Fenitoin Natrium


Phenytoin Sodium

 

5,5-Difenilhidantoin garam natrium [630-93-3]

C15H11N2NaO2                                               BM 274,25

 

Fenitoin Natrium mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C15H11N2NaO2, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk putih; tidak berbau; agak higroskopik; secara bertahap menyerap karbon dioksida dari udara.

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, larutan biasanya agak keruh karena terhidrolisa sebagian dan menyerap karbon dioksida; larut dalam etanol; praktis tidak larut dalam eter dan dalam kloroform.

 

Baku pembanding Fenitoin BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari cahaya. Senyawa sejenis A Fenitoin BPFI; Senyawa sejenis B Fenitoin BPFI; Fenitoin Natrium BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat. Lakukan penanganan pada tempat kering. Higroskopik.

 

Identifikasi

  A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Fenitoin Natrium BPFI.

    B. Menunjukkan reaksi nyala api Natrium seperti tertera pada Uji Identifikasi Umum <291>.

   Larutan A Larutkan lebih kurang 2,7 g asam metoksifenilasetat P dalam 6 mL larutan tetrametilamonium hidroksida P. Tambahkan          20 mL etanol mutlak P.

    Larutan B Timbang saksama sejumlah amonium karbonat P, larutkan dan encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 158 mg per mL.

    Larutan uji Pijarkan 1 g zat dan dinginkan. Tambahkan 2 mL air ke dalam residu, netralkan larutan dengan asam hidroklorida P. Saring dan encerkan filtrat dengan air hingga volume 4 mL.

    Prosedur Pada 0,1 mL Larutan uji tambahkan            1,5 mL Larutan A, dinginkan di dalam air es selama 30 menit: terbentuk endapan kristal putih, voluminous. Pindahkan ke dalam air suhu 20° dan aduk selama 5 menit: endapan tidak menghilang. Tambahkan 1 mL ammonia LP: endapan terlarut sempurna. Tambahkan 1 mL Larutan B: tidak terbentuk endapan.

    C. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan<1121> Tidak lebih dari 2,5%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 4 jam.

 

Logam berat<371> Metode III  Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti yang tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak dan Larutan kesesuaian sistem, Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah benzofenon, Fenitoin BPFI, Senyawa sejenis A Fenitoin BPFI dan Senyawa sejenis B Fenitoin BPFI, larutkan dan encerkan secara kuantitatif dan jika perlu bertahap dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,5; 1; 9 dan 9 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Sistem Kromatografi lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak fenitoin dan benzoin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang masing-masing senyawa tidak lebih dari 5,0%. [Catatan Waktu retensi relatif fenitoin dan benzoin berturut-turut adalah 1,0 dan 1,3].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase Senyawa sejenis A Fenitoin, Senyawa sejenis B Fenitoin dan Benzofenon dalam zat yang digunakan dengan rumus:

rU adalah respons puncak senyawa sejenis A fenitoin, senyawa sejenis B fenitoin atau benzofenon dari Larutan uji; rs adalah respons puncak senyawa sejenis A fenitoin, senyawa sejenis B fenitoin atau benzofenon dari Larutan baku; CS adalah kadar analit yang sesuai dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar fenitoin natrium dalam mg per mL Larutan uji. Hitung persentase cemaran lain dalam zat yang digunakan dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak fenitoin dari Larutan baku; CS adalah kadar Fenitoin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam dalam mg per mL Larutan uji; 274,25 adalah bobot molekul fenitoin natrium dan 252,27 adalah bobot molekul fenitoin. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Batas

 

(%)

Senyawa sejenis A fenitoin

0,5

0,5

Senyawa sejenis B fenitoin

0,6

0,9

Fenitoin

1,0

-

Benzofenon

2,9

0,1

Masing-masing cemaran lain

-

0,10

Total cemaran (kecuali benzofenon)

-

0,9

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Buat larutan amonium fosfat monobasa 0,05 M. Atur pH hingga 2,5 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak Buat campuran Dapar-asetonitril P-metanol P (45:35:20), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Fenitoin BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Fenitoin BPFI dan benzoin, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,1 dan 0,15 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar 0,05 mg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak fenitoin dan puncak benzoin tidak kurang dari 1,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukurrespons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 1,5; simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 1,0%. [Catatan waktu retensi relatif untuk fenitoin dan benzoin berturut-turut adalah 1,0 dan 1,3].

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, ukur respons puncak utama. Hitung persentase fenitoin natrium, C15H11N2NaO2 dalam zat dengan rumus

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak  Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Fenitoin BPFI dalam mg per mL Larutan baku;                 CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; 274,25 adalah bobot molekul fenitoin natrium dan 252,27 adalah bobot molekul fenitoin.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat