Penetapan Kadar Sineol


Timbang saksama sejumlah 3 g zat uji yang telah dikeringkan dengan natrium sulfat anhidrat P, masukkan ke dalam tabung reaksi kering, tambahkan 2,10 g ortokresol P yang telah dileburkan. Masukkan tabung reaksi ke dalam alat seperti tertera pada Penetapan Suhu Beku <1101>, biarkan dingin dan aduk terus menerus. Jika terjadi penghabluran, catat suhu tertinggi penghabluran (t1).

    Lebur kembali hablur di atas tangas air hingga suhu tidak melebihi 5º di atas t1; masukkan tabung ke dalam alat Penetapan Suhu Beku <1101> yang diatur dengan suhu 5º di bawah t1. Jika terjadi penghabluran kembali atau suhu turun 3º di bawah t1, aduk terus menerus sampai campuran membeku, catat suhu pembekuan tertinggi (t2). Ulangi penetapan hingga dua suhu tertinggi yang diperoleh pada t2, tidak berbeda lebih dari 0,2º. Jika terjadi pendinginan berlebihan, untuk mempercepat terbentuknya hablur, tambahkan sedikit hablur senyawa kompleks sineol orto-kresol yang diperoleh dari 3,0 g sineol P dan 2,10 g ortokresol P. Jika t2 di bawah 27,4º ulangi penetapan sesudah penambahan 5,10 g senyawa kompleks.

    Tetapkan persentase (b/b) sineol sesuai suhu beku (t2) dari Tabel, yang diperoleh dari harga antara dengan cara interpolasi. Bila digunakan penambahan 5,10 g senyawa kompleks, hitung persentase (b/b) sineol dengan rumus 2 (A-50). A adalah harga yang sesuai dengan suhu beku t2 dari Tabel.

 

t2º

Sineol

% b/b

t2º

Sineol

% b/b

24

45,5

40

67,0

25

47,0

41

68,5

26

48,5

42

70,0

27

49,5

43

72,5

28

50,5

44

74,0

29

52,0

45

76,0

30

53,5

46

78,0

31

54,5

47

80,0

32

56,0

48

82,0

33

57,0

49

84,0

34

58,5

50

86,0

35

60,0

51

88,5

36

61,0

52

91,0

37

62,5

53

93,5

38

63,5

54

96,0

39

65,0

55

99,0