<1281> Uji Kinerja Wadah


    Tujuan dari lampiran ini adalah menyediakan standar untuk sifat-sifat fungsi/kegunaan wadah plastik dan komponen-komponennya yang biasa digunakan untuk kemasan produk yang diatur dengan regulasi (farmasetik, produk biologik, suplemen dan alat). Definisi yang digunakan pada lampiran ini tersedia dalam Perlindungan, Wadah, Penyimpanan dan Penandaan yang tertera pada Ketentuan Umum. Uji ini dimaksudkan untuk menetapkan permeabilitas kelembaban dan transmisi cahaya melalui wadah plastik yang digunakan. Bagian Wadah Satuan Ganda untuk Kapsul dan Tablet digunakan untuk wadah satuan ganda. Bagian Wadah Satuan Tunggal dan Wadah Dosis-Satuan untuk Kapsul dan Tablet digunakan untuk wadah satuan tunggal dan dosis satuan.  Bagian Wadah Satuan Ganda untuk Kapsul dan Tablet (Tanpa Penutup) digunakan untuk wadah polietilen atau polipropilen yang tidak bertutup. Wadah Satuan Ganda dan Satuan Tunggal untuk Cairan digunakan untuk wadah satuan tunggal dan ganda.

    Suatu wadah yang dimaksudkan untuk memberikan perlindungan dari cahaya atau sebagai wadah yang resisten terhadap cahaya, memenuhi persyaratan untuk Transmisi Cahaya, seperti perlindungan atau resistensi yang merupakan sifat spesifik dari bahan wadah, termasuk bahan pelapis yang digunakan. Suatu wadah yang jernih, tidak berwarna atau tembus cahaya yang dibuat resisten cahaya dengan menggunakan pelapis yang tidak tembus cahaya seperti tertera pada Ketentuan Umum dibebaskan dari persyaratan untuk Transmisi Cahaya. Dalam hal ini, yang dimaksud dengan “wadah” adalah seluruh sistem yang biasanya terdiri dari wadah itu sendiri, pelapis (jika digunakan), penutup pada wadah satuan ganda, dan penutup/blister pada wadah dosis satuan.

 

PERMEASI KELEMBAPAN

Wadah Satuan Ganda untuk

Kapsul dan Tablet

 

    Desikan Tempatkan sejumlah kalsium klorida anhidrat P berukuran 4 mesh hingga 8 mesh dalam wadah dangkal, hati-hati agar serbuk halus tidak keluar; lakukan pegeringan pada suhu 110º selama 1 jam dan dinginkan dalam desikator.

 

    Prosedur Pilih 12 wadah dengan ukuran dan tipe seragam, bersihkan permukaan segel dengan kain bebas serat, tutup dan buka setiap wadah 30 kali. Tutup rapat dengan cara sama setiap kali wadah ditutup. Tutup penutup sekrup wadah dengan tenaga putaran dalam rentang kerapatan yang tertera pada Tabel 1. Tambahkan Desikan ke dalam 10 wadah uji. Isi setiap wadah hingga mencapai 13 mm dari tutup jika volume wadah 20 mL atau lebih; atau isi setiap wadah hingga 2/3 kapasitas jika volume wadah kurang dari 20 mL. Jika kedalaman wadah lebih dari 63 mm, tempatkan pengisi atau pengatur jarak inert pada dasar wadah untuk memperkecil bobot total wadah dan Desikan; tebal lapisan Desikan dalam wadah tidak kurang dari 5 cm. Tutup wadah segera setelah penambahan Desikan dengan tenaga putaran yang tertera dalam Tabel 1, pada waktu menutup sekrup wadah. Pada masing-masing dari 2 wadah sisa yang diperlakukan sebagai kontrol, tambahkan sejumlah manik kaca secukupnya, untuk memperoleh bobot lebih kurang setara dengan setiap wadah uji, tutup dengan tenaga putaran yang tertera dalam Tabel 1, pada waktu menutup sekrup wadah. Catat bobot masing-masing wadah yang telah disiapkan dengan ketelitian mendekati 0,1 mg, jika volume wadah kurang dari 20 mL; ketelitian mendekati 1 mg, jika volume wadah 20 mL atau lebih tetapi kurang dari 200 mL; atau ketelitian mendekati 10 mg, jika volume wadah 200 mL atau lebih; dan simpan pada kelembapan relatif 75 ± 3% dan pada suhu 23 ± 2º. [Catatan   Larutan jenuh dari 35 g natrium klorida P untuk setiap 100 mL air diletakkan pada dasar desikator; dapat mempertahankan kelembapan yang telah ditentukan: untuk mempertahankan kondisi ini dapat digunakan cara lain.] Setelah 336 ± 1 jam (14 hari), catat bobot setiap wadah dengan cara yang sama. Isi penuh 5 wadah kosong, dengan ukuran dan tipe yang sama seperti wadah yang akan diuji, dengan air atau padatan yang bersifat mengalir bebas, tidak dapat dikempa seperti manik kaca yang halus dan padat, hingga tinggi yang ditunjukkan oleh permukaan penutup jika penutup ada pada tempatnya. Pindahkan setiap isi ke dalam gelas ukur; tentukan volume wadah rata-rata dalam mL. Hitung laju permeabilitas kelembaban dalam mg per hari per liter, dengan rumus:

 

 

V adalah volume wadah dalam mL; (TF – TI) adalah perbedaan antara bobot akhir dan bobot awal setiap wadah uji dalam mg; dan (CF – CI) adalah perbedaan rata-rata antara bobot akhir dan bobot awal dari dua wadah kontrol dalam mg.

    Pada wadah yang digunakan untuk obat yang diberikan berdasarkan resep, wadah yang diuji dinyatakan tertutup rapat jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai permeabilitas kelembapan melebihi 100 mg per hari per liter, dan tidak satupun melebihi 200 mg per hari per liter.

    Pada wadah yang digunakan untuk obat yang diberikan berdasarkan resep, wadah yang diuji dinyatakan tertutup baik jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai permeabilitas kelembapan melebihi 2000 mg per hari per liter, dan tidak satupun melebihi 3000 mg per hari per liter.

 

Tabel 1

Torsi yang digunakan untuk Wadah Tipe Tutup Ulir

Diameter Penutup a (mm)

Rentang Kerapatan yang disarankan dengan Tenaga Putaran secara Manual (“inch –pounds”)

8

10

13

15

18

20

22

24

28

30

33

38

43

48

53

58

63

66

70

83

86

89

100

110

120

132

5

6

8

5-9

7-10

8-12

9-14

10-18

12-21

13-23

15-25

17-26

17-27

19-30

21-36

23-40

25-43

26-45

28-50

32-65

40-65

40-70

45-70

45-70

55-95

60-95

a Untuk pentutup dengan diameter diantara yang tertera pada Tabel, gunakan tenaga putaran yang ditetapkan untuk diameter yang lebih besar

 

Wadah Satuan Ganda untuk Kapsul dan Tablet (Tanpa Penutup)

 

    Wadah Polietilen Pastikan wadah dengan segel kedap air yang diperoleh dari botol bersegel panas dengan lembar alumunium berlapis polietilen atau segel yang sesuai1). Uji wadah seperti yang dinyatakan dalam Wadah Satuan Ganda untuk Kapsul dan Tablet: Wadah polietilen berat jenis tinggi yang diuji memenuhi persyaratan jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai permeabilitas kelembaban melebihi 10 mg per hari per liter, dan tidak satupun melebihi 25 mg per hari per liter. Wadah polietilen berat jenis rendah yang diuji memenuhi persyaratan jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai permeabilitas kelembaban melebihi 20 mg per hari per liter, dan tidak satupun melebihi 30 mg per hari per liter.

 

    Wadah Polipropilen Pastikan wadah dengan segel kedap air yang diperoleh dari botol bersegel panas dengan lembar alumunium berlapis polietilen atau segel yang sesuai. Uji wadah seperti yang dinyatakan dalam Wadah Satuan Ganda untuk Kapsul dan Tablet: Wadah memenuhi persyaratan jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai permeabilitas kelembaban melebihi 15 mg per hari per liter, dan tidak satupun melebihi 25 mg per hari per liter.

 

Wadah Satuan Tunggal dan

Wadah Dosis Satuan untuk Kapsul dan Tablet

 

    Untuk dapat mencantumkan keterangan yang berkaitan dengan pengemasan yang sesuai untuk tipe produk tertentu, dibuat prosedur dan klasifikasi berikut untuk mengevaluasi sifat permeasi kelembaban wadah satuan tunggal dan wadah dosis- satuan. Sesungguhnya peralatan dan cara pengoperasian dapat mempengaruhi terbentuknya atau tertutupnya permeasi kelembaban dari suatu wadah, sifat spesifik permeasi lembab dari sistem pengemasan yang digunakan harus ditentukan.

 

    Desikan Keringkan sejumlah pelet desikan pada suhu 110º selama 1 jam sebelum digunakan. Gunakan pelet yang masing-masing bobotnya lebih kurang 400 mg dan berdiameter lebih kurang 8 mm. [Catatan  Jika perlu ukuran wadah dosis satuan dibatasi, pelet yang masing-masing bobotnya kurang dari 400 mg dan berdiameter kurang dari 8 mm dapat digunakan]

 

    Prosedur

    Metode I Segel tidak kurang dari 10 wadah dosis-satuan yang berisi 1 pelet per wadah dan segel 10 wadah dosis-satuan kosong sebagai kontrol. Gunakan pinset atau tang untuk memegang wadah tersegel. Beri nomor wadah dan catat bobot masing-masing hingga mg yang terdekat. Timbang wadah kontrol sebagai satu satuan dan bagi bobot total dengan jumlah wadah kontrol untuk memperoleh bobot rata-rata wadah kosong. Simpan semua wadah pada kelembaban relatif 75 ± 3% dan suhu 23 ± 2º. [Catatan Larutan jenuh dari 35 g natrium klorida P untuk setiap 100 mL air diletakkan pada dasar desikator; dapat mempertahankan kelembaban yang telah ditentukan: untuk mempertahankan kondisi ini dapat digunakan cara lain.] Setelah interval 24 jam atau kelipatannya (seperti tertera pada Hasil), pindahkan wadah dari bejana dan biarkan terjadi kesetimbangan selama 15 hingga 60 menit di ruang penimbangan. Catat kembali bobot setiap wadah dan gabungan kontrol dengan cara sama.

 

 

1)Suatu lapisan yang sesuai untuk segel, berupa lapisan polietilen wadah tidak kurang dari 0,025 mm (0,001 inci), dengan lapisan tambahan bahan pendukung. Suatu segel yang sesuai dapat diperoleh juga dari penggunaan lempeng kaca dan suatu segel menggunakan malam yang mengandung 60% malam bentuk amorf halus dan 40% malam parafin bentuk hablur halus.

 

[Catatan Jika pelet menunjukkan perubahan warna menjadi merah muda selama pengerjaan atau jika bobot pelet naik melebihi 10%, hentikan pengujian dan anggap penetapan terdahulu sebagai hasil yang valid.] Kembalikan wadah ke dalam bejana lembab. Hitung laju permeasi kelembaban dalam mg per hari dari tiap wadah yang digunakan dengan rumus: 

 

 

N adalah jumlah hari hingga akhir periode pengujian (dimulai setelah 24 jam pertama periode kesetimbangan); (WF – WI) adalah perbedaan antara bobot akhir dan bobot awal setiap wadah uji dalam mg; dan (CF – CI) adalah perbedaan rata-rata antara bobot akhir dan bobot awal wadah kontrol dalam mg, data dihitung hingga dua angka dibelakang koma. [Catatan  Jika permeasi kurang dari 5 mg per hari dan jika kontrol diamati mencapai keadaan setimbang dalam 7 hari, permeasi individu dapat ditentukan lebih saksama pada hari ke 7 menggunakan bobot wadah uji, dan wadah kontrol, berturut-turut sebagai WI dan CI  dalam perhitungan. Dalam hal ini, suatu interval uji yang sesuai untuk Kelas A (seperti tertera pada Hasil), tidak akan kurang dari 28 hari mulai hari ke 7 periode kesetimbangan awal (total 35 hari)].

    Metode II  Gunakan prosedur ini untuk kemasan berbentuk lempeng pipih dengan menggabungkan sejumlah wadah dosis-satuan yang disegel terpisah atau blister. Segel sejumlah kemasan secukupnya, tidak kurang dari 4 kemasan dan total tidak kurang dari 10 wadah dosis-satuan atau blister, masukkan 1 pelet dalam tiap satuan wadah uji. Segel sejumlah kemasan kosong, setiap kemasan mengandung wadah dosis-satuan atau blister dengan jumlah sama seperti pada kemasan uji, sebagai kontrol. Simpan semua wadah pada kelembaban relatif 75 ± 3% dan suhu 23 ± 2º. [Catatan Larutan jenuh dari 35 g natrium klorida P untuk setiap 100 mL air diletakkan pada dasar desikator; dapat mempertahankan kelembaban yang telah ditentukan: untuk mempertahankan kondisi ini dapat digunakan cara lain.] Setelah interval 24 jam atau kelipatannya (seperti tertera pada Hasil), pindahkan kemasan dari bejana dan biarkan terjadi kesetimbangan selama lebih kurang 45 menit. Catat bobot masing-masing kemasan dan kembalikan ke dalam bejana. Timbang kemasan kontrol sebagai suatu satuan, dan bagi bobot total dengan jumlah kemasan kontrol untuk memperoleh bobot kemasan kosong rata-rata. [Catatan  Jika pelet menunjukkan perubahan warna menjadi merah muda selama pengerjaan atau jika bobot pelet naik melebihi 10%, hentikan pengujian dan anggap penetapan terdahulu sebagai hasil yang valid.] Hitung laju permeasi kelembaban rata-rata, dalam mg per hari untuk tiap wadah dosis-satuan atau blister dalam setiap kemasan yang digunakan dengan rumus:

 

 

 

N adalah jumlah hari hingga akhir periode pengujian (dimulai setelah 24 jam pertama dari periode kesetimbangan); X adalah jumlah unit segel yang terpisah per kemasan; (WF – WI) adalah perbedaan antara bobot akhir dan bobot awal setiap kemasan uji dalam mg; dan (CF – CI) adalah perbedaan rata-rata antara bobot akhir dan bobot awal kemasan kontrol dalam mg, laju dihitung hingga dua angka dibelakang koma.

 

    Hasil Wadah dosis-satuan tunggal yang diuji menurut Metode I dinyatakan sebagai Kelas A jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji mempunyai laju permeabilitas kelembaban lebih dari 0,5 mg per hari dan tidak satupun lebih dari 1 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas B jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji melebihi 5 mg per hari dan tidak satupun lebih dari 10 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas C jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji melebihi 20 mg per hari dan tidak satupun lebih dari 40 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas D jika wadah tidak memenuhi persyaratan laju permeasi kelembaban.

    Kemasan yang diuji pada Metode II dinyatakan sebagai Kelas A jika tidak satupun kemasan uji mempunyai rata-rata laju permeabilitas kelembaban blister melebihi 0,5 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas B jika tidak satupun kemasan uji melebihi 5 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas C jika tidak satupun kemasan uji melebihi 20 mg per hari; dinyatakan sebagai Kelas D jika kemasan uji tidak memenuhi persyaratan rata-rata laju permeabilitas kelembaban blister.

    Dengan penggunaan Desikan seperti tersebut di atas, seperti yang dinyatakan pada Metode I dan Metode II, setelah setiap 24 jam, wadah uji dan wadah kontrol atau kemasan ditimbang; dan interval uji yang sesuai untuk penimbangan akhir WF dan CF adalah 24 jam untuk Kelas D; 48 jam untuk Kelas C; 7 hari untuk Kelas B; dan tidak kurang dari 28 hari untuk Kelas A.

 

Wadah Satuan Ganda dan

Wadah Dosis Satuan untuk Cairan

 

    Standar dan uji yang diberikan dalam bagian ini untuk mengukur kegunaan dan kinerja dari wadah plastik yang biasa digunakan untuk kemasan sediaan berbasis air melalui pengukuran kehilangan bobot cairan air sebagai persen kandungan. Uji ini dapat juga digunakan untuk menunjukkan kinerja atau fungsi yang dapat diperbandingkan. [Catatan Dari keseluruhan prosedur yang diikuti, tentukan bobot masing-masing wadah-sistem penutup (botol, jika digunakan segel sebelah dalam dan penutup) berturut-turut sebagai bobot tara dan bobot isi dengan ketelitian mendekati 0,1 mg jika kapasitas  botol kurang dari 200 mL; ketelitian mendekati 1 mg jika kapasitas botol 200 mL atau lebih tetapi kurang  dari  1000 mL;  atau  ketelitian  mendekati 10 mg  jika  kapasitas botol 1000 mL atau lebih].

   

    Prosedur Pilih 12 botol dengan ukuran dan tipe seragam, bersihkan permukaan segel dengan kain bebas serat. Pastikan setiap botol dengan 1 penutup ulir (jika digunakan) atau penutup. Beri nomor setiap wadah-sistem penutup dan catat bobot tara.

    Buka penutup dan isi 10 botol dengan air sampai penuh dengan menggunakan pipet. Isi 2 wadah yang lain dengan manik-manik gelas dengan bobot setara dengan wadah yang diisi air. Pastikan botol dengan segel dan gunakan penutup. Jika menggunakan penutup sekrup, gunakan tenaga putaran dalam rentang kerapatan yang tertera pada Tabel 1. Simpan semua wadah bersegel pada suhu 25 ± 2º dan kelembaban relatif 40 ± 2%.  Setelah 336 ± 1 jam (14 hari), catat bobot masing-masing wadah. Hitung laju permeasi uap air, dalam persen kehilangan bobot air per tahun untuk setiap botol yang digunakan dengan rumus:

 

 

 

W1i adalah bobot awal masing-masing wadah; WT adalah bobot tara;  W14i adalah bobot masing-masing wadah pada hari ke 14;  dan (WC1 - WC14)  adalah bobot rata-rata perubahan kontrol dari awal sampai hari ke-14. Wadah yang diuji memenuhi persyaratan wadah tertutup rapat jika tidak lebih 1 dari 10 wadah uji, kehilangan bobot air melebihi 2,5% per tahun, dan tidak satupun melebihi 5,0% per tahun.

 

UJI TRANSMISI CAHAYA

 

    Alat Gunakan spektrofotometer dengan sensitivitas dan akurasi yang sesuai untuk pengukuran sejumlah cahaya yang ditransmisikan oleh kaca atau bahan kaca tembus cahaya yang digunakan untuk wadah farmasetik. Selain itu, spektrofotometer mampu mengukur dan merekam difusi cahaya yang ditransmisikan sama baik dengan sinar paralel.

 

    Prosedur Pilih bagian yang mewakili ketebalan rata-rata. Potong 2 atau lebih secara sirkular bagian wadah dan buat garis untuk memberikan tanda bagian dari ukuran yang tepat untuk tempat spesimen dalam spektrofotometer. Cuci dan keringkan setiap spesimen, jaga agar permukaan tidak tergores. Jika spesimen terlalu kecil untuk menutupi tempat spesimen yang terbuka, tutup bagian yang tidak tertutup dengan kertas tidak tembus cahaya atau pita penutup, hal ini memberikan panjang spesimen yang lebih besar dari celah spektrofotometer. Segera sebelum ditempatkan pada tempat spesimen, usap spesimen dengan kertas lensa. Tempatkan spesimen dengan bantuan malam atau alat lain yang tepat, jaga agar sidik jari yang tertinggal atau tanda lain pada permukaan tidak terlewati oleh jalan cahaya. Tempatkan bagian dalam spektrofotometer dengan aksis silindris yang paralel terhadap bidang celah dan lebih kurang di pusat celah. Jika ditempatkan dengan baik, berkas cahaya yang sampai ke permukaan, hanya sedikit (minimum) yang dipantulkan.

    Ukur berturut-turut transmitan bagian tersebut dengan pembanding terhadap udara dalam daerah spektra yang diinginkan dengan pembacaan instrumen atau pada interval lebih kurang 20 nm dengan instrumen manual dalam rentang antara 290 dan 450 nm.

 

    Batas Transmisi cahaya yang diamati tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel 2 untuk wadah penggunaan parenteral.

 

Tabel 2

Batas untuk Kelas Plastik I sampai VI

Ukuran Nominal (mL)

Persentase Maksimum Transmisi Cahaya pada berbagai Panjang Gelombang antara 290 dan 450 nm

Wadah yang ditutup dengan pemanasan

Wadah dengan penutup segel

1

2

5

10

20

50

50

45

40

35

30

15

25

20

15

13

12

10

 

[Catatan Tiap wadah berukuran diantara ukuran yang tertera pada Tabel menunjukkan transmisi yang tidak lebih besar dari transmisi wadah berukuran lebih besar berikutnya. Untuk wadah lebih besar dari 50 mL, gunakan batas untuk 50 mL.]

 

    Transmisi cahaya yang diamati pada wadah plastik untuk pemberian oral dan topikal, tidak lebih dari 10% pada berbagai panjang gelombang dalam rentang antara 290 dan 450 nm.