Betametason Natrium Fosfat


Betamethasone Sodium Phosphate

 

9-Fluoro-11b,17,21-trihidroksi-16b-metilpregna-1,4-diena-3,20-dion 21-(dinatrium fosfat)  [151-73-5]

C22H28FNa2O8P                                          BM 516,40

 

Betametason Natrium Fosfat mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0%, C22H28FNa2O8P, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk putih hingga praktis putih; tidak berbau; higroskopis.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air dan dalam metanol; praktis tidak larut dalam aseton dan dalam kloroform.

 

Baku pembanding Betametason Natrium Fosfat BPFI; tidak boleh dikeringkan. Lakukan Penetapan kadar air <1031>Metode I sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat di tempat kering. Bahan ini bersifat higroskopis.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Betametason Natrium Fosfat BPFI.

    B. Lakukan Kromatografi Lapis Tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Butanol P jenuh dengan larutan asam hidroklorida P (1 dalam 12).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Betametason Natrium Fosfat BPFI, larutkan dalam metanol P hingga kadar 1 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dalam metanol P hingga kadar 1 mg per mL.

    Prosedur Totolkan masing-masing 10 ?L Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat hingga lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat, biarkan fase gerak menguap, semprot lempeng dengan campuran asam sulfat P-metanol P-asam nitrat P (10:10:1), panaskan pada suhu 105° selama 10 menit: harga Rf bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    C. Pijarkan pada suhu 800°; lakukan seperti tertera pada Penetapan Sisa Pemijaran<301>: sisa menunjukkan reaksi Natrium dan Fosfat cara A dan B seperti tertera pada Uji identifikasi umum<291>.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +99° dan +105°, dihitung terhadap zat anhidrat. Lakukan penetapan menggunakan larutan 100 mg per 10 mL air.

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 10,0%.

 

Ion fosfat Tidak lebih dari 1,0%.

    Larutan baku fosfat dan Pereaksi fosfat A Lakukan seperti pada Fosfat dalam pereaksi tertera pada Pereaksi, Indikator dan Larutan.

    Pereaksi fosfat B Larutkan 350 mg p-metilaminofenol sulfat P dalam 50 mL air, tambahkan 20 g natrium bisulfit P, campur hingga larut dan encerkan dengan air hingga 100 mL.

    Prosedur Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL dan larutkan dalam campuran 10 mL air dan 5 mL asam sulfat 2 N, bila perlu hangatkan. Tambahkan masing-masing 1 mL Pereaksi fosfat A dan Pereaksi fosfat B, encerkan dengan air hingga 25,0 mL dan campur, diamkan pada suhu ruang selama 30 menit. Dengan cara yang sama buat Larutan baku menggunakan 5,0 mL Larutan baku fosfat sebagai pengganti 50 mg zat uji. Dengan cara yang sama, ukur serapan kedua larutan pada sel 1-cm menggunakan spektrofotometer yang sesuai dan air sebagai blangko pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 730 nm. Serapan larutan zat uji tidak lebih dari serapan Larutan baku.

 

Batas betametason bebas Tidak lebih dari 1,0%.

    Larutan uji Larutkan 25,0 mg zat dalam air hingga diperoleh larutan 25,0 mL. Pindahkan 5,0 mL larutan ke dalam corong pisah, ekstraksi 3 kali, tiap kali dengan 25 mL kloroform P, saring melalui kapas yang telah dijenuhkan dengan kloroform P dan kumpulkan ekstrak dalam labu Erlenmeyer. Uapkan kloroform di atas tangas uap dengan aliran udara hingga kering dan larutan residu dalam metanol P hingga 25,0 mL.

    Larutan blangko Pindahkan 5,0 mL air ke dalam corong pisah, selanjutnya lakukan seperti yang tertera pada Larutan uji.

    Prosedur Ukur serapan Larutan uji (A) pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 239 nm menggunakan spektrofotometer yang sesuai dan Larutan blangko. Hitung jumlah dalam mg betametason bebas dengan rumus:

Batas tidak lebih dari 250 µg.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran metanol P-kalium fosfat monobasa 0,07 M (3:2). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Betametason Natrium Fosfat BPFI, larutkan dalam campuran metanol P-air (3:2) dan jika perlu encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan pelarut yang sama hingga kadar lebih kurang 0,17 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 34 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 200-mL, larutkan dan encerkan dengan campuran metanol P-air (3:2) sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 3,9 mm x 30 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2dan simpangan baku relatif pada 5 kali penyuntikan tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL), Larutan uji dan Larutan baku ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg betametason natrium fosfat, C22H28FNa2O8P, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

C adalah kadar Betametason Natrium Fosfat BPFI, dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak betametason natrium fosfat dalam Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.