Bismut Subnitrat


Bismuth Subnitrate

 

Bismut hidroksida nitrat oksida [1304-85-4]

Bi5O(OH)9(NO3)4                                                         BM 1461,99

 

Bismut Subnitrat adalah garam basa mengandung setara tidak kurang dari 79,0% Bi2O3 dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbukputih; agak higroskopis.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol; mudah larut dalam asam hidroklorida dan dalam asam nitrat.

 

Identifikasi Menunjukkan reaksi Bismut cara A dan Nitrat cara A, B dan C seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum<291>.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 3,0%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 2 jam.

 

Karbonat Tambahkan 3 g zat pada 3 mL asam nitrat P hangat; tidak terjadi gelembung gas. Tuang larutan ke dalam 100 mL air; terbentuk endapan putih, saring, uapkan filtrat di atas tangas uap hingga 30 mL dan saring. Bagi filtrat menjadi beberapa bagian masing-masing 5 mL, gunakan untuk pengujian Klorida, Sulfat, Tembaga, Timbal dan Perak.

 

Klorida <361> Tidak lebih dari 0,035%; lakukan penetapan menggunakan 10 mL larutan yang diperoleh dari uji Karbonat: larutan yang diperoleh tidak lebih keruh dari 0,50 mL asam hidroklorida 0,020 N.

 

Sulfat <361> Pada 5 mL larutan yang diperoleh dari uji Karbonat tambahkan 5 tetes barium nitrat LP: tidak segera terjadi kekeruhan.

 

Alkali dan alkali tanah Tidak lebih dari 0,5%; lakukan penetapan sebagai berikut: Didihkan 1,0 g zat dengan 20 mL campuran asam asetat 6 N dan air volume sama, dinginkan dan saring. Tambahkan 2 mL asam hidroklorida 3 N, endapkan bismut dengan mengalirkan hidrogen sulfida P, didihkan dan saring. Pada filtrat tambahkan 5 tetes asam sulfat P, uapkan hingga kering dan pijarkan hingga bobot tetap: bobot residu tidak lebih dari 5 mg.

 

Garam amonium Didihkan lebih kurang 100 mg zat dengan 5 mL natrium hidroksida 1 N: uap yang terjadi tidak mengubah warna kertas lakmus merah P lembap menjadi biru.

 

Arsen <321> Metode I Tidak lebih dari 8 bpj; lakukan penetapan menggunakan Larutan uji yang dibuat sebagai berikut: Campur 375 mg zat dengan 5 mL air, tambahkan 2 mL asam sulfat P dengan hati-hati dan panaskan sampai terjadi asap belerang trioksida dalam jumlah banyak. Dinginkan, tambahkan dengan hati-hati 10 mL air, uapkan lagi sampai terjadi asap kuat; ulangi jika perlu untuk menghilangkan sisa asam nitrat.

 

Tembaga Pada 5 mL larutan zat yang diperoleh dari uji Karbonat tambahkan amonium hidroksida 6 N sedikit berlebih: tidak terjadi warna kebiruan.

 

Timbal Pada 5 mL larutan zat yang diperoleh dari uji Karbonat, tambahkan 5 mL asam sulfat 2 N: larutan tidak berkabut.

 

Perak Pada 5 mL larutan zat yang diperoleh dari uji Karbonat tambahkanasam hidroklorida P tetes demi tetes: tidak terbentuk endapan yang tidak larut dalam asam hidroklorida P sedikit berlebih, tetapi larut dalam amonium hidroksida 6 N.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 400 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala 250 mL, tambahkan 5 mL air dan 2 mL asam nitrat P, jika perlu hangatkan agar larut. Encerkan dengan air hingga 100 mL, tambahkan 0,3 mL indikator jingga xilenol LP. Titrasi dengan dinatrium edetat 0,05 M LV hingga warna kuning.

 

Tiap mL dinatrium edetat 0,05 M

setara dengan11,65 mg Bi2O3

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.