Tablet Terbinafin


Terbinafine Tablets

 

Tablet Terbinafin mengandung terbinafin hidroklorida yang setara dengan terbinafin, C21H25N, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Terbinafin hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya.

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

    Media disolusi: 500 mL Dapar sitrat pH 3,0

    Alat tipe 2: 50 rpm

    Waktu: 30 menit

    Lakukan penetapan jumlah zat terlarut dengan cara spektrofotometri seperti tertera pada Spektrofotometri dan Hamburan Cahaya <1191>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 32 mg per mL.

    Larutan uji Saring sejumlah alikot melalui penyaring yang sesuai dengan porositas 0,45 µm. Jika perlu encerkan dengan Media disolusi.

    Prosedur Lakukan penetapan jumlah terbinafin, C21H25N yang terlarut dengan mengukur serapan Larutan baku dan Larutan uji pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 283 nm dalam sel 1-cm, menggunakan Media disolusi sebagai blangko. Hitung persentase terbinafin, C21H25N, yang terlarut menggunakan rumus:

 

 

A dan AS berturut-turut adalah serapan Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar terbinafin hidroklorida dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah terbinafin dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; 291,44 dan 327,90 berturut-turut adalah bobot molekul terbinafin dan terbinafin hidroklorida; V adalah volume Media disolusi, 500 mL; D adalah faktor pengenceran.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q), terbinafin C21H25N dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Dimer Terbinafin Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Larutan mengandung trietilamin P dalam air dengan kadar 1 mL per L.

    Larutan B Larutan mengandung trietilamin P dalam campuran asetonitril P-air (19:1) dengan kadar 1 mL per L.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (4:1).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1,4 mg per mL. (Setara dengan 1,2 mg per mL terbinafin).

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah serbuk tablet yang telah dihaluskan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 2,5 mg per mL terbinafin. [Catatan Sonikasi selama 20 menit sambil sesekali dikocok.]

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan  kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 mm. Pertahankan suhu kolom pada 52°. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

40

60

8

30

70

18

30

70

24

16

84

26

5

95

30

0

100

37

40

60

45

40

60

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase dimer terbinafin dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

 

 

ru adalah respon puncak dimer terbinafin dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak terbinafin dari Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku;  CU adalah kadar terbinafin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; F adalah faktor respons relatif dimer terbinafin seperti tertera pada Tabel 1; 291,44 dan 327,90 berturut-turut adalah bobot molekul terbinafin dan terbinafin hidroklorida.

 

Tabel 1

Nama

Waktu retensi relatif (menit)

Faktor respon relatif

Batas

(%)

Terbinafin

1,0

-

-

Dimer terbinafin

2,0

2,1

0,05

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Fase gerak dan Larutan uji lakukan seperti pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,7 mg per mL. (Setara dengan 0,6 mg per mL terbinafin).

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,8 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%. 

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram 4 kali waktu retensi terbinafin, ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

ri adalah respon puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak terbinafin dari Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku;  CU adalah kadar terbinafin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel 2; 291,44 dan 327,90 berturut-turut adalah bobot molekul terbinafin dan terbinafin hidroklorida. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas seperti tertera pada Tabel 2.

  

Tabel 2

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respon relatif

Batas

(%)

N-metil-1-(naptalen-1-il)metanmin

0,14

1,5

0,2

Terbinafin

1,0

-

-

Produk degradasi tidak spesifik

-

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

0,7

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Timbang saksama sejumlah Kalium fosfat monobasa P, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,85 g per L, tambahkan 1 g Natrium dekanosulfonat P, atur pH hingga 3,0 dengan penambahan asam fosfat encer LP.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (2:3). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Terbinafin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. (Setara dengan 0,19 mg per mL terbinafin).

    Larutan uji persediaan Timbang dan serbuk haluskan sejumlah tablet, timbang saksama sejumlah serbuk tablet, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL terbinafin. [Catatan Sonikasi selama 20 menit sambil sesekali dikocok.]

    Larutan uji Pipet sejumlah Larutan uji persediaan, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL terbinafin.

    Sistem kromatografi Kromatografi cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 3,9 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L7 dengan ukuran partikel 5 mm. Laju alir lebih kurang 1,8 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam komatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

     Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang  5 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram 1,5 kali waktu retensi terbinafin, ukur respons puncak utama. Hitung persentase terbinafin, C21H25N dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Terbinafin Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar terbinafin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; 291,44 dan 327,90 berturut-turut adalah bobot molekul terbinafin dan terbinafin hidroklorida.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, terlindung dari cahaya dan pada suhu ruang terkendali.