Leflunomida


Leflunomide

?,?,?-Trifluoro-5-metil-4-isoksazolkarboksi-p-toluidida [75706-12-6]

C12H9F3N2O2                                                     BM 270,21

 

Leflunomida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C12H9F3N2O2, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk; putih sampai hampir putih.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; mudah larut dalam metanol, dalam etanol, dalam 2-propanol, dalam etil asetat, dalam aseton, dan dalam asetonitril.

 

Baku pembanding Leflunomida BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Leflunomida BPFI. Senyawa Sejenis B Leflunomida BPFI. Senyawa Sejenis C Leflunomida BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang dikeringkan pada suhu 130º selama 10 menit dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Leflunomida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Jarak lebur <1021> Antara 164º dan 168º.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan dalam hampa udara di atas fosfor pentoksida P pada suhu 60º selama 4 jam.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

 

UJI 1 Senyawa sejenis A Leflunomida Tidak lebih dari 0,02%.  

    Fase gerak, Larutan kesesuaian sistem, dan Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Leflunomida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan campuran asetonitril P-Fase gerak (1:19) hingga kadar lebih kurang 0,125 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan dengan Fase gerak hingga kadar senyawa sejenis A leflunomida  lebih kurang 0,5 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan campuran asetonitril P-Fase gerak (1:9) hingga kadar lebih kurang 2,5 mg per mL.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase senyawa sejenis A leflunomida dalam zat dengan rumus:  

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak senyawa sejenis A leflunomida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Leflunomida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar leflunomida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

UJI 2 Cemaran lain selain senyawa sejenis A leflunomida

    Fase gerak, Larutan uji, dan Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku seperti tertera pada Penetapan kadar, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar Leflunomida BPFI  lebih kurang 0,5 mg per mL.

    Larutan sensitivitas Pipet sejumlah Larutan baku, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar leflunomida lebih kurang 0,25 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom berukuran 4 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara leflunomida dan senyawa sejenis C leflunomida tidak kurang dari 1,0. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: Perbandingan “signal to noise” tidak kurang dari 10. [Catatan Abaikan puncak yang lebih kecil dari puncak leflunomida dari Larutan sensitivitas. Lanjutkan eluasi selama 2 kali waktu rentensi puncak leflunomida.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing senyawa sejenis dan cemaran lain yang tidak diketahui dalam zat dengan rumus:  

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak leflunomida dari Larutan baku; CS adalah kadar Senyawa Sejenis A Leflunomida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar leflunomida dalam mg per mL Larutan uji. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respons relatif

Batas

(%)

Asam-5-metilsiloksazol- karboksilat

0,05

1,0

0,1

Senyawa sejenis B leflunomida

0,22

1,0

0,3

N-(2’-trifluorometil-fenil)-5-metilsiloksazol-4-karboksamida

0,29

1,0

0,1

2-siano-asam asetat-(4’-trifluorometil)-anilida

0,36

1,0

0,1

Senyawa sejenis C leflunomida

0,94

1,0

0,1

Cemaran lain

-

-

0,1

Total cemaran tidak termasuk senyawa sejenis B leflunomida dan senyawa sejenis C leflunomida

-

-

0,2

Total cemaran

-

-

0,4

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-trietilamin P-air (70:1:130), atur pH hingga 4 dengan penambahan asam fosfat P. Saring dan awaudarakan, jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Leflunomida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan campuran asetonitril P-Fase gerak (1:9), hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. [Catatan larutkan dalam asetonitril P terlebih dahulu, lindungi larutan dari cahaya.]

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Leflunomida BPFI, Senyawa Sejenis B Leflunomida BPFI dan Senyawa Sejenis C Leflunomida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Fase gerak, hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,5 mg per mL; 0,15 mg per mL; dan 0,05 mg per mL. [Catatan Larutkan baku pembanding dalam asetonitril P dan encerkan dengan Fase gerak.]

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan campuran asetonitril P-Fase gerak (1:9), hingga kadar lebih kurang 0,5 mg per mL. [Catatan Pertama larutkan dalam astonitril P dan lindungi larutan dari cahaya.]

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom berukuran 4 mm x 12,5 cm yang berisi bahan pengisi L1. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara leflunomida dan senyawa sejenis C leflunomida tidak kurang dari 1,0. [Catatan Waktu retensi relatif senyawa sejenis B leflunomida dan senyawa sejenis C leflunomida berturut-turut adalah lebih kurang 0,2 dan 0,9.]

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase leflunomida, C12H9F3N2O2, dalam zat dengan rumus:

 

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak leflunomida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Leflunomida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar leflunomida dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik, pada suhu tidak lebih dari 30º.