Klordiazepoksida


7-Kloro-2-(metilamino)-5-fenil-3H-1,4-benzodiazepina-4-oksida [58-25-3]

C16H14ClN3O                                            BM 299,75

 

Klordiazepoksida  mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C16H14ClN3O, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur kuning; praktis tidak berbau. Peka terhadap sinar matahari. Melebur pada suhu lebih kurang 240º.

 

Kelarutan Tidak larut dalam air; agak sukar larut dalam etanol dan dalam kloroform.

 

Baku pembanding Klordiazepoksida BPFI; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam. 2-Amino-5-klorobenzofenon BPFI; lakukan pengeringan di atas silika gel selama 4 jam sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Senyawa Sejenis A Klordiazepoksida BPFI; lakukan pengeringan di atas silika gel P selama 4 jam sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat kering dan didispersikan dalam kalium bromida P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Klordiazepoksida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram dari Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar.

    C. Pada lebih kurang 20 mg zat tambahkan 5 mL asam hidroklorida P dan 10 mL air, panaskan hingga mendidih agar terjadi hidrolisis. Dinginkan, tambahkan 2 mL larutan natrium nitrit sulfamat P (1 dalam 200), kocok selama 2 menit, kemudian tambahkan 1 mL larutan N-(1-naftil)etilendiamina dihidroklorida P (1 dalam 1000): terjadi warna ungu kemerahan.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 0,3%; lakukan pengeringan pada suhu 105° selama 3 jam.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari 20 bpj.

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471>Metode IV Memenuhi persyaratan.

 

Cemaran organik Tidak lebih dari 0,1% 7-kloro-1,3-dihidro-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepina-2-on 4-oksida dan tidak lebih dari 0,01% 2-amino-5-klorobenzofenon. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Gunakan Etil asetat P tidak dijenuhkan.

    Larutan uji Masukkan 50,0 mg zat ke dalam labu Erlenmeyer 10 mL, tambahkan 2,5 mL aseton P, dan kocok. Biarkan mengendap, gunakan beningan.

    Larutan baku 1 Larutkan 7-Kloro-1,3-dihidro-5-fenil-2H-1,4-benzodiazepina-2-on 4-oksida BPFI dalam aseton P hingga kadar 100 µg per mL.

    Larutan baku 2 Larutkan 2-Amino-5-Gabapentin BPFI dalam aseton P hingga kadar 10 µg per mL.

    Prosedur Totolkan masing-masing 50 µL Larutan uji, 10 µL Larutan baku 1 dan 10 µL Larutan baku 2 pada lempeng kromatografi silika gel P setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatografi berisi Fase gerak, biarkan merambat lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, biarkan kering di udara, dan semprot sedikit dengan asam sulfat 2 N. Keringkan pada suhu 105º selama 15 menit, kemudian semprot kembali berturut-turut dengan larutan natrium nitrit P (1 dalam 1000). Bercak lain selain bercak utama Larutan uji tidak lebih besar dalam ukuran dan intensitas dari bercak dengan harga Rf  yang sesuai yang diperoleh dari Larutan baku.

 

Penetapan kadar [Selama melakukan penetapan, gunakan kaca aktinik rendah.] Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

Fase gerak Buat campuran metanol P-air (60:40), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian seperti tertera pada Kesesuaian sistem dalam Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Klordiazepoksida BPFI, larutkan dalam Fase gerak hingga kadar lebih kurang 200 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 100 mg zat masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL. Larutkan dengan Fase gerak, sonikasi selama 5 menit, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Saring melalui penyaring membran dengan porositas 0,5 mm atau lebih kecil. Pipet 10 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 100-mL encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm, kolom 3,9 mm x 30 cm yang berisi L1. Laju alir 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: efisiensi kolom tidak kurang dari 3600 lempeng teoritis; faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 5 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung jumlah dalam mg klordiazepoksida, C16H14ClN3O, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

C adalah kadar Klordiazepoksida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; rU dan rS berturut-urut adalah respons puncak klordiazepoksida yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup kedap, tidak tembus cahaya.