Bikalutamida


Bicalutamide

(±)-4’-siano-?,?,?-trifluoro-3-[(p-fluorofenil) sulfonil]-2-metil-m-laktotoluidida  [90357-06-5]

C18H14F4N2O4S                                              BM 430,37

 

Bikalutamida mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0%, C18H14F4N2O4S, dihitung terhadap zat anhidrat bebas pelarut.

 

Pemerian Serbuk halus; putih hingga hampir putih.

 

Kelarutan Sangat mudah larut dalam tetrahidrofuran dan dalam aseton; larut dalam asetonitril; agak sukar larut dalam metanol; sukar larut dalam etanol.

 

Baku pembanding Bikalutamida BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya, dalam lemari pendingin. Senyawa Sejenis A Bikalutamida BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Bikalutamida BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371> Metode II Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,2%.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A, Larutan B, Pengencer, Larutan kesesuaian sistem Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Bikalutamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 µg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL.   

    Sistem Kromatografi  Seperti tertera pada Penetapan kadar. Kromatogram diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

0

67

33

16,5

67

33

26,5

40

60

32,5

5

95

32,6

67

33

35

67

33

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan, ukur semua respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R1, antara senyawa sejenis A bikalutamida isomer A dan senyawa sejenis A bikalutamida isomer  B tidak kurang dari 0,8; resolusi, R2, antara senyawa sejenis A bikalutamida isomer B dan bikalutamida tidak kurang dari 8,5.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dengan rumus:

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rS adalah respons puncak bikalutamida dari Larutan baku; CS adalah kadar Bikalutamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada  Tabel.  Masing-masing cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respon relatif

Batas

 (%)

Bikalutamida aminobenzonitril

0,30

1,4

0,1

senyawa sejenis A bikalutamida isomer A

0,64

1,0

0,1

senyawa sejenis A bikalutamida isomer B

0,67

1,0

0,1

Desfluoro bikalutamida

0,83

1,1

0,2

2-fluoro bikalutamida

0,94

1,0

0,2

Bikalutamida

1,00

-

-

Deoksibikalutamida

1,33

1,0

0,2

Bikalutamida sulfida

1,56

1,0

0,1

Cemaran lain

-

1,0

0,1

Total cemaran

-

-

0,5

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Pipet sejumlah asam trifluoroasetat P, encerkan dengan air hingga kadar lebih kurang 0,01% v/v.

    Larutan B Pipet sejumlah asam trifluoroasetat P, encerkan dengan asetonitril P hingga kadar lebih kurang 0,01% v/v.

    Fase gerak Campuran Larutan A-Larutan B (52:48), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran Larutan A-Larutan B (1:2).

    Larutan kesesuaian sistem Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Bikalutamida BPFI dan Bikalutamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar berturut-turut 5 µg per mL dan 50 µg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Bikalutamida BPFI, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan, dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,05 mg per mL.

    Sistem Kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 270 nm dan kolom berukuran 4,0 mm x 10 cm, berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3 µm. Laju alir lebih kurang  1,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara senyawa sejenis A bikalutamida isomer B dan bikalutamida tidak kurang dari 2,0. [Catatan Waktu retensi relatif senyawa sejenis A bikalutamida isomer A dan senyawa sejenis A bikalutamida isomer B berturut-turut adalah lebih kurang 0,75 dan 0,78.] Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram , dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 10 mL) Larutan baku  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase, C18H14F4N2O4S, dalam zat dengan rumus: 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak utama bikalutamida dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Bikalutamida BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.         

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat, pada  suhu ruang.