<521> Penetapan Kadar Antibiotik Secara Iodometri


Metode ini digunakan untuk penetapan kadar sebagian besar senyawa antibiotik penisilin dan bentuk sediaannya yang tercantum dalam Farmakope, jika titrasi iodometri merupakan metode yang paling sesuai.

 

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Baku Pembanding FI seperti tertera pada masing-masing monografi, yang telah dikeringkan dengan cara seperti yang tertera dalam monografi, larutkan dalam pelarut seperti tertera pada Tabel Pelarut dan Kadar Akhir, encerkan secara kuantitatif  dan bertahap dengan pelarut yang sama hingga kadar tertentu lebih kurang seperti yang tertera dalam Tabel. Pipet masing-masing 2 mL larutan ini ke dalam dua labu Erlenmeyer 125 mL bersumbat kaca.

 

Tabel Pelarut dan Kadar Akhir

 

Antibiotik

Pelarut*

Kadar akhir per mL

Amoksisilin

Air

1,0 mg

Ampisilin

Air

1,25 mg

Ampisilin Natrium

Dapar nomor 1

1,25 mg

Kloksasilin Natrium

Air

1,25 mg

Siklasilin

Air

1,0  mg

Dikloksasilin Natrium

Dapar nomor 1

1,25 mg

Metisilin Natrium

Dapar nomor 1

1,25 mg

Nafsilin Natrium

Dapar nomor 1

1,25 mg

Oksasilin Natrium

Dapar nomor 1

1,25 mg

Penisilin G Kalium

Dapar nomor 1

2000 unit

Penisilin G Natrium

Dapar nomor 1

2000 unit

Penisilin V Kalium

Dapar nomor 1

2000 unit

Fenetisilin Kalium

Dapar nomor 1

2000 unit

 

* Kecuali dinyatakan lain, Dapar adalah Dapar fosfat seperti tertera pada Media dan Pengencer dalam Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi <131>, kecuali tidak perlu dilakukan sterilisasi sebelum digunakan.     

 

    Larutan uji Kecuali dinyatakan dalam masing-masing monografi, timbang saksama sejumlah tertentu zat uji, larutkan dalam pelarut seperti tertera pada Tabel Pelarut dan Kadar Akhir, dan encerkan secara kuantitatif dengan pelarut yang sama hingga kadar tertentu lebih kurang seperti tertera pada Tabel. Pipet masing-masing 2 mL larutan ini ke dalam dua labu Erlenmeyer 125 mL bersumbat kaca.

   

    Prosedur Inaktivasi dan titrasi Pada 2,0 mL Larutan baku dan Larutan uji dalam labu terpisah, masing-masing tambahkan 2,0 mL natrium hidroksida 1,0 N, campur dengan menggoyang labu, dan biarkan selama 15 menit. Ke dalam tiap labu tambahkan 2,0 mL asam hidroklorida 1,2 N dan 10,0 mL iodum 0,01 N LV, segera tutup labu, biarkan selama 15 menit. Titrasi dengan natrium tiosulfat 0,01 N LV. Pada saat mendekati titik akhir, tambahkan 1 tetes pasta kanji-iodida LP, lanjutkan titrasi hingga warna biru hilang.

    Penetapan blangko Ke dalam labu berisi 2,0 mL Larutan baku tambahkan 10,0 mL iodum 0,01 N LV. Bila Larutan baku mengandung amoksisilin atau ampisilin, segera tambahkan 0,1 mL asam hidroklorida 1,2 N. Segera titrasi dengan natrium tiosulfat 0,01 N LV. Pada saat mendekati titik akhir, tambahkan 1 tetes pasta kanji-iodida LP, dan lanjutkan titrasi sampai warna biru hilang. Lakukan dengan cara yang sama untuk labu berisi 2,0 mL Larutan uji.

    Perhitungan Hitung kesetaraan (F) dalam µg (atau unit) tiap mL natrium tiosulfat 0,01 N yang digunakan oleh Larutan baku, dengan  rumus:

 

 

C adalah kadar Baku Pembanding dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi, dalam µg (atau unit) per mg Baku Pembanding; B adalah volume dalam mL, natrium tiosulfat 0,01 N yang digunakan dalam Penetapan blangko; I adalah volume dalam mL, natrium tiosulfat 0,01 N yang digunakan dalam Inaktivasi dan titrasi. Hitung potensi zat uji dengan rumus seperti tertera dalam masing-masing monografi.