<551> Penetapan Kadar Gula Darah


Kadar gula darah dapat ditetapkan dengan salah satu cara di bawah ini.

 

A. Cara Tembaga (II) Iodida

 

    Pereaksi

      Larutan zink sulfat asam Larutkan 12,5 g zink sulfat P dalam lebih kurang 200 mL air, tambahkan 31,25 mL asam sulfat 1 N dan air secukupnya hingga 1000,0 mL. ukur seksama 50 mL larutan, tambahkan 3 tetes fenolftalein LP. Titrasi perlahan-lahan sambil terus menerus diaduk dengan campuran yang terdiri dari 81 mL natrium hidroksida 1 N  dan air secukupnya hingga 100,0 mL: terjadi warna merah jambu stabil. Diperlukan tidak kurang dari 6,2 mL dan tidak lebih dari 6,3 mL.

 

    Prosedur Masukkan 1 mL darah dan 8 mL Larutan zink sulfat asam ke dalam labu atau tabung reaksi. Tambahkan 1 mL campuran yang terdiri dari 81 mL natrium hidroksida 1 N dan air secukupnya hingga 100,0 mL, tutup, kocok kuat-kuat, biarkan selama beberapa menit, saring melalui penyaring kering ke dalam labu. Pada 5 mL tembaga (II) iodida alkali LP dalam tabung reaksi diameter 25 mm, panjang 200 mm, tambahkan 2 mL hingga 5 mL filtrat yang telah diukur saksama, campur perlahan-lahan, tutup labu tidak terlalu rapat. Tempatkan pada rak logam yang dibuat sedemikian rupa hingga tabung tidak bergoyang selama pemanasan dalam tangas air. Masukkan dalam tangas air sedalam lebih kurang 10 cm, panaskan selama 20 menit. Dinginkan cepat dengan air hingga suhu dibawah 30° sambil mencegah goncangan. Asamkan dengan 5 mL asam sulfat 1 N, campur perlahan-lahan, biarkan selama tidak kurang dari 1 menit. Titrasi dengan natrium tiosulfat 0,005N LV segar menggunakan indikator 1 mL kanji LP. Lakukan penetapan blangko dengan mengganti filtrat darah dengan air. Hitung jumlah glukosa dalam g per 1000 mL darah dengan rumus :

 

 

V adalah jumlah dalam mL natrium tiosulfat 0,005 N LV yang diperlukan; F adalah jumlah dalam mL filtrat darah yang digunakan.

 

B. Cara Mikro Kalium Heksasianoferat(III)

 

      Pereaksi

      Campuran oksalat-fluorida Campur hati-hati 6 g kalium oksalat P dengan 4 g natrium fluorida P bebas nitrat.

      Larutkan kadmium sulfat asam Larutkan 26 g kadmium sulfat P dalam 127 mL asam sulfat 1 N dan air secukupnya hinggal 1000,0 mL.

      Larutan natrium hidroksida Pada 55 mL natrium hidroksida 1 N tambahkan air secukupnya hingga 100,0 mL.

      Kalium heksasianoferat (III) 0,005 M basa Larutkan 1,645 g kalium heksasianoferat (III) P dan 28,60 g natrium karbonat P dalam air secukupnya hingga 1000,0 mL. simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

      Larutan zink Larutkan 50 mg zink sulfat P dan 250 g natrium klorida P dalam air secukupnya hingga 1000,0 mL.

      Larutan kalium iodida Larutkan 15 g kalium iodida P dalam air untuk injeksi P secukupnya hingga 100,0 mL. Simpan dalam botol bersumbat kaca terlindung cahaya.

      Larutan asam asetat Larutkan 3 g asam asetat glasial P dalam air secukupnya hingga 100,0 mL.

 

      Pengujian terhadap pereaksi Pada 3 mL campuran segar Larutan zink dan Larutan kalium iodida (6:1), tambahkan 2 mL Larutan asama asetat dan 3 sampai 6 tetes kanji LP, tidak terjadi warna biru dalam 1 menit. Tambahkan 0,02 mL kalium heksasianoferat (III) 0,005 M basa:terjadi warna biru lemah yang nyata.

 

      Larutan uji Masukkan 10,4 mL air ke dalam tabung sentrifuga, tambahkan dengan pipet mikro skala 0,1 mL, darah yang sebelumnya disiapkan dengan

menambahkan 80 mg Campuran oksalat-fluorida per 10 mL darah. Bilas pipet hati-hati dengan cairan yang terdapat dalam tabung sentrifuga dengan pengisapan dan pengeluaran cepat. Tambahkan 1 mL Larutan kadmium sulfat asam, campur, tambahkan tetes demi tetes 0,5 mL Larutan natrium hidroksida sambil dikocok, biarkan selama beberapa menit, sentrifus dengan kecepatan tinggi. Enap tuangkan sesempurna mungkin ke dalam labu Erlenmeyer.

 

      Larutan pembanding Pada waktu bersamaan buat campuran yang terdiri dari 10,5 mL air, 1 mL Larutan kadmium sulfat asam dan 0,5 mL Larutan natrium hidroksida.

 

      Prosedur Pipet 10 mL Larutan uji ke dalam labu Erlenmeyer 30 mL dan 10 mL Larutan pembanding ke dalam labu Erlenmeyer 30 mL yang lain. Pada masing-masing labu tambahkan 2 mL kalium heksasianoferat (III) 0,005 M basa. Panaskan kedua labu di atas tangas air selama 20 menit, dinginkan dengan air dingin tanpa dikocok. Pada masing-masing labu tambahkan 3 mL campuran Larutan zink dan Larutan kalium iodida (6:1), kocok, kemudian tambahkan 2 mL Larutan asam asetat, biarkan selama 5 menit. Titrasi dengan natrium tiosulfat 0,005 N LV dengan indikator kanji LP menggunakan buret mikro skala 0,01 mL. Hitung kadar gula darah dalam g glukosa per 1000 mL darah, dalam Tabel hubungan antara kadar gula darah dengan nilai N. Nilai N dihitung dengan rumus:

 

 

 adalah volume dalam mL natrium tiosulfat 0,005 N yang digunakan beningan yang mengandung darah;  adalah volume dalam mL natrium tiosulfat 0,005 N yang digunakan dalam larutan pembanding.

 


 

 

Tabel hubungan antara kadar gula darah dengan nilai N

 

Satuan

Persepuluhan

Perseratusan

0

1

2

3

4

5

6

7

8

9

0

0

 

0,02

0,03

0,05

0,07

0,08

0,10

0,12

0,14

0,15

0

1

0,17

0,19

0,20

0,22

0,24

0,25

0,27

0,29

0,31

0,32

0

2

0,34

0,36

0,38

0,39

0,41

0,43

0,45

0,47

0,48

0,50

0

3

0,52

0,54

0,56

0,57

0,59

0,61

0,63

0,65

0,66

0,68

0

4

0,70

0,72

0,74

0,75

0,77

0,79

0,81

0,83

0,84

0,86

0

5

0,88

0,90

0,92

0,93

0,95

0,97

0,99

1,01

1,02

1,04

0

6

1,06

1,08

0,10

1,11

1,13

1,15

1,17

1,19

1,20

1,22

0

7

1,24

1,25

1,27

1,29

1,31

1,32

1,34

1,36

1,38

1,39

0

8

1,41

1,43

1,45

1,46

1,45

1,50

1,52

1,54

1,55

1,57

0

9

1,59

1,61

1,67

1,64

1,66

1,68

1,70

1,72

1,73

1,75