Tablet Desogstrel dan Etinil Estradiol


Desogestrel and Ethinyl Estradiol Tablet

 

Tablet Desogestrel dan Etinil Estradiol mengandung Desogestrel, C22H30O, dan Etinil Estradiol, C20H24O2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Desogestrel BPFI. Tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat dalam lemari pendingin. Etinil Estradiol BPFI; Tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Lakukan penetapan seperti yang tertera pada Identifikasi Kromatografi Lapis Tipis <281>.

    Fase gerak Campuran kloroform P-etanol P (96:4).

    Penampak bercak Campuran metanol P-asam sulfat P (1:1).

    Larutan baku timbang saksama masing-masing sejumlah Desogestrel BPFI dan Etinil Estradiol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan eter P hingga kadar masing-masing Desogestrel BPFI dan Etinil Estradiol BPFI berturut-turut adalah 0,15 mg per mL dan 0,03 mg per mL.

    Larutan uji Masukkan sejumlah tablet setara dengan lebih kurang 1,5 mg desogetrel dan 0,3 mg etinil estradiol ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 50 mL air, sonikasi hingga tablet hancur jika perlu hilangkan pelapis tablet sebelum sonikasi. Masukkan larutan ke dalam corong pisah, tambahkan 25 mL eter P, kocok untuk mengekstraksi zat aktif. Pipet 25 mL lapisan eter, masukkan ke dalam gelas piala, uapkan sampai lebih kurang 10 mL.

    Prosedur Totolkan masing-masing 30 ?L Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm.  Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf berisi Fase gerak dan biarkan Fase gerak merambat hingga tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan biarkan kering. Semprot lempeng dengan Penampak bercak, keringkan dalam oven pada suhu 105° selama 5 menit dan amati lempeng. Harga Rf bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

    B. Waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi <1231>

Uji 1

    Media disolusi: 500 mL natrium lauril sulfat P 0,05% dengan kadar tidak kurang dari 95%

    Alat tipe 2: 50 rpm

    Waktu: 30 menit

    Prosedur Lakukan penetapan jumlah C22H30O, dan C20H24O2 yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan kalium fosfat 20 mM, pH 6,0.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (1:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan A Timbang saksama sejumlah Desogestrel BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar 0,25 mg per mL. Pipet 1 mL larutan, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan mengandung desogestrel 0,005 mg per mL.  

    Larutan baku persediaan B Timbang saksama sejumlah Etinil Estradiol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar 0,25 mg per mL. Pipet 1 mL larutan, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Media disolusi sampai tanda. Larutan mengandung etinil estradiol 0,005 mg per mL.

    Larutan baku Encerkan sejumlah Larutan baku persediaan A dan Larutan baku persediaan B dengan Media disolusi hingga kadar desogestrel dan etinil estradiol berturut-turut 0,3 µg per mL dan 0,06 µg per mL.

    Larutan uji Gunakan beningan alikot yang sudah disentrifus.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti  yang tertera pada Kromatografi <931>.  Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm untuk desogestrel dan detektor spektroflourometri dengan panjang gelombang eksitasi 285 nm, emisi 310 nm untuk etinil estradiol. Kolom pelindung 4,6 mm  × 12,5 mm berisi bahan pengisi L11 dan kolom analitik 4,6 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L11. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: waktu retensi puncak utama untuk etinil estradiol dan desogestrel berturut-turut adalah 0,2 dan 1,0. Simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak, hitung jumlah desogestrel, C22H30O dan etinil estradiol, C20H24O2,  yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak analit yang sesuai dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar baku pembanding yang sesuai dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 500 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut masing-masing tidak kurang dari 80% (Q) C22H30O dan C20H24O2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Uji 2 Jika sediaan memenuhi uji ini, pada etiket harus dicantumkan memenuhi Uji 2 Disolusi FI.

    Media disolusi: 500 mL natrium lauril sulfat P 0,3%

    Alat tipe 2: 100  rpm

    Waktu: 30 menit

    Prosedur Lakukan penetapan jumlah C22H30O dan C20H24O2 yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Uji 1.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut masing-masing tidak kurang dari 80% (Q) C22H30O dan C20H24O2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat untuk desogestrel dan etinil estradiol.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Larutan kalium fosfat 20 mM, pH 6,0.

    Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar (1:1). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan baku persediaan A Larutkan sejumlah Desogestrel BPFI dalam metanol P hingga kadar 0,3 mg per mL.

    Larutan baku persediaan B Larutkan sejumlah Etinil Estradiol BPFI dalam metanol P hingga kadar 0,3 mg per mL.

    Larutan baku Encerkan sejumlah volume Larutan baku persediaan A dan Larutan baku persediaan B dengan Pengencer hingga kadar desogestrel dan etinil estradiol berturut-turut adalah 0,6 dan 0,12 µg per mL.

    Larutan uji Masukkan 20 tablet ke dalam labu tentukur 200-mL, tambahkan lebih kurang 120 mL Pengencer kocok selama 30 menit, encerkan dengan Pengencer sampai tanda, campur. Sentrifus sebagian larutan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar desogestrel 0,6 µg per mL.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti  tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm untuk Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti yang tertera pada Prosedur: waktu retensi puncak utama untuk etinil estradiol dan desogestrel berturut-turut adalah 0,2 dan 1,0. Faktor ikutan etinil estradiol dan desogestrel tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase desogestrel, C22H30O dan etinil estradiol, C20H24O2, dalam tablet dengan rumus:

CS adalah kadar baku pembanding yang sesuai dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar analit yang sesuai dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak analit yang sesuai dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

 

Penandaan Jika digunakan lebih dari satu uji disolusi, pada etiket harus dicantumkan uji disolusi yang digunakan kecuali jika hanya Uji 1.