Griseofulvin


Griseofulvin

 7-Kloro-2’,4,6-trimetoksi-6’ ß-metilspiro[benzofuran-2(3H),1’-[2]sikloheksena]-3,4’-dion [126-07-8]

C17H17ClO6                                                                                BM 352,77

 

Griseofulvin mempunyai potensi tidak kurang dari 900 µg C17H17ClO6 per mg.

 

Baku pembanding Griseofulvin BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pembeku; Griseofulvin Luas Permukaan Spesifik BPFI; tidak boleh dikeringkan. Simpan dalam wadah tertutup rapat dan terlindung cahaya. Simpan dalam tempat dingin.

 

Identifikasi

   A. Spektrum serapan inframerah zat kering dan didispersikan dalam minyak mineral P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Griseofulvin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, keduanya relatif terhadap baku internal seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Jarak lebur <1021> Antara 217° dan 224°.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +348° dan +364°, lakukan penetapan menggunakan larutan yang mengandung 10 mg per mL dalam dimetilformamida P.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 1,0%; lakukan pengeringan dalam botol bersumbat kapiler dalam hampa udara tekanan tidak lebih dari 5 mmHg, pada suhu 60° selama 3 jam, menggunakan lebih kurang 100 mg zat yang ditimbang saksama.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,2%.

 

Logam berat <371>Metode III Tidak lebih dari       25 bpj.

 

Luas permukaan spesifik Antara 1,3 dan 1,7  m2 per g. Tentukan ukuran partikel nyata dalam µm dengan metode permeasi udara, menggunakan alat yang sesuai. Timbang 1,819 g ± 0,001 g zat, masukkan ke dalam tabung kompresi dari alat. Mampatkan dengan tekanan sedang hingga diperoleh porositas yang sama. Alirkan udara mampat kering melalui tabung dan ukur tekanan udara dengan manometer air. Baca porositas dan hitung ukuran partikel nyata dari persamaan alat. Ulangi pembacaan porositas, berturut-turut pada derajat kemampatan lebih tinggi hingga diperoleh ukuran partikel nyata minimum. Hitung luas permukaan spesifik yang diamati dalam m² per g dengan rumus:

M adalah ukuran partikel nyata minimum; F adalah faktor yang diperoleh dari tabel berikut, jika perlu gunakan interpolasi, untuk koreksi ukuran partikel nyata terhadap ukuran partikel yang sebenarnya pada pembacaan porositas tersebut.

 

Pembacaan

F

Porositas

0,80

1,3771

0,76

1,4142

0,72

1,4573

0,68

1,5082

0,64

1,5690

0,60

1,6432

0,56

1,7353

0,52

1,8528

0,48

2,0076

0,44

2,2203

0,40

2,5298

 

Tentukan secara bersamaan luas permukaan spesifik yang diamati dari Griseofulvin Luas Permukaan Spesifik BPFI yang dilakukan dengan cara yang sama. Hitung luas permukaan spesifik griseofulvin dengan rumus:

Oadalah luas permukaan spesifik yang diamati dari zat uji; AS adalah luas permukaan spesifik yang telah ditetapkan dari Griseofulvin LuasPermukaan Spesifik BPFI; OS adalah luas permukaan spesifik yang diamati dari Griseofulvin Luas Permukaan Spesifik BPFI.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat campuran air-asetonitril P-tetrahidrofuran P (60:35:5), saring, awaudarakan selama 5 menit sebelum digunakan dan aduk terus menerus selama penggunaan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku internal Larutkan sejumlah 3-fenilfenol dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Griseofulvin BPFI, larutkan dalam metanol P hingga kadar lebih kurang 1,25 mg per mL. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 4,0 mL Larutan baku internal, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda, kadar lebih kurang 0,125 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 62 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, larutkan dan encerkan dengan metanol P sampai tanda. Pipet   5 mL, masukkan ke dalam labu tentukur 50-mL, tambahkan 4,0 mL Larutan baku internal, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L10. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Resolusi, R, antara griseofulvin dan 3-fenilfenol tidak kurang dari 3,5 % dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, ukur respons puncak utama. Waktu retensi relatif griseofulvin terhadap 3-fenilfenol lebih kurang 0,8. Hitung jumlah dalam µg griseofulvin, C17H17ClO6, dalam tiap mg zat dengan rumus:

C adalah kadar Griseofulvin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; P adalah potensi griseofulvin dalam µg per mg Griseofulvin BPFI; WU adalah jumlah zat yang digunakan dalam mg; rU dan rS berturut-turut adalah perbandingan respons puncak griseofulvin terhadap  3-fenilfenol dalam Larutan uji dan Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.