Doksorubisin Hidroklorida Untuk Injeksi


Doxorubicin Hydrochloride for Injection

 

Doksorubisin Hidroklorida untuk Injeksi adalah campuran steril doksorubisin hidroklorida dan laktosa. Mengandung doksorubisin hidroklorida C27H29NO11.HCl, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari jumlah yang tertera pada etiket. [Perhatian Hati-hati, jangan terhirup partikel doksorubisin hidroklorida dan hindari pemaparan pada kulit.]

 

Baku pembanding Doksorubisin Hidroklorida BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan pada lemari pembeku, terlindung dari cahaya, dan diamkan pada suhu ruang sebelum dibuka. Endotoksin BPFI; [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi].Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belumdibuka dalam lemari pembeku. Daunorubisinon BPFI; Doksorubisinon BPFI; Epirubisin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

    B. Spektrum serapan ultraviolet zat menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Doksorubisin hidroklorida BPFI seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Larutan Terkonstitusi Pada waktu digunakan memenuhi syarat Larutan terkonstitusi seperti  tertera pada Injeksi.

 

Endotoksin bakteri <201>  Tidak lebih dari 2,2 unit Endotoksin FI per mg doksorubisin hidroklorida. Lakukan penetapan menggunakan larutan Doksorubisin Hidroklorida untuk Injeksidengan kadar 1,1 mg per mL.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat; lakukan penetapan dengan Prosedur uji menggunakan penyaringan membran, menggunakan seluruh isi yang secara aseptik dilarutkan dalam 200 mL Cairan A.

 

pH <1071> Antara 4,5 dan 6,5; lakukan penetapan menggunakan larutan terkonstitusi seperti tertera pada etiket, menggunakan air sebagai pengencer.

 

Air <1031>Metode I Tidak lebih dari 4,0%; larutan uji lakukan seperti untuk bahan higroskopis.

 

Syarat lain Memenuhi syarat Penandaan seperti tertera pada Injeksi.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran Organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak, Pengencer, dan Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. [Catatan Lindungi larutan yang mengandung doksorubisin dari cahaya]

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Doksorubisin Hidroklorida BPFI, Doksorubisinon BPFI, dan Daunorubisinon BPFI, masukkan dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,002 mg per mL.

Larutan uji Tambahkan 5 mL Pengencer ke dalam kemasan doksorubisin hidroklorida untuk  injeksi, pindahkan isi kemasan ke dalam labu tentukur yang sesuai, bilas kemasan tidak kurang dari tiga kali dengan Pengencer, kemudian campur bilasan dalam labu tentukur. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda.Larutan ini mengandung lebih kurang 0,4  mg per mL berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan detektor “diode array” dengan rentang 190-400 nm untuk Identifikasi B. Kolom berukuran 2,1 mm × 10 cm berisi bahan pengisi L1 dengan  ukuran partikel 1,7 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35° dan autosampler pada 4°. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

90

10

15

25

75

16

25

75

16,1

90

10

18

90

10

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara doksorubisin dan epirubisin tidak kurang  dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadapLarutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0 %.[Catatan Waktu retensi relatif tertera pada Tabel.].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 2?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase doksorubisinon dalam doksorubisin hidroklorida untuk injeksi dengan rumus:

ri dan rS berturut-turut adalah respons puncak doksorubisinon dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Doksorubisinon BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar doksorubisin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi doksorubisinondalam mg per mg DoksorubisinonBPFI. Hitung persentase daunorubisinon dalam doksorubisin hidroklorida untuk injeksi dengan rumus:

ri dan rSberturut-turut adalah respons puncak daunorubisinon  dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Daunorubsisinon BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar doksorubisin hidroklorida dalam mg per mL Larutan ujiberdasarkan yang tertera pada etiket; P adalah potensi daunorubisinon dalam mg per mg Daunorubisinon BPFI. Hitung persentase cemaran lain dalam doksorubisin hidroklorida untuk injeksi  dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran  dalam Larutan uji; rSadalah adalah respon puncak doksorubisin dalam Larutan baku; CS adalah kadar Doksorubisin hidroklorida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar doksorubisin hidroklorida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi doksorubisindalam µg per mg Doksorubisin Hidroklorida BPFI; F adalah faktor konversi 0,001 mg per µg. Masing-masing cemaran dan total cemarantidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel sebagai berikut:

Tabel

Nama

Waktu Retensi Relatif

Batas

(%)

Doksorubisin

1,0

-

Epirubisin

1,05

-

Doksorubisinon

1,08

0,5

Daunorubisinon

1,35

0,5

Cemaran lain

-

0,5

Total cemaran

-

2,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Pipet 1 mL asam trifluoroasetat P,  encerkan dengan air sampai 1 liter. Kadar larutan lebih kurang 0,1%.

Larutan B Buat campuran asetonitril P–    metanol Pasam trifluoroasetat P (800:200:1).

Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Pengencer Buat campuran Larutan ALarutan B (50 : 50). [Catatan Lindungi larutan yang mengandung doksorubisin dari cahaya]

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Doksorubisin Hidroklorida BPFI dan Epirubisin Hidroklorida BPFI, larutkan dan encerkan dengan  Pengencer hinggakadar masing-masing 0,1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Doksorubisin Hidroklorida BPFI larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan uji Tambahkan 5 mL Pengencer ke dalam kemasan doksorubisin hidroklorida untuk injeksi, pindahkan isi kemasan dan masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai. Bilas kemasan tidak kurang dari 3 kali dengan Pengencer, kemudian campur bilasan dalam labu tentukur. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda hingga kadar lebih kurang 0,1 mg per mL berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan detektor “diode array” dengan rentang 190-400 nm untuk Identifikasi B. Kolom berukuran 2,1 mm × 10 cm berisi bahan pengisi L1 dengan  ukuran partikel 1,7 µm. Pertahankan suhu kolom pada 35°dan autosampler pada 4°. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

90

10

15

25

75

16

25

75

16,1

90

10

18

90

10

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara doksorubisin dan epirubisin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur:faktor ikutan antara 0,8 dan 1,5 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.[Catatan Waktu retensi relatif doksorubisin dan epirubisin berturut-turut adalah 1,0 dan 1,05].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 2 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase doksokrubisin hidroklorida, C27H29NO11.HCl, dalam doksorubisin hidroklorida untuk injeksi dengan rumus:

rU dan rSberturut-turut adalah respons puncak doksorubisin dalam Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Doksorubisin HidrokloridaBPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; P adalah potensi doksorubisin  dalam µg per mg Doksorubisin hidroklorida BPFI; F adalah faktor konversi 0,001 mg per µg.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam Wadah untuk Padatan Steril seperti tertera pada Injeksi, kecuali wadah untuk dosis ganda untuk pengambilan tidak lebih dari 100 mL yang dikonstitusikan seperti tertera pada etiket.Simpan vial yang belum direkonstitusi pada suhu ruang terkendali, terlindung dari cahaya.