1º, tambahkan natrium hidroksida 0,1 N LV dari mikroburet yang dimasukkan melalui lubang pada penutup, atur pH 9,20 secara potensiometrik menggunakan elektrode kalomel dan kaca. Tambahkan 1,0 mL Larutan uji, tambahkan secara terus menerus natrium hidroksida 0,1 N LV selama 5 menit untuk mempertahankan pH pada 9,0. Hitung volume natrium hidroksida 0,1 N LV yang ditambahkan setiap menit. Dengan cara yang sama, titrasi 1,0 mL Larutan baku.

    Perhitungan potensi Buat kurva antara volume natrium hidroksida 0,1 N LV terhadap waktu. Gunakan hanya titik yang membentuk garis lurus pada kurva. Hitung rata-rata asam yang dibebaskan per menit oleh zat uji dan Larutan baku. Dengan memperhitungkan faktor pengenceran, hitung aktivitas lipase Larutan uji dalam unit FI dengan membandingkan aktivitas Larutan baku menggunakan aktivitas Pankreatin Lipase BPFI yang tertera pada etiket.

 

Penetapan aktivitas protease (Daya digesti kasein)

    Substrat kasein Buat larutan segar. Masukkan 1,25 g serbuk halus kasein P ke dalam labu Erlenmeyer 100 mL yang berisi 5 mL air, kocok hingga terbentuk suspensi, tambahkan 10 mL natrium hidroksida 0,1 N, kocok selama 1 menit, tambahkan 50 mL air, kocok lebih kurang 1 jam untuk melarutkan kasein, pH larutan harus lebih kurang 8. Jika perlu atur pH hingga lebih kurang 8, menggunakan natrium hidroksida 1 N, atau asam hidroklorida 1 N. Pindahkan larutan pada labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Dapar Larutkan 6,8 g kalium fosfat monobasa P dan 1,8 g natrium hidroksida P dalam 950 mL air pada labu tentukur 1000-mL, atur pH hingga 7,5±0,2 menggunakan natrium hidroksida 0,2 N, encerkan dengan air sampai tanda. Simpan larutan dalam lemari pendingin.

    Larutan asam trikloroasetat Larutkan 50 g asam trikloroasetat P dalam 1000 mL air, simpan larutan dalam suhu ruang.

    Kertas saring Tetapkan kesesuaian kertas saring dengan menyaring 5 mL Larutan asam trikloroasetat melalui kertas dan ukur serapan filtrat pada 280 nm menggunkana sejumlah volume yang sama Larutan asam trikloroasetat yang tidak disaring sebagai blangko: serapan tidak lebih dari 0,04. Jika serapan lebih dari 0,04 kertas saring dibilas berulang kali dengan Larutan asam trikloroasetat hingga serapan filtrat yang diamati tidak lebih dari 0,04.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 100 mg Pankreatin Amilase dan Protease BPFI, tambahkan 100 mL Larutan dapar, campur sambil sekali-sekali dikocok, pada suhu ruang selama lebih kurang 25 menit. Encerkan secara kuantitatif dengan Larutan dapar hingga aktivitas protease lebih kurang 2,5 unit FI per mL, berdasarkan potensi yang tertera pada etiket baku pembanding

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg pankreatin, masukkan dalam mortir yang sesuai. Tambahkan lebih kurang 3 mL Larutan dapar, gerus selama 5 hingga 10 menit. Pindahkan campuran dengan bantuan Larutan dapar ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan Larutan dapar sampai tanda. Encerkan secara kuantitatif dengan Larutan dapar hingga diperoleh pengenceran yang sesuai dengan aktivitas Larutan baku.

    Prosedur Beri tanda pada masing-masing dua tabung reaksi: S1, S2 dan S3 untuk seri baku, dan U untuk zat uji, Pipet Larutan dapar ke dalam tabung S1 2,0 mL, ke dalam S2 dan U 1,5 mL, dan ke dalam S31,0 mL. Pipet Larutan baku ke dalam tabung S1 1,0 mL, ke dalam S2 1,5 mL, dan ke dalam S3 2,0 mL. Pipet ke dalam tabung U 1,5 mL Larutan uji. Pipet masing-masing 5,0 mL Larutan asam trikloroasetat ke dalam tiap tabung S1, S2, S3, dan U campur. Tandai tabung masing-masing S1B, S2B, S3B, dan UB. Buat larutan blangko dengan mencampur 3 mL Larutan dapar dan 5 mL Larutan asam trikloroasetat, masukkan dalam tabung lain yang bertanda B. Tempatkan seluruh tabung dalam tangas air pada suhu 40º, masukkan pengaduk kaca dalam tiap tabung, biarkan hingga tercapai keseimbangan suhu. Pada waktu nol dengan mencatat interval waktu, tambahkan pada tiap tabung 2,0 mL Substrat kasein yang sebelumnya dipanaskan sampai suhu tangas, campur. Tepat 60 menit setelah penambahan Substrat kasein hentikan reaksi pada tabung S1, S2, S3 dan U dengan penambahan 5,0 mL Larutan asam trikloroasetat dengan interval waktu yang sesuai. Aduk dan angkat seluruh tabung dari tangas air. Diamkan selama 10 menit pada suhu ruang, untuk mengendapkan protein dan saring. Filtrat tidak boleh berkabut. Tetapkan serapan filtrat pada 280 nm menggunakan filtrat dari tabung B sebagai blangko.

    Perhitungan potensi Koreksi harga serapan filtrat tabung S1, S2, S3 dengan mengurangi harga serapan filtrat S1, S2, S dengan serapan filtrat tabung S1B, S2B, dan S3B. Buat kurva harga serapan terkoreksi terhadap Larutan baku yang digunakan. Dari kurva dengan menggunakan harga serapan terkoreksi  (U-UUB) Pankreatin yang digunakan dan dengan memperhitungkan faktor pengenceran, hitung aktivitas protease dalam unit FI dari pankreatin yang digunakan dengan membandingkan terhadap baku menggunakan aktivitas protease yang tertera pada etiket Pankreatin Amilase dan Protease BPFI.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada suhu tidak lebih dari 30º.