Injeksi Iopamidol


Iopamidol Injection

Injeksi Iopamidol adalah larutan steril iopamidol dalam Air untuk Injeksi. Mengandung  iopamidol, C17H22 I3N3 O8,  tidak kurang dari 95,0% dan tidak lebih dari 105,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Dapat mengandung dapar yang sesuai dan dinatrium kalsium edetat sebagai stabilisator. Injeksi iopamidol digunakan secara intravaskular atau intratekal, tidak mengandung zat antimikroba.

 

Baku pembanding Iopamidol BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya; Senyawa Sejenis A Iopamidol BPFI; Senyawa Sejenis B Iopamidol BPFI;

Endotoksin BPFI [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

Identifikasi

    A. Uapkan sejumlah volume zat setara dengan lebih kurang 500 mg iopamidol, pada tangas uap hingga kering. Panaskan residu pada krus yang sesuai: terbentuk uap ungu.

    B. Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara Kromatografi lapis tipis <281>.

    Fase gerak Campuran kloroform P-metanol P-amonium hidroksida P-air (60:30:9:1).

     Pengencer Campuran metanol P-air (9:1).
    Larutan uji Pipet sejumlah zat, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Iopamidol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah 20 µL Larutan uji dan Larutan baku pada lempeng kromatografi silika gel F254.  Masukkan lempeng ke dalam Bejana kromatograf yang berisi Fase gerak. Biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng dan tandai batas rambat, biarkan  lempeng kering di udara. Amati lempeng di bawah cahaya ultraviolet 254 nm: harga RF bercak utama Larutan uji sesuai dengan harga RF bercak utama Larutan baku.

 

Endotoksin bakteri <201> Tidak lebih dari 0,6 unit Endotoksin FI per mg Iodum.

 

pH <1071> Antara 6,5 dan 7,5.

 

Bahan partikulat <751> Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi volume kecil.

 

Amin aromatik bebas Tidak lebih dari 0,05%.

    Larutan uji Pipet sejumlah zat setara dengan lebih kurang 500 mg iopamidol, masukkan ke dalam labu tentukur 25-mL. Tambahkan 20 mL air, campur.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Iopamidol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 62,5 µg per mL. Masukkan 4,0 mL larutan ini dan 16 mL air dalam labu tentukur 25-mL. 

    Blangko 20 mL air dalam labu tentukur 25-mL. 

    Prosedur [Catatan Dalam melakukan tahap ini, simpan masing-masing labu dalam air es dan terlindung cahaya sampai semua pereaksi ditambahkan.] Masukkan masing-masing labu ke dalam tangas es selama 5 menit, terlindung cahaya. Ke dalam masing-masing labu tambahkan 1 mL asam hidroklorida P, aduk, diamkan selama 5 menit, dan tambahkan 1,0 mL larutan natrium nitrit P (1 dalam 50), diamkan dalam selama 5 menit dan 1 mL larutan ammonium sulfamat P (3 dalam 25). Kocok, diamkan selama 5 menit [Catatan Kemungkinan terjadi tekanan.] Tambahkan 1,0 mL N-(1-naftil)etilendiamin dihidroklorida P (1 dalam 1000), campur. Angkat labu, diamkan dalam tangas air lebih kurang 25 ° selama 10 menit. Encerkan dengan air sampai tanda, campur. Segera ukur serapan Larutan baku, Larutan uji, dan Blangko pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 500 nm menggunakan sel 1-cm: serapan Larutan uji tidak lebih besar dari Larutan baku.

 

Iodum bebas  Pipet sejumlah zat, setara dengan lebih kurang 2,0 g iopamidol, masukkan ke dalam tabung gelas bersumbat.  Tambahkan 2 mL asam sulfat 2 N dan 1,0 mL toluen P,  kocok dan diamkan hingga lapisan terpisah: lapisan toluen tidak menunjukkan warna merah.

 

Iodida bebas Tidak lebih dari 3,1 mL perak nitrat 0,001 N yang dibutuhkan. Pipet 10 mL zat ke dalam  gelas piala, tambahkan 40 mL air, campur. Tambahkan 2,0 mL kalium iodida 0,001 M. Titrasi secara potensiometri dengan perak nitrat 0,001 N, gunakan elektroda indikator perak dan elektroda pembanding yang sesuai. Bandingkan dengan blangko, dan buat faktor koreksi.

 

Tiap  mL perak nitrat 0,001 N

Setara dengan 126,9 µg iodida

 

Syarat lain  Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Larutan A Gunakan air.

    Larutan B Campuran air-metanol P (3:1) saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah lebih kurang 10,0 mg Senyawa Sejenis B Iopamidol BPFI dan Iopamidol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL. Larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 20 mg Iopamidol BPFI, larutkan dalam 10 mL air dan encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan air hingga kadar lebih kurang 80 µg per mL.

    Larutan uji Pipet sejumlah zat, setara dengan lebih kurang 1000 mg iopamidol, encerkan secara kuantitatif dan bertahap dengan air hingga kadar lebih kurang 80 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 240 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35°. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0-6

92,0

8,0

6-18

92,0? 65,0

8,0 ? 35,0

18-30

65,0 ? 8,0

35,0 ?92,0

30-34

8,0

92,0

34-36

8,0? 92,0

92,0 ? 8,0

36-40

92,0

8,0

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara senyawa sejenis B iopamidol dan iopamidol tidak kurang dari 7,0.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam  kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg iopamidol, C17H22I3N3O8, dalam tiap mL injeksi dengan rumus:

 

C adalah kadar Iopamidol BPFI dalam µg per mL Larutan baku; ru dan rS berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Injeksi untuk intravaskuler atau intratekal, Dalam wadah dosis tunggal atau ganda, sebaiknya gelas tipe I, terlindung cahaya.

 

Penandaan Cantumkan untuk membuang bagian yang tidak digunakan dan sebelum digunakan periksa adanya bahan partikulat. Cantumkan juga cara pemberian.