Ondansetron Hidroklorida


Ondansetron Hydrochloride

 

 

(±)-2,3-dihidro-9-metil-3-(2-metilimidazol-1-il) metilkarbazol-4(1H)-on monohidroklorida dihidrat [103639-04-9]

C18H19N3O.HCl.2H2O                                BM 365,85

 

Ondansetron hidroklorida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C18H19N3O.HCl  dihitung terhadap zat anhidrat. 

 

Pemerian Serbuk putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Agak sukar larut dalam air dan dalam etanol; larut dalam metanol; agak larut dalam isopropil alkohol dan dalam diklorometan; sukar larut dalam aseton, dalam kloroform, dan dalam etil asetat.

 

Baku pembanding Ondansetron Hidroklorida BPFI; merupakan bentuk dihidrat, tidak boleh dikeringkan, untuk penggunaan kuantitatif tetapkan kadar air secara titrimetri, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Ondansetron BPFI. Campuran Resolusi Ondansetron BPFI. Senyawa Sejenis C Ondansetron BPFI. Senyawa Sejenis D Ondansetron BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Ondansetron Hidroklorida BPFI.

    B. Timbang 20 mg zat larutkan dalam 2 mL air, tambahkan 1 mL asam nitrat 2M dan saring. Filtrat menunjukkan reaksi Klorida cara  A, B dan C seperti tertera pada Uji IdentifikasiUmum <291>.

 

Air <1031> Metode I Antara 9,0% dan 10,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Senyawa Sejenis D Ondansetron Tidak lebih dari 0,10%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Kalium fosfat monobasa 0,02M pH 5,4 Buat larutan kalium fosfat monobasa 0,02 M, atur pH hingga 5,4 dengan penambahan natrium hidroksida  1 M.

    Fase gerak Buat campuran Kalium fosfat monobasa 0,02 M-asetonitril P (80:20), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D Ondansetron BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,4 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis D Ondansetron BPFI, dan Senyawa Sejenis C Ondansetron BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,6 µg dan 1 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 328 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis C ondansetron dan senyawa sejenis D ondansetron berturut-turut lebih kurang 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis C ondansetron dan senyawa sejenis D ondansetron tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 400 lempeng teoritis dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis D ondansetron dalam zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Senyawa Sejenis D Ondansetron BPFI dalam mg per mL Larutan baku; W adalah bobot dalam mg zat Larutan uji.

 

Cemaran organik

    Prosedur 1

    Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran kloroform P-etil asetat P-metanol P-amonium hidroksida P (90:50:40:1).

    Larutan resolusi Timbang saksama sejumlah Campuran Resolusi Ondansetron BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 12,5 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ondansetron Hidroklorida BPFI, larutkan dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 0,25mg per mL. Encerkan larutan dengan metanol P dengan komposisi berikut:

 

Larutan baku

Pengenceran

Kadar

(µg per mL)

Persentase (%) untuk pembanding dengan Larutan uji

A

1 dalam 5

50

0,4

B

1 dalam 10

25

0,2

C

1 dalam 20

12,5

0,1

 

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat larutkan dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 12,5 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 20 µL Larutan uji, Larutan baku, dan Larutan resolusi pada lempeng kromatografi yang dilapisi dengan campuran silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang telah dijenuhkan dengan Fase gerak. Biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering. Amati bercak di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: Ditemukan 3 bercak Larutan resolusi yang terpisah dengan sempurna. Bandingkan intensitas bercak sekunder dari kromatogram Larutan uji dengan Larutan baku: Bercak sekunder kromatogram Larutan uji dengan harga Rf yang sesuai dengan bercak sekunder paling atas dari Larutan resolusi, tidak lebih besar atau lebih intensif dari bercak utama Larutan baku A (0,4%) dan tidak satu pun bercak sekunder lain dari kromatogram Larutan uji lebih besar ataulebih intensif dari bercak utama pada kromatogram Larutan baku B (0,2%).

 

    Prosedur 2

    Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Larutan baku, Larutan uji, Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak ondansetron dari Larutan baku; F adalah faktor respons relatif cemaran seperti yang tertera dalam Tabel; C adalah kadar Ondansetron Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; W adalah bobot dalam mg zat Larutan uji; Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Nama senyawa

Waktu

Retensi

Relatif

Faktor

Respons

Relatif

Batas

(%)

Senyawa sejenis C Ondansetron

± 0,32

1,2

0,2

Senyawa sejenis D Ondansetron*

± 0,34

-

0,1

Imidazol

± 0,49

0,3

0,2

2- metilimidazol

± 0,54

0,4

0,2

Ondansetron

1,0

-

-

Senyawa sejenis A Ondansetron

± 1,10

 

0,8

 

0,2

 

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total

-

-

0,5

*dihitung dari uji batas Senyawa sejenis D Ondansetron

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Natrium fosfat monobasa 0,02 M Buat larutan natrium fosfat monobasa 0,02 M. Atur pH larutan hingga 5,4 dengan penambahan  natrium hidroksida 1 M.

    Fase gerak Buat campuran Natrium fosfat monobasa 0,02 M-asetonitril P (50:50), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Ondansetron Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 90 µg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Ondansetron Hidroklorida BPFI dan  Senyawa Sejenis A Ondansetron BPFI, larutkan, encerkan secara kuantitatif, dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 90 mg dan 20mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 45 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL,  larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ke dalam labu tentukur 50-mL larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 216 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif ondansetron dan senyawa sejenis A ondansetron berturut-turut adalah lebih kurang 1,0 dan 1,1; resolusi, R, antara puncak senyawa sejenis A ondansetron dan ondansetron tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram, ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,5%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, ondansetron, C18H19N3O.HCl, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan  rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Ondansetron Hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Simpan  pada suhu 25º, masih diperbolehkan antara 15º dan 30º.