Resorsinol


Resorsin

Resorcinol

 

 

Resorsinol [108-46-3]

C6H6O2                                                                                       BM 110,11

 

Resorsinol mengandung tidak kurang dari 99,0% dan tidak lebih dari 100,5% C6H6O2 , dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.

 

Pemerian Serbuk atau hablur bentuk jarum, putih atau praktis putih; bau khas lunak; rasa manis diikuti rasa pahit. Oleh pengaruh cahaya atau udara: berwarna agak merah muda.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam gliserol dan dalam eter; sukar larut dalam kloroform. Larutan (1 dalam 20) bereaksi netral atau asam terhadap kertas lakmus.

 

Baku pembanding Resorsinol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Hindari kontak dengan logam.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Resorsinol BPFI. Jika terdapat perbedaan, larutkan kedua zat uji dan baku pembanding masing-masing dalam etanol mutlak P, uapkan larutan hingga kering dan ulangi menggunakan sisa pengeringan.

    B. Larutkan 100 mg zat dalam 2 mL natrium hidroksida 1 N, tambahkan 1 tetes kloroform P, panaskan: terjadi warna merah tua yang cerah. Tambahkan asam hidroklorida P sedikit berlebih: warna menjadi kuning pucat.

    C. Pada 10 mL larutan (1 dalam 100) tambahkan 1 tetes besi(III) klorida LP: terjadi warna ungu kebiruan yang berangsur-angsur hilang.

 

Suhu lebur <1021> Antara 109º dan 111º

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%, lakukan pengeringan dalam desikator di atas silika gel P selama 4 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,05 %

 

Fenol Panaskan hati-hati larutan (1 dalam 20): tidak tercium bau fenol.

 

Katekol Pada 10 mL larutan (1 dalam 20) tambahkan 2 tetes asam asetat 1 N, campur, tambahkan 0,5 mL timbal(II) asetat LP: tidak terjadi kekeruhan.

 

Cemaran umum <481> Tidak lebih dari 1,0%.

    Larutan uji Gunakan pelarut metanol P

    Larutan baku Gunakan pelarut metanol P

    Fase gerak Buat campuran heksana P-etil asetat P (70:30)

    Penampak bercak Gunakan teknik penampak bercak nomor 17 kemudian nomor 1.

    Volume penotolan 10 µL.

 

Penetapan kadar Timbang saksama lebih kurang 1,5 g zat, larutkan dalam air hingga volume 500,0 mL. Pindahkan 25,0 mL ke dalam labu iodum, tambahkan 50,0 mL brom 0,1 N LV, encerkan dengan 50 mL air, tambahkan 5 mL asam hidroklorida P, tutup labu. Kocok selama 1 menit, biarkan selama 2 menit, tambahkan 10 mL kalium iodida LP tutup sedikit dilonggarkan. Kocok, biarkan selama 5 menit, angkat tutup, bilas tutup dan leher labu dengan 20 mL air. Titrasi iodum yang dibebaskan dengan natrium tiosulfat 0,1 N LV, menggunakan indikator kanji LP. Lakukan penetapan blangko. Dari volume natrium tiosulfat 0,1 N LV yang digunakan, hitung volume brom 0,1 N dalam mL yang digunakan oleh resorsinol.

 

Tiap mL brom 0,1 N setara dengan 1,835 mg C6H6O2.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, tidak tembus cahaya.