Kloramfenikol


Chloramphenicol

 

 

D-treo-(-)-2,2-Dikloro-N-[?-hidroksi-?-(hidroksimetil)-p-nitrofenetil]asetamida [56-75-7]

C11H12Cl2N2O5                                              BM 323,13

 

Kloramfenikol mengandung tidak kurang dari 97,0% dan tidak lebih dari 103,0% C11H12Cl2N2O5

 

Pemerian Hablur halus berbentuk jarum atau lempeng memanjang; Putih hingga putih kelabu atau putih kekuningan; Larutan praktis netral terhadap lakmus P; stabil dalam larutan netral atau larutan agak asam.

 

Kelarutan Sukar larut dalam air; mudah larut dalam etanol, dalam propilen glikol, dalam aseton dan dalam etil asetat.

 

Baku Kloramfenikol BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pembeku. Endotoksin BPFI [Catatan Bersifat pirogenik, penanganan vial dan isi harus hati-hati untuk menghindari kontaminasi.] Rekonstitusi semua isi, simpan larutan dalam lemari pendingin dan gunakan dalam waktu 14 hari. Simpan vial yang belum dibuka dalam lemari pembeku.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang di­dispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada panjang gelombang yang sama seperti pada Kloramfenikol BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama pada kromato­gram Larutan uji sesuai dengan waktu retensi puncak utama pada kromatogram Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Jarak lebur <1021> Antara 149° dan 153°.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +17,0° dan +20,0°; lakukan penetapan menggunakan larutan 1,25 g dalam 25 mL etanol mutlak P.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH <1071> Antara 4,5 dan 7,5; lakukan penetapan menggunakan suspensi dalam air 25 mg per mL

 

Endotoksin bakteri <201> Jika pada etiket tertera kloramfenikol untuk pembuatan injeksi, tidak lebih dari 0,2 Unit Endotoksin FI per mg kloramfenikol.

 

Sterilitas <71> Memenuhi syarat. Jika pada etiket dinyatakan bahwa kloramfenikol steril, lakukan penetapan dengan penyaringan membran seperti tertera pada Uji sterilitas dari produk yang di uji menggunakan 1 g zat.

 

Kemurnian kromatografi

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah kloramfenikol, larutkan dalam metanol P hingga kadar 10 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kloramfenikol BPFI, larutkan dalam metanol P hingga kadar 10 mg per mL (Larutan A).

    Enceran Larutan baku Buat pengenceran Larutan baku dari Larutan A dalam metanol P secara kuantitatif hingga kadar 100 µg per mL (Larutan B) dan 50 µg per mL (Larutan C).

    Prosedur Lakukan seperti tertera pada Kroma­tografi <931>. Totolkan secara terpisah masing-masing 20 µL Larutan uji, Larutan A, Larutan B dan Larutan C pada lempeng kromatografi silika gel setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng dalam bejana kromatografi yang berisi campuran fase gerak kloroform P-metanol P-asam asetat glasial P (79:14:7) hingga merambat tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng biarkan fase gerak menguap, amati di bawah sinar ultraviolet pada panjang gelombang 254 nm: Bercak yang diperoleh dari Larutan uji kecuali bercak utama, tidak lebih besar ukurannya atau tidak lebih intensif dari bercak utama Larutan B (1%) dan jumlah intensitas seluruh bercak sekunder Larutan uji dibanding jumlah intensitas bercak utama Larutan B dan Larutan C: tidak lebih dari 2%.

    Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931> ,

    Fase gerak Buat campuran air-metanol P-asam asetat glasial P (55:45:0,1). Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Keseuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Kloramfenikol BPFI, larutkan dalam Fase gerak bila perlu encerkan bertahap hingga kadar lebih kurang 80 µg per mL. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih halus dan gunakan filtrat yang jernih sebagai Larutan baku.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 200 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL, larutkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 4 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,5 µm atau lebih halus dan gunakan filtrat yang jernih sebagai Larutan uji.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera  pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 280 nm dan kolom 4,6 mm x 10 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom yang ditetapkan dari puncak analit tidak kurang dari 1800 lempeng teoritis, faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%.

    Prosedur [Catatan Gunakan tinggi puncak jika dinyatakan respons puncak]. Suntikkan secara terpisah masing-masing sejumlah volume sama (lebih kurang 10 µL) Larutan baku dan Larutan uji, ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg, kloramfenikol, C11H12Cl2N2O5, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Kloramfenikol BPFI dalam µg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak yang dihasilkan oleh Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat. Simpan ditempat sejuk dan kering.

 

Penandaan Jika digunakan untuk pembuatan sediaan injeksi, pada etiket harus dinyatakan steril atau diproses lebih lanjut untuk pembuatan sediaan injeksi.