<431> Kandungan Antiseptik Dalam Pembalut


Aminakrin hidroklorida Ekstraksi 25 gr potongan-potongan kecil pembalut yang telah diimpregnasi dengan eter P menggunakan alat Soxhlet hingga lemak terekstraksi sempurna. Kocok ekstrak eter dengan 20 mL air, biarkan memisah dan simpan lapisan air. Keringkan bahan yang terekstraksi dalam aliran udara hangat dan ekstraksi kembali dengan metanol P yang mengandung 1 mL asam hidroklorida 2 N sampai bahan antiseptik terekstraksi sempurna, uapkan ekstrak di atas tangas air sampai lebih kurang 10 mL, tambahkan lapisan air yang diperoleh dari ekstraksi dengan eter, kemudian tambahkan 100 mL air, didihkan untuk mengurangi volume hingga lebih kurang 60 mL, dinginkan dan atur pH hingga 5,0 dengan larutan natrium asetat P 10%. Sambil diaduk tambahkan 5 mL kalium heksasianoferat(III) 0,04 M, biarkan selama 30 menit, saring dan cuci residu dengan 50 mL air. Pada kumpulan filtrat dan air cucian, tambahkan berturut-turut 1 mL asam hidroklorida P, 1 g natrium klorida P, 5 mL larutan kalium iodida P 2,0% dan 2 mL larutan zink sulfat P 15,0%, sambil diaduk setelah setiap penambahan. Biarkan selama 3 menit dan titrasi dengan natrium tiosulfat 0,04 M LV menggunakan indikator natrium amilum glikolat LP. Lakukan penetapan blangko.

 

1 mL natium tiosulfat 0,04 M

setara dengan 29,85 mg C13H10N2.HCl.H2O

     

    Klorheksidin hidroklorida

    Larutan uji Timbang seksama 30 g pembalut yang telah diimpregnasi, tambahkan 140 mL air dan 60 mL asam hidroklorida 1 N, kocok selama 30 menit, enaptuangkan. Kocok residu selama 15 menit 2 kali, tiap kali dengan 100 mL campuran 7 volume air dan 3 volume asam hidroklorida 1 N, enaptuangkan setiap ekstrak. Encerkan kumpulan ekstrak dengan air hingga 1000 mL. Pada 40,0 mL larutan ini tambahkan 45 mL air dan 5 mL larutan setrimida P 20%, basakan dengan natrium hidroksida 5 N, terhadap kertas lakmus P, tambahkan 2 mL brom P 1,0% dalam natrium hidroksida 10 N dan kocok. Tambahkan 1 mL isopropanol  P untuk menghilangkan buih, encerkan dengan air hingga 100 mL dan biarkan pada suhu 18° hingga 22° selama 25 menit. Ukur serapan dari larutan yang dihasilkan pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 480 nm.

    Kurva kalibrasi Buat kurva kalibrasi serapan menggunakan larutan yang mengandung 0,001% sampai 0,005% Klorheksidin Hidroklorida BPFI dalam campuran 5 volume asam hidroklorida 1 N dan 95 volume air. Lakukan seperti tertera pada Larutan uji, mulai dari “Pada 40,0 mL larutan ini tambahkan...”.Hitung kandungan C22H30Cl2N10.2HCl menggunakan kurva kalibrasi.

 

    Klorheksidin glukonat Lakukan penetapan seperti tertera pada Klorheksidin Hidroklorida, menggunakan larutan Klorheksidin Glukonat BPFI untuk membuat kurva kalibrasi. Hitung kandungan C22H30Cl2N10.2C6H12O7.

 

    Domifen bromida Gunakan Metode I atau Metode II. Metode I umumnya segera digunakan, tetapi pada pembalut tertentu, zat warna yang digunakan pada pembuatan pembalut dapat mengganggu warna biru normal lapisan kloroform pada waktu titrasi. Dalam hal ini gunakan Metode II.

    Metode I Keringkan 5 g (w g) potongan-potongan kecil pembalut yang telah diimpregnasi pada suhu 105° sampai bobot tetap. Celupkan bahan yang telah kering dalam 100 mL asam hidroklorida P-metanol 1 N yang dibuat dengan mengalirkan gas hidrogen klorida P ke dalam metanol P, kocok selama 30 menit, enaptuangkan larutan; masukkan 50 mL ke dalam labu bulat alas datar, ,uapkan hingga 5 mL sampai 10 mL diatas tangas air dan biarkan dingin. Tambahkan 40 mL air dan 0,2 mL biru bromofenol LP. Titrasi dengan natrium hidroksida 2 N LV sampai berwarna biru atau hijau dan tambahkan berlebih 5 mL. Tambahkan 3,0 g natrium asetat anhidrat P dan 10 mL kloroform P, kocok dan titrasi dengan larutan natrium dodesil sulfat P 0,014% hingga warna lapisan kloroform berubah menjadi tidak berwarna atau kuning (V1 mL). Ulangi pengujian menggunakan 5 g kain pembalut dasar tanpa diimpregnasi dan tidak diberi zat perwarna yang telah diberi larutan 5,0 mL domifen bromida P 0,140% dalam metanol P dan telah didispersikan dan dikeringkan pada suhu 105° (V2 mL). Hitung persentase C22H40BrNO, dengan rumus:

 

 

    Metode II Buat kolom kromatografi sebagai berikut: Suspensikan sejumlah resin penukar anion basa kuat (Amberlit IRA-400, Deasidit FF-IP atau Zerolit FF) dalam asam hidroklorida 2 N dan biarkan selama 10 menit. Masukkan suspensi secukupnya ke dalam tabung kromatografi yang sesuai, dilengkapi gumpalan wol kaca pada ujungnya yang menyempit, hingga tinggi kolom lebih kurang 15 cm, cuci kolom dengan air hingga pH eluat 6 sampai 7, kemudian cuci beberapa kali dengan metanol P.

    Keringkan 5 g potongan-potongan kecil bahan pembalut yang akan diuji pada suhu 105° hingga bobot tetap, celupkan ke dalam labu Erlenmeyer 250 mL yang berisi 100 mL metanol P dan kocok selama 30 menit. Enaptuangkan cairan bagian atas yang jernih. Masukkan 50 mL ke dalam kolom melalui corong pisah dengan kecepatan lebih kurang 3 mL per menit, kumpulkan eluat dalam labu alas datar, cuci kolom dengan 40 mL metanol P, uapkan kumpulan eluat dan cucian di atas tangas air hingga volume 5 mL sampai 10 mL, biarkan dingin dan lakukan seperti tertera pada Metode I, mulai dari “Tambahkan 40 mL air dan ...”.