Injeksi Atrakurium Besilat


Atracurium Besylate Injection 

 

Injeksi Atrakurium besilat adalah larutan steril yang mengandung Atrakurium besilat, C65H82N2O18S2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. Mengandung isomer trans-trans tidak kurang dari 5,0% dan tidak lebih dari 6,5% dari jumlah atrakurium besilat yang tertera pada etiket, mengandung isomer cis-trans tidak kurang dari 34,5% dan tidak lebih dari 38,5% dari jumlah atrakurium besilat yang tertera pada etiket, mengandung isomer cis-cis tidak kurang dari 55,0% dan tidak lebih dari 60,0% dari jumlah atrakurium besilat yang tertera pada etiket. [Catatan Injeksi tidak stabil pada suhu ruang. Simpan semua sampel dalam lemari pendingin. Penyiapan untuk semua analisis sesegera mungkin atau gunakan injektor dengan pendingin].

 

Baku pembanding Atrakurium Besilat BPFI; tidak boleh dikeringkan, lakukan penetapan kadar air secara titrimetri pada saat digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan tempat dingin. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi] Rekonstitusi seluruh isi,  simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

        

Endotoksin bakteri <201>Tidak lebih dari 5,56 Unit Endotoksin FI per mg atrakurium besilat.

 

Sterilitas <71>  Memenuhi syarat jika diuji seperti yang tertera pada Penyaringan membran dalam Uji Sterilitas dari produk yang di uji.

 

pH <1071> Antara 3,0 dan 3,65.

 

Cemaran organik Senyawa asam tidak lebih dari 6,0%, senyawa basa isomer cis dan trans tidak lebih dari 6,0%, laudanosin tidak lebih dari 3,0%, kombinasi monoakrilat isomer cis dan trans tidak lebih dari 3,0%; cemaran sintesis lain yang diketahui tidak lebih dari 2,0%; cemaran lain tidak lebih dari 0,1% dan total cemaran tidak lebih dari 15,0%. Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak, Larutan baku dan Larutan uji Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan kesesuaian sistem Panaskan sebagian Larutan baku pada suhu 90º selama 30 menit, kemudian dinginkan segera hingga suhu 5º.

    Enceran larutan baku Ukur saksama sejumlah volume Larutan baku; encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Larutan A hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem dan Enceran Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak hasil degradasi dengan membandingkan respons puncak Larutan kesesuaian sistem terhadap Enceran Larutan baku seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif atrakurium besilat isomer cis-cis lebih kurang 0,22 untuk senyawa asam; 0,29 untuk laudanosin; 0,44 dan 0,50 berturut-turut untuk isomer trans dan cis senyawa hidroksi; dan lebih kurang 1,28 dan 1,33 berturut-turut untuk isomer trans dan cis monoakrilat.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 mL) Enceran Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak kecuali respons puncak asam benzensulfonat dengan waktu retensi relatif lebih kurang 0,08 terhadap isomer cis-cis atrakurium besilat. Hitung persentase setiap cemaran pada Larutan uji dengan rumus:

C adalah kadar Atrakurium besilat BPFI dalam mg per mL Enceran Larutan baku; M adalah kadar atrakurium besilat dalam mg per mL Larutan uji; ri adalah respons puncak setiap cemaran dalam Larutan uji; rS adalah jumlah semua respons puncak Enceran Larutan baku.

 

Syarat lain Memenuhi syarat seperti tertera pada Injeksi.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar, Larutan A, Larutan B, Fase gerak dan Larutan baku. Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar dalam Atrakurium besilat.

    Larutan uji persediaan Pipet sejumlah volume injeksi setara dengan lebih kurang 50 mg atrakurium besilat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Larutkan dan encerkan dengan Larutan A sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm yang berisi bahan pengisi L1yang dideaktivasi. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf di program sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

Eluasi

 

0

80

20

Kesetimbangan

0-5

80

20

Isokratik

5-15

80?40

20?60

Gradien Gradien Linier

15-25

40

60

Isokratik

25-30

40?0

60?100

Gradien Gradien Linier

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:waktu retensi relatif isomer trans-trans, isomer cis-trans dan isomer cis-cis berturut-turut adalah lebih kurang 0,8; 0,9 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak isomer trans-trans, isomer cis-trans, antara puncak isomer cis-trans dan isomer cis-cis tidak kurang dari 2,0. Simpangan baku relatif penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak tiga isomer. Hitung jumlah dalam mg atrakurium besilat, C65H82N2O18S2, dalam tiap mL injeksi dengan rumus:

C adalah kadar Atrakurium besilat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; V adalah volume injeksi dalam mL yang digunakan dalam Larutan uji;  rU dan rS berturut-turut adalah jumlah respons puncak isomer trans-trans, isomer trans-cis dan isomer cic-cis dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah dosis tunggal atau ganda, sebaiknya dari kaca tipe 1, dalam lemari pendingin, hindarkan pembekuan dan terlindung cahaya.