<71> Uji Sterilitas


    Prosedur farmakope ini didesain bukan untuk menjamin bahwa satu bets produk adalah steril atau telah disterilkan. Hal ini terutama harus disertai dengan validasi proses sterilisasi atau prosedur proses aseptik.

    Pengujian digunakan untuk bahan, sediaan, alat sesuai dengan farmakope yang dipersyaratkan harus steril. Hasil yang diterima menunjukkan bahwa tidak ada kontaminasi mikroba ditemukan dalam sampel di bawah kondisi pengujian.

 

TINDAKAN PENCEGAHAN TERHADAP KONTAMINASI MIKROBA

    Pengujian sterilitas dilaksanakan pada kondisi aseptik. Untuk mencapai kondisi tersebut, lingkungan pengujian harus dibuat sama seperti ketika uji sterilitas dilakukan. Tindakan pencegahan untuk mencegah kontaminasi tidak boleh mempengaruhi mikroba yang ada dalam pengujian. Kondisi pengerjaan, ketika uji dilakukan dimonitor secara berkala dengan melakukan sampling yang sesuai pada area kerja dan kontrol yang sesuai.

 

MEDIA DAN SUHU INKUBASI

    Media untuk pengujian dapat dibuat seperti tertera di bawah ini atau setara dengan media komersil yang memenuhi syarat Uji Fertilitas Aerob, Anaerob dan Kapang.

    Media berikut adalah media yang sesuai untuk uji sterilitas. Media Cair Tioglikolat terutama digunakan untuk pertumbuhan bakteri anaerob, termasuk juga untuk mendeteksi bakteri aerob. “Soybean-Casein Digest Medium” sesuai untuk pertumbuhan kapang dan bakteri aerob.

 

Media Cair Tioglikolat

L-Sistin P0,5 g
Natrium klorida P2,5 g
Dekstrosa monohidrat/anhidrat P5,5/5,0 g
Agar P0,75 g
Yeast extract (larut dalam air)5,0 g
Pancreatic digest of casein15,0 g
Natrium tioglikolat P atau0,5 g
Asam tioglikolat P0,3 mL
Larutan natrium resazurin P  (1 dalam 1000) dibuat segar1,0 mL
Air murni1000 mL

pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2

                                                                               

    Campur dan panaskan hingga larut L-sistin P, natrium klorida P, dekstrosa, yeast extract dan pancreatic digest of casein dalam air murni. Larutkan natrium tioglikolat P atau asam tioglikolat P ke dalam larutan dan atur pH hingga setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N. Jika diperlukan penyaringan, panaskan kembali larutan tanpa mendidih, dan saring selagi panas melalui kertas saring yang telah dibasahkan. Tambahkan larutan natrium resazurin P, campur dan tempatkan media dalam tabung yang sesuai, yang memberikan perbandingan permukaan dengan kedalaman media sedemikian rupa sehingga tidak lebih dari setengah bagian atas media yang mengalami perubahan warna sebagai indikasi masuknya oksigen pada akhir masa inkubasi. Sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi. Jika media disimpan,  maka simpan pada suhu antara 2º dan 25º dalam wadah steril tertutup rapat. Jika lebih dari sepertiga bagian atas media terjadi warna merah muda, media dapat diperbaiki kembali dengan pemanasan diatas tangas air atau  dalam uap air yang mengalir bebas hingga warna merah muda hilang, dan dinginkan secepatnya, cegah  masuknya  udara tidak steril ke dalam wadah. Media tidak boleh digunakan lebih lama dari waktu penyimpanan yang telah tervalidasi.

    Media Cair Tioglikolat diinkubasi pada suhu 30° - 35°. Untuk sediaan yang mengandung pengawet raksa yang tidak dapat diuji menggunakan metode Penyaringan membran, Media Cair Tioglikolat diinkubasi pada suhu 20° - 25° sebagai pengganti “Soybean Casein Digest Medium” yang telah tervalidasi yang tertera pada uji Fertilitas Anaerob, Aerob dan Kapang. Media Tioglikolat Alternatif dapat digunakan jika sudah disetujui. Buat campuran menggunakan komposisi sama seperti Media Cair Tioglikolat tetapi tidak menggunakan agar P dan larutan natrium resazurin P. Sterilkan sama seperti di atas. pH setelah sterilisasi 7,1 ± 0,2. Panaskan dalam tangas air sebelum digunakan dan inkubasi pada suhu 30° - 35° dalam kondisi anaerob.

 

Soybean-Casein Digest Medium

Pancreatic digest of casein17,0 g
Papaic digest of soybean meal3,0 g
Natrium klorida P5,0 g
Kalium fosfat dibasa P2,5 g
Dekstrosa monohidrat/anhidrat P2,5/2,3 g
Air murni1000 mL

pH setelah sterilisasi 7,3 ± 0,2

 

    Larutkan semua bahan padat dalam air murni, hangatkan hingga larut. Dinginkan larutan hingga suhu ruang, dan jika perlu atur pH larutan hingga setelah sterilisasi 7,3 ± 0,2 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N. Jika perlu saring hingga jernih, bagikan dalam wadah-wadah yang sesuai dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi. Simpan pada suhu antara 2º dan 25º dalam wadah  steril dan tertutup baik, kecuali jika segera digunakan. Media tidak boleh digunakan lebih lama dari waktu penyimpanan yang telah tervalidasi.

    Soybean Casein Digest Medium diinkubasi pada 22,5 ± 2,5º.

 

Media untuk Golongan Penisilin dan Sefalosporin

    Jika media uji sterilitas akan digunakan pada  metode Inokulasi langsung ke dalam Media Uji seperti yang tertera pada Uji Sterilitas Sediaan, modifikasi pembuatan media, baik Media Cair Tioglikolat maupun “Soybean Casein Digest Medium” sebagai berikut: Masukkan secara aseptik pada setiap wadah media sejumlah ?-laktamase untuk menginaktifkan sejumlah antibiotik dalam zat uji. Tetapkan jumlah ?-laktamase yang diperlukan untuk menginaktifkan antibiotik menggunakan sediaan ?-laktamase yang sebelumnya sudah diuji inaktivasi daya hambat dari penisilin atau sefalosporin. [Catatan Media yang telah mengandung ß-laktamase dapat juga digunakan untuk pengujian dengan metode penyaringan membran].

    Sebagai alternatif (Lakukan uji di daerah yang benar-benar terpisah dari tempat uji sterilitas), tetapkan jumlah ?-laktamase yang diperlukan di dalam media seperti yang tertera pada Uji kesesuaian metode menggunakan Staphylococcus aureus kurang dari 100 koloni (lihat Tabel 1) sebagai bakteri tantang. Amati pertumbuhan mikroba yang khas sebagai konfirmasi bahwa kadar ?-laktamase sudah tepat.

 

Tabel 1 Galur Mikroba Uji  yang sesuai untuk penggunaan Uji Fertilitas dan Uji kesesuaian metode

Bakteri Aerob
Staphylococcus aureus          ATCC 6538; CIP 4.83; NCTC 10788; NCIMB 9518; NBRC 13276
Bacillus subtilis              ATCC 6633; CIP 52.62; NCIMB 8054; NBRC 3134
Pseudomonas aeruginosa1

ATCC 9027; NCIMB 8626;

CIP 82.118; NBRC 13275

Bakteri anaerob
Clostridium sporogenes2ATCC 19404; CIP 79.3; NCTC 532 atau ATCC 11437; NBRC 14293
Kapang
Candida albicans

ATCC 10231; IP 48.72;

NCPF 3179; NBRC 1594

Aspergillus brasiliensis (Aspergillus niger)

ATCC 16404; IP 1431.83;

IMI 149007; NBRC 9455

1.Alternatif untuk Pseudomonas aeruginosa adalah Kocuria rhizophila (Micrococcus luteus)  ATCC 9341

2.Alternatif untuk Clostridium  sporogenes, jika diinginkan mikroba yang bukan pembentuk spora adalah Bacteroides vulgatus  ATCC 8482.

 

    Media yang digunakan sesuai dengan uji di bawah ini. Pengujian dilakukan sebelum atau bersamaan dengan pengujian sediaan.

Sterilitas

    Inkubasi sebagian dari media pada suhu yang sesuai selama 14 hari. Tidak boleh ada pertumbuhan mikroba.

 

Uji Fertilitas untuk Bakteri Aerob, Bakteri Anaerob dan Kapang

    Lakukan uji fertilitas terhadap tiap lot media siap pakai dan tiap bets dari media yang dibuat menggunakan media kering atau dari bahannya. Galur mikroba yang sesuai dapat dilihat pada Tabel 1.

    Inokulasikan sejumlah Media Cair Tioglikolat dengan sejumlah mikroba berikut (tidak lebih dari 100 koloni), menggunakan sejumlah media terpisah untuk setiap spesies mikroba: Clostridium sporogenes, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus. Inokulasikan sejumlah Media Tioglikolat Alternatif dengan sejumlah Clostridium sporogenes (tidak lebih dari 100 koloni). Inokulasikan sejumlah “Soybean Casein Digest Medium” dengan  sejumlah mikroba berikut (tidak lebih dari 100 koloni) menggunakan sejumlah media terpisah untuk setiap spesies mikroba: Aspergillus brasiliensis, Bacillus subtilis dan Candida albicans. Inkubasi tidak lebih dari 3 hari untuk bakteri dan tidak lebih dari 5 hari untuk kapang. Teknik pemeliharaan lot benih kultur (sistem lot benih) untuk mikroba viabel yang diinokulasikan tidak lebih dari 5 pasase yang diturunkan dari lot benih master asli.

    Media dapat digunakan jika terlihat pertumbuhan mikroba dengan jelas.

 

CAIRAN PENGENCER DAN PEMBILAS  

UNTUK PENYARINGAN MEMBRAN

Cairan A

    Cara pembuatan Larutkan 1 g peptic digest of animal tissue dalam air hingga 1 liter, jika perlu saring atau sentrifus hingga jernih, atur pH hingga 7,1 ± 0,2. Bagikan ke dalam wadah-wadah, dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi.

    Cara Pembuatan untuk Golongan Penisilin atau Sefalosporin Jika perlu tambahkan secara aseptik pada larutan diatas, sejumlah ß-laktamase steril yang cukup untuk menginaktifkan aktivitas residu antibiotik pada membran setelah larutan uji disaring (lihat Media  untuk Golongan Penisilin dan Sefalosporin.).

 

Cairan D

    Untuk setiap liter Cairan A tambahkan 1 mL polisorbat 80 P, atur pH  hingga 7,1 ± 0,2, bagikan ke dalam wadah-wadah, dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi. Gunakan cairan ini untuk bahan uji yang mengandung lesitin atau minyak, atau untuk alat kesehatan yang beretiket lumen steril.

 

Cairan K

    Larutkan 5,0 g peptic digest of animal tissue; 3,0 g beef extract dan 10,0 g polisorbat  80 P, dalam air hingga 1 liter. Atur pH  hingga  setelah sterilisasi pH 6,9 ± 0,2. Bagikan ke dalam wadah-wadah, dan sterilisasi menggunakan proses yang telah divalidasi.

 

UJI KESESUAIAN METODE

    Lakukan uji seperti tertera pada Uji Sterilitas Produk menggunakan metode yang sama, kecuali  untuk  modifikasi berikut ini:

 

Penyaringan Membran

    Setelah isi wadah atau isi beberapa wadah yang diuji disaring melalui membran, tambahkan inokulum dari sejumlah kecil mikroba “viable” (tidak lebih dari 100 koloni) ke dalam pembilas steril terakhir yang digunakan untuk membilas penyaring.

 

Inokulasi langsung

    Setelah isi wadah atau isi beberapa wadah yang  diuji (gunakan helaian untuk benang bedah dan alat-alat bedah yang digunakan dokter hewan) dimasukkan ke dalam media, tambahkan sejumlah kecil inokulum mikroba “viable” (tidak lebih dari 100 koloni) ke dalam media.

    Pada kedua cara diatas, gunakan mikroba yang  sama seperti yang tertera pada Uji Fertilitas untuk Aerob, Anaerob dan Kapang. Lakukan uji fertilitas  sebagai kontrol positif. Inkubasi semua wadah yang berisi media selama tidak lebih dari 5 hari.

    Jika setelah masa inkubasi terlihat pertumbuhan mikroba dengan jelas secara visual dibandingkan dengan tabung yang tidak berisi sampel, maka sampel tidak mempunyai sifat antimikroba pada kondisi uji atau aktivitasnya telah dihilangkan dengan sempurna. Uji sterilitas kemudian dapat dilakukan tanpa modifikasi lebih lanjut.

    Jika tidak terlihat pertumbuhan mikroba dengan jelas pada tabung yang berisi sampel secara visual, dibandingkan dengan tabung yang tidak berisi sampel, maka sampel mempunyai aktivitas antimikroba yang tidak dapat dihilangkan pada kondisi pengujian. Modifikasi kondisi ini untuk menghilangkan daya aktivitas antimikroba dan ulangi Uji Kesesuaian Metode.

    Uji Kesesuaian Metode dilakukan untuk a) uji sterilitas pada sediaan baru; b) ada perubahan yang dilakukan pada konidsi pengujian, Uji Kesesuaian Metode dapat dilakukan secara simultan dengan Uji Sterilitas Sediaan.

UJI STERILITAS SEDIAAN

Jumlah Bahan yang Diuji

    Kecuali dinyatakan lain pada bab ini atau masing-masing monografi, gunakan jumlah wadah seperti tertera pada Tabel 3. Jika isi tiap wadah mencukupi (lihat Tabel 2) isi wadah dapat dibagi sama banyak dan ditambahkan pada media yang sesuai. [Catatan Lakukan uji sterilitas menggunakan dua atau lebih media yang sesuai]. Jika isi wadah tidak cukup untuk masing-masing media, gunakan jumlah dua kali dari  yang tertera pada Tabel 3.

    Pengujian terhadap contoh uji dapat dilakukan menggunakan teknik Penyaringan Membran atau Inokulasi Langsung ke dalam Media Uji. Gunakan juga kontrol negatif yang sesuai. Teknik Penyaringan Membran digunakan apabila sifat contoh sesuai, yaitu untuk sediaan yang mengandung air dan dapat disaring, sediaan yang mengandung alkohol atau minyak, dan sediaan yang dapat dicampur dengan atau yang larut dalam pelarut air atau minyak, dengan ketentuan bahwa pelarut tidak mempunyai efek antimikroba pada kondisi pengujian.

 

 

Tabel 2 Jumlah Minimum yang Digunakan untuk Tiap Media

Isi per wadah

Jumlah minimum yang digunakan

(Kecuali dinyatakan lain)

Larutan
Kurang dari 1 mLSeluruh isi tiap wadah
1 – 40 mL            setengah isi tiap wadah, tetapi tidak kurang dari 1 mL
Lebih dari 40 mL, tidak lebih dari 100 mL20 mL
Lebih dari 100 mL10% isi wadah, tetapi tidak kurang dari 20 mL
Larutan antibiotik              1 mL
Sediaan larut dalam air lainnya atau dalam isopropil miristatSeluruh isi tiap wadah, sebanding dengan tidak kurang dari 200 mg
Sediaan yang tidak larut, krim, dan salep, yang tersuspensi atau teremulsiGunakan isi tiap wadah yang sebanding  dengan tidak kurang dari 200 mg
  
Zat Padat
Kurang dari 50 mgSeluruh isi tiap wadah
50 mg atau lebih, tetapi kurang dari 300 mg Setengah isi tiap wadah, tetapi tidak kurang dari 50 mg
300 mg – 5 g150 mg
Lebih besar dari 5 g500 mg
  
Benang bedah dan peralatan bedah lainnya untuk penggunaan  dokter hewan3 potongan untuk helai (panjang tiap potong 30 cm)
Pembalut/ kapas/perban (dalam kemasan)100 mg per kemasan
Benang bedah dan bahan sejenis yang dikemas untuk penggunaan sekali pakaiSeluruh alat
Alat Kesehatan lainnyaSeluruh alat, potong kecil-kecil atau diuraikan

 

Tabel 3 Jumlah Minimum Bahan  yang diuji sesuai dengan Jumlah Bahan dalam Bets

Jumlah wadah dalam Bets*

Jumlah Minimum wadah yang diuji tiap media (Kecuali dinyatakan lain**)

Sediaan parenteral 
Tidak lebih dari 100 wadah10% atau 4 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 100, tetapi tidak lebih dari 500 wadah10 wadah
Lebih dari 500 wadah       2% atau 20 wadah, diambil yang lebih kecil
Untuk sediaan volume besar2% atau 10 wadah, diambil yang lebih kecil
  
Zat Padat antibiotik 
Produk ruahan dalam kemasan <5g20 wadah
Produk ruahan dalam kemasan  >5g6 wadah
Produk ruahan dan campuranlihat Produk ruahan padat
  
Sediaan mata dan sediaan lain yang tidak disuntikkan 
Tidak lebih dari 200 wadah5% atau 2 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 200 wadah10 wadah
Jika sediaan dalam bentuk wadah dosis tunggal, gunakan  skema diatas untuk sediaan parenteral 
Benang bedah dan peralatan bedah lainnya untuk penggunaan  dokter hewan2% atau 5 kemasan, diambil yang lebih besar, sampai  total maksimum 20 kemasan
Tidak lebih dari 100 bahan10% atau 4 bahan, diambil yang lebih besar
Lebih dari 100, tetapi tidak lebih dari 500 bahan10 bahan
Lebih dari 500 bahan2% atau 20 bahan, diambil yang lebih kecil
  
Produk ruahan padat 
Sampai 4 wadahTiap wadah
Lebih dari 4 wadah, tetapi tidak lebih dari 50 wadah20% atau 4 wadah, diambil yang lebih besar
Lebih dari 50 wadah2% atau 10 wadah, diambil yang lebih besar

  *Jika besarnya bets tidak diketahui, gunakan jumlah maksimum

**Jika isi satu wadah cukup untuk diinokulasikan ke dalam dua media, kolom ini menyatakan jumlah wadah yang diperlukan untuk kedua media.

 
 

Penyaringan Membran

    Gunakan penyaring membran dengan porositas tidak lebih dari 0,45 µm yang telah terbukti efektif menahan mikroba. Sebagai contoh, penyaring selulosa nitrat digunakan untuk larutan yang mengandung air, minyak dan larutan mengandung alkohol berkadar rendah; dan penyaring selulosa asetat digunakan untuk larutan mengandung alkohol berkadar tinggi. Penyaring khusus yang sesuai mungkin diperlukan untuk sediaan tertentu (misal: untuk antibiotik).

    Teknik pengujian di bawah ini menggunakan membran berdiameter lebih kurang 50 mm. Jika digunakan penyaring dengan diameter yang berbeda, volume larutan pengencer dan pembilas harus disesuaikan. Peralatan penyaring dan membran disterilisasi dengan cara yang sesuai. Peralatan dirancang hingga larutan uji dapat dimasukkan dan disaring pada kondisi aseptik, membran dapat dipindahkan secara aseptik ke dalam media, atau dapat dilakukan inkubasi setelah media dimasukkan ke dalam alat penyaring itu sendiri.

 

Larutan dalam air

    Jika perlu pindahkan sejumlah kecil pengencer steril yang sesuai seperti Cairan A ke dalam membran dan saring. Pengencer dapat mengandung bahan penetral dan/atau bahan inaktifator yang sesuai, misalnya pada kasus antibiotik.

    Pindahkan isi wadah atau beberapa wadah yang akan diuji ke dalam satu membran atau beberapa membran, jika perlu diencerkan dengan pengencer steril yang dipilih sesuai volume yang digunakan pada Uji Kesesuaian Metode, tetapi jumlah yang digunakan tidak kurang dari yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Saring segera. Jika sediaan mempunyai daya antimikroba, cuci membran tidak kurang dari tiga kali dengan cara menyaring tiap kali dengan sejumlah volume pengencer yang digunakan pada Uji Kesesuaian Metode. Setiap pencucian tidak lebih dari 5 kali 100 mL per membran, meskipun jika selama uji kesesuaian metode ditemukan pencucian tersebut tidak dapat menghilangkan daya antimikroba secara sempurna.

    Pindahkan seluruh membran utuh ke dalam media atau potong menjadi dua bagian yang sama secara aseptik dan pindahkan masing-masing bagian ke dalam dua media yang sesuai. Gunakan volume yang sama pada tiap media seperti pada Uji Kesesuaian Metode. Sebagai pilihan lain, pindahkan media ke dalam membran pada alat penyaring. Inkubasi media selama tidak kurang dari 14 hari.

 

Zat Padat yang Dapat Larut

    Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah sediaan seperti yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3, larutkan dalam pelarut yang sesuai, air steril untuk injeksi, natrium klorida steril, atau larutan steril yang sesuai seperti Cairan A dan lakukan uji seperti yang tertera pada Larutan dalam Air menggunakan penyaring membran yang sesuai untuk pelarut yang telah dipilih.

 

Minyak dan Larutan Minyak

    Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah sediaan seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Minyak dan larutan minyak viskositas rendah dapat disaring melalui membran kering tanpa pengenceran. Minyak kental dapat diencerkan dengan pengencer steril seperti isopropil miristat P yang tidak mempunyai daya antimikroba pada kondisi pengujian. Biarkan minyak menembus membran dengan gaya gravitasi, kemudian saring dengan menggunakan tekanan atau penghisapan secara bertahap.

    Cuci membran tidak kurang dari tiga kali dengan cara menyaring, tiap kali dengan 100 mL larutan steril yang sesuai, seperti Cairan A yang mengandung bahan pengemulsi yang sesuai dengan kadar yang sesuai seperti pada Uji Kesesuaian Metode, misalnya polisorbat 80 P dengan kadar 10 g per liter (Cairan K ).

    Pindahkan membran atau beberapa membran ke dalam media seperti yang tertera pada Larutan dalam Air, dan inkubasi pada suhu dan waktu yang sama.

 

Salep dan Krim

    Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah sediaan seperti yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Salep dengan basis lemak dan emulsi air dalam minyak dapat diencerkan sampai 1% dalam isopropil miristat P seperti metode diatas, jika perlu dengan pemanasan tidak lebih dari 40º. Pada kasus tertentu, mungkin diperlukan pemanasan tidak lebih dari 44º. Saring sesegera mungkin, dan lakukan seperti pada Minyak dan Larutan minyak.

 

Alat Suntik Terisi

    Untuk alat suntik terisi tanpa jarum steril, keluarkan isi dari tiap alat suntik ke dalam satu atau dua tabung penyaring membran yang terpisah atau ke dalam tabung pengumpul yang terpisah untuk dipindahkan lagi.

    Jika jarum steril menyatu dengan alat suntik, keluarkan langsung isi tiap alat suntik seperti diatas dan lakukan uji seperti yang tertera pada Larutan dalam Air. Uji sterilitas jarum menggunakan prosedur Inokulasi Langsung seperti yang tertera pada Uji Kesesuaian Metode.

 

Zat Padat untuk Injeksi Selain Antibiotik

    Konstitusi bahan uji seperti tertera pada etiket dan lakukan pengujian seperti yang tertera pada Larutan dalam Air atau Larutan Minyak. [Catatan Jika perlu, dapat ditambahkan pengencer berlebih untuk membantu konstitusi dan penyaringan].

 

Zat Padat Antibiotik untuk Injeksi

Produk ruahan yang dikemas <5 g Dari 20 wadah, pindahkan secara aseptik masing-masing lebih kurang 300 mg zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A; atau konstitusi masing-masing dari 20 wadah, seperti tertera pada etiket dan pindahkan sejumlah larutan atau suspensi setara dengan 300 mg zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A. Lakukan uji seperti tertera pada Larutan dalam Air atau Minyak dan Larutan Minyak.

 

Produk ruahan yang dikemas ³ 5 g Dari 6 wadah pindahkan secara aseptik masing-masing lebih kurang 1 g zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A dan campur; atau konstitusi masing-masing dari 6 wadah seperti tertera pada etiket, pindahkan sejumlah larutan yang setara dengan lebih kurang 1 g zat padat ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A. Lakukan uji seperti tertera pada Larutan dalam Air.

 

Zat Padat Antibiotik, Ruahan dan Campuran

    Secara aseptik ambil secukupnya zat padat dari  sejumlah wadah yang sesuai (lihat Tabel 2), campur  hingga diperoleh komposit yang setara dengan lebih kurang 6 g zat padat, dan pindahkan ke dalam labu Erlenmeyer steril 500 mL, larutkan dalam lebih kurang 200 mL Cairan A. Lakukan uji seperti tertera pada Larutan  Air.

 

Sediaan Aerosol Steril

    Untuk sediaan cair dalam bentuk aerosol bertekanan, bekukan wadah dalam campuran etanol P-es kering pada suhu minimal -20° selama lebih kurang 1 jam. Jika memungkinkan, biarkan propelan menguap sebelum wadah dibuka secara aseptik, dan pindahkan isinya ke dalam labu pengumpul steril, tambahkan 100 mL Cairan D ke dalam labu pengumpul, dan campur perlahan-lahan. Lakukan uji seperti yang tertera pada Larutan dalam Air atau Minyak dan Larutan Minyak.

 

Alat Kesehatan Dengan Lumen Beretiket Steril

    Secara aseptik alirkan Cairan D sejumlah tidak kurang dari 10 kali volume lumen alat yang akan diuji. Kumpulkan cairan ke dalam labu steril yang sesuai, dan lakukan uji seperti tertera pada Larutan dalam Air atau Minyak dan Larutan Minyak.

    Pada kasus alat suntik steril kosong, ambil  pengencer steril melalui jarum, jika jarum terpasang pada alat, atau melalui jarum steril yang khusus dipasangkan untuk pengujian ini, dan tekan isi ke dalam labu pengumpul steril. Lakukan uji seperti diatas.

 

Inokulasi Langsung ke dalam Media

    Pindahkan sejumlah sediaan uji seperti tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3 langsung ke dalam media hingga volume sediaan tidak lebih dari 10% volume media, kecuali  dinyatakan lain.

    Jika sediaan uji mempunyai aktivitas antimikroba, lakukan uji setelah dinetralisasi dengan bahan penetral yang sesuai atau dengan cara mengencerkan dalam sejumlah media yang cukup. Jika diperlukan penggunaan volume besar dari sediaan, maka lebih baik digunakan media yang lebih pekat dan dilakukan pengenceran bertahap. Jika sesuai, media pekat dapat ditambahkan langsung ke dalam sediaan dalam wadah.

 

Larutan Minyak

    Gunakan media yang telah ditambahkan bahan pengemulsi yang sesuai dengan kadar seperti yang tertera pada Uji Kesesuaian Metode, misalnya polisorbat 80 P  dengan kadar 10 g per liter.

 

Salep dan Krim

    Siapkan dengan mengencerkan lebih kurang 1 dalam 10 dengan bahan pengemulsi yang sudah dipilih ke dalam pengencer steril yang sesuai, seperti Cairan A. Pindahkan sediaan yang telah diencerkan ke dalam media yang tidak mengandung bahan pengemulsi.

    Inkubasi media yang telah diinokulasi selama tidak kurang dari 14 hari. Amati biakan beberapa kali, selama masa inkubasi. Pada saat pengamatan, kocok secara perlahan biakan pada sediaan yang mengandung minyak setiap hari. Jika digunakan Media Cair Tioglikolat untuk mendeteksi mikroba anaerob, tidak boleh dikocok atau campur perlahan dengan maksud untuk mempertahankan kondisi anaerob.

 

Benang Bedah dan Alat Bedah Lain untuk

Penggunaan Dokter Hewan

    Gunakan untuk tiap media tidak kurang dari sejumlah  sediaan seperti yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Buka kemasan tersegel secara aseptik, dan masukkan tiga bagian helaian pada tiap media, lakukan seperti yang tertera pada Larutan dalam Air. Lakukan uji terhadap tiga bagian, panjang masing-masing 30 cm, yang dipotong dari awal, tengah dan ujung helaian. Gunakan seluruh helaian dari kemasan yang baru dibuka. 

    Pindahkan tiap bagian helaian ke dalam media yang sesuai. Gunakan media yang cukup untuk bahan yang diuji (20 - 150 mL).

 

Zat Padat

    Ambil sejumlah sediaan dalam bentuk kering padat (atau yang terlebih dahulu dibuat suspensi dalam pengencer steril dalam kemasan langsung), sesuai dengan jumlah yang tertera pada Tabel 2 dan Tabel 3. Pindahkan bahan  yang diperoleh ke dalam 200 mL Media Cair Tioglikolat, dan campur. Dengan cara sama, pindahkan sejumlah sama ke dalam 200 mL Soybean Casein Digest Medium, dan campur. Lakukan uji seperti diatas.

 

Kapas Murni, Perban, Pembalut Bedah dan Bahan Sejenisnya

    Dari setiap kemasan kapas, perban gulung, atau pembalut bedah yang besar, ambil secara aseptik dua bagian atau lebih masing-masing 100 sampai 500 mg dari bagian paling dalam. Untuk bahan dengan kemasan tunggal, ambil secara aseptik seluruh bahan. Rendam bagian dari bahan ke dalam tiap media, dan lakukan uji seperti diatas.

                                               

Alat Kesehatan Steril

    Bahan dapat direndam langsung atau diuraikan. Untuk menjamin bahwa lumen juga kontak dengan media, rendam sejumlah unit yang sesuai ke dalam sejumlah volume media yang cukup untuk merendam alat dengan sempurna, dan lakukan uji seperti diatas.

    Untuk alat kesehatan yang sangat besar, rendam bagian alat yang kontak langsung dengan pasien ke dalam sejumlah volume media secukupnya yang dapat  membasahi seluruh bagian tersebut.

    Untuk kateter yang mempunyai lumen dan bagian luarnya harus steril, potong menjadi bagian-bagian sehingga media dapat kontak dengan keseluruhan lumen atau isi lumen dengan media, dan kemudian rendam unit yang utuh.

 

PENGAMATAN DAN PENAFSIRAN

HASIL UJI

    Pada interval waktu tertentu dan akhir periode inkubasi, amati secara visual adanya pertumbuhan mikroba dalam media. Jika bahan uji menimbulkan kekeruhan pada media sehingga tidak dapat ditetapkan secara visual ada atau tidaknya pertumbuhan mikroba, 14 hari sejak mulai inkubasi, pindahkan sejumlah media (tiap tabung tidak kurang dari 1 mL) ke dalam media segar yang sama, kemudian inkubasi bersama-sama tabung awal selama tidak kurang dari 4 hari.

    Jika tidak terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji memenuhi syarat sterilitas. Jika terbukti terjadi pertumbuhan mikroba, maka bahan uji tidak memenuhi syarat sterilitas, kecuali dapat ditunjukkan bahwa uji tidak absah disebabkan oleh  hal yang tidak berhubungan dengan bahan uji. Uji dikatakan tidak absah jika satu atau lebih kondisi dibawah ini dipenuhi:

a.    Data pemantauan mikrobiologi terhadap fasilitas uji sterilitas menunjukkan ketidaksesuaian

b.   Pengkajian prosedur uji yang digunakan selama  pengujian menunjukkan ketidaksesuaian

c.    Pertumbuhan mikroba ditemukan pada kontrol negatif

d.   Setelah dilakukan identifikasi mikroba yang diisolasi dari hasil uji, pertumbuhan mikroba (beberapa mikroba) dapat dianggap berasal dari kesalahan pada bahan uji, atau teknik pengujian yang digunakan pada prosedur uji sterilitas.

 

    Jika pengujian dinyatakan tidak absah, lakukan uji ulang dengan jumlah bahan yang sama dengan uji awal. Jika tidak terbukti terjadi pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka contoh memenuhi syarat uji sterilitas. Jika ditemukan pertumbuhan mikroba pada uji ulang, maka contoh tidak memenuhi syarat uji sterilitas.

 

APLIKASI UJI UNTUK SEDIAAN INJEKSI, SEDIAAN OBAT MATA, DAN SEDIAAN

BUKAN INJEKSI YANG HARUS

MEMENUHI SYARAT UJI STERILITAS

    Jika menggunakan teknik penyaringan membran, bila memungkinan gunakan seluruh isi wadah, tetapi tidak kurang dari sejumlah yang tertera pada Tabel 2, encerkan jika perlu dengan larutan  steril yang sesuai, seperti Cairan A, hingga lebih kurang 100 mL

    Jika menggunakan teknik Inokulasi Langsung ke dalam media, gunakan sejumlah seperti yang tertera  pada Tabel 2, kecuali dinyatakan lain. Uji untuk bakteri dan kapang pada uji sterilitas dilakukan terhadap sediaan uji yang sama. Jika volume atau jumlah isi dalam satu wadah tidak cukup untuk pengujian, gunakan isi dari dua atau lebih wadah untuk diinokulasikan ke dalam media berbeda.

 

JUMLAH MINIMUM SEDIAAN UJI

    Jumlah minimum sediaan yang diuji yang berhubungan dengan ukuran satu bets, tertera pada Tabel 3.