Aluminium oksida tercuci asam P


[1344-28-1]; (Alumina yang dibuat khusus untuk digunakan dalam analisis kromatografi).

    Pemerian Butir halus atau serbuk, putih atau praktis putih; sangat higroskopis.

    pH campuran 5 g zat dalam 150 mL air bebas amonia dan karbon dioksida P bebas air, setelah didiamkan 10 menit pH antara 3,5 dan 4,5.

    Sisa pemijaran Tidak lebih dari 5%; lakukan penetapan sebagai berikut: Timbang saksama lebih kurang 1 g zat, pijarkan dalam tanur pada suhu 800º hingga 825º hingga bobot tetap.

    Silika Campur 500 mg zat dengan 10 g kalium bisulfat P, dalam krus platina pijarkan selama 1 jam, dinginkan dan larutkan dalam air panas: hampir tidak ada residu yang tidak larut dalam air.

    Kesesuaian dalam kromatografi jerapan Tidak kurang 0,3 mg o-nitroanilin dijerap untuk setiap g aluminium oksida. 

    Larutan A Larutkan 50 mg o-nitroanilina P dalam benzen P hingga 50 mL. Encerkan 10 mL larutan dengan benzen P hingga 100 mL.

    Larutan B Timbang secara cepat lebih kurang 2 g (±0,005) zat dalam botol timbang bersumbat kaca dan masukkan dengan cepat ke dalam tabung reaksi bersumbat kaca yang kering. Tambahkan 20 mL Larutan A, tutup, kocok kuat selama 3 menit dan diamkan. Pipet 10 mL beningan, ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan benzen P sampai tanda.

    Ukur serapan Larutan A dan Larutan B pada panjang gelombang 395 nm, gunakan benzen P sebagai blangko. Hitung jumlah dalam mg, zat yang terjerap tiap g sampel dengan rumus:

AA dan AB berturut-turut adalah serapan Larutan A dan Larutan B; W adalah bobot dalam g, zat yang digunakan.

    Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.