Nistatin


Nystatin

 

((1S,3R,4R,7R,9R,11R,15S,16R,17R,18S,19E,21E,25E,27E,29E,31E,33R,35S,36R,37S)-33-[(3-Amino-3,6-dideoxy-ß-d-mannopiranosil)oksi]-1,3,4,7,9,11,17,37-oktahidroksi-15,16,18-trimethil-13-okso-14,39-dioksabisiklo[33,3,1]nonatriakonta-19,21,25,27,29,31-heksan-36-asam karboksilat)

 [1400-61-9]

C47H75NO17                                              BM 926,09

 

Nistatin adalah zat atau campuran dua atau lebih zat, dihasilkan oleh biakan Streptomyces noursei Brown et al. (Familia Streptomycetaceae). Mempunyai potensi tidak kurang dari 4400 unit Nistatin FI per mg, bila ditujukan untuk pemakaian dalam bentuk suspensi oral tidak kurang dari 5000 unit Nistatin FI per mg.

 

Pemerian Serbuk berwarna kuning hingga cokelat muda; berbau biji-bijian; higroskopik, dan dapat terpengaruh bila terpapar cahaya, panas dan udara dalam waktu lama.

 

Kelarutan Sangat sukar larut dalam air; sukar hingga agak sukar larut dalam etanol, dalam metanol, dalam n-propanol, dan dalam n-butanol; tidak larut dalam kloroform, dalam eter dan dalam benzen.

 

Baku pembanding Nistatin BPFI; Lakukan pengeringan dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 40° sebelum digunakan, dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, simpan dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi Masukkan lebih kurang 50 mg zat ke dalam labu tentukur 100-mL bersumbat kaca, tambahkan 25 mL metanol P dan 5 mL asam asetat glasial P untuk melarutkan, encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet 2 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan metanol P sampai tanda: spektrum serapan ultraviolet yang ditetapkan segera, menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang yang sama seperti pada Nistatin BPFI, menggunakan blangko larutan asam asetat glasial P dalam metanol P (1 dalam 1000). Perbandingan serapan pada 230 nm dan 279 nm adalah antara 0,90 dan 1,25.

 

Suspendibilitas (Bila kemasan ditujukan untuk pemakaian suspensi oral) Tidak kurang dari 90,0% jumlah unit Nistatin FI yang diharapkan, berdasarkan potensi yang diperoleh dari Penetapan potensi. Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat, masukkan ke dalam gelas piala 250 mL berisi 200,0 mL air. Dispersikan dengan mengaduk hati-hati menggunakan batang pengaduk. Biarkan 2 menit, dan amati suspensi: akan terjadi suspensi dengan sedikit atau tanpa endapan pada dasar gelas piala. Bila terjadi endapan, tetapkan kadar suspensi tanpa digoyangkan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi <131>, menggunakan sejumlah volume suspensi yang diukur saksama. Masukkan ke dalam blender berkecepatan tinggi berisi sejumlah volume dimetilformamida P hingga diperoleh kadar Larutan persediaan yang mengandung lebih kurang 400 unit Nistatin FI per mL, blender selama 3 sampai 5 menit. Encerkan Larutan persediaan secara kuantitatif dengan Dapar nomor 6 hingga diperoleh Enceran larutan uji dengan kadar yang diperkirakan sama dengan aras dosis tengah baku.

 

Sifat hablur <1091> (Bila kemasan ditujukan untuk pemakaian suspensi oral) Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 6,0 dan 8,0; lakukan penetapan menggunakan suspensi 3%.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 5,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler, dalam hampa udara pada tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60º selama 3 jam, menggunakan lebih kurang 100 mg zat yang ditimbang saksama.

 

Komposisi Nistatin A1 tidak kurang dari 85%; cemaran lain tidak lebih dari 4,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Campuran amonium asetat P 0,05 M- asetonitril P (71:29).

    Larutan B Campuran asetonitril P-amonium asetat P 0,05 M (60:40).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Nistatin BPFI, larutkan dalam dimetil sulfoksida P hingga kadar lebih kurang 0,4 mg per mL. [Catatan Lindungi larutan ini dari cahaya dan gunakan dalam waktu 24 jam, jika disimpan dalam lemari pendingin].

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL aktinik rendah, larutkan dan encerkan dengan dimetil sulfoksida P sampai tanda. [Catatan Gunakan larutan ini dalam waktu 24 jam, jika disimpan dalam lemari pendingin].

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama lebih kurang 20 mg zat, larutkan dalam 25 mL metanol P dan encerkan dengan air hingga 50 mL. Pipet 10 mL larutan, tambahkan 2 mL asam hidroklorida P encer dan biarkan pada suhu ruang selama 1 jam.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor UV 304 nm dan kolom "end-capped” 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30º. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A (%)

Larutan B

(%)

Eluasi

0-25

100

0

isokratik

25-35

100?0

0?100

gradien

35-40

0

100

isokratik

40-45

0?100

100?0

gradien

45-50

100

0

kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara dua puncak utama tidak kurang dari 3,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: eluasi puncak utama nistatin A1 lebih kurang 14 menit.

    Prosedur Suntikkan lebih kurang 20 µL Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak, abaikan puncak yang tereluasi kurang dari 2 menit. Hitung persentase masing-masing puncak dengan rumus:

 

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran; dan rT adalah jumlah seluruh respons puncak.

 

Penetapan potensi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Potensi Antibiotik secara Mikrobiologi <131>.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya.

 

Penandaan Jika dikemas untuk pembuatan suspensi oral harus dicantumkan pada etiket.