Nadolol


Nadolol

 

1-(tert-Butilamino)-3-[(5,6,7,8-tetrahidro-cis-6,7-dihidroksi-1-naftil)oksi]-2-propanol [42200-33-9]

C17H27NO4                                                   BM 309,40

 

Nadolol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C17H27NO4, dihitung terhadap zat kering.

 

Pemerian Serbuk hablur, putih sampai hampir putih; praktis tidak berbau.

Kelarutan Mudah larut dalam etanol dan dalam metanol; larut dalam air pada pH 2; sukar larut dalam kloroform, dalam metilena klorida, dalam isopropil alkohol, dan dalam air (antara pH 7 dan 10); tidak larut dalam aseton, dalam benzen, dalam eter, dalam heksana, dan dalam trikloroetan.

Baku pembanding Nadolol BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat.

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P, menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Nadolol BPFI.

B. Waktu retensi puncak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku, seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Susut pengeringan <1121> Tidak lebih dari 2,0%; lakukan pengeringan dalam hampa udara pada suhu 60° selama 3 jam.

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 30 bpj.

Komposisi rasemat Kandungan rasemat A antara 40% dan 60%. Buat dispersi zat yang telah dikeringkan dalam minyak mineral P, atur ketebalan hingga serapan inframerah pada panjang gelombang 6,3mm antara 0,6 ± 0,1. Rekam spektrum serapan pada panjang gelombang 6 mm sampai 9 mm, menggunakan minyak mineral P sebagai blangko. Hitung persentase rasemat A dalam zat  dengan rumus:

 

Aadalah serapan sebelum dikoreksi pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 7,90 mm, dari rasemat A; AB adalah serapan sebelum dikoreksi pada panjang gelombang serapan maksimum lebih kurang 8,00 mm, dari rasemat B; F adalah fraksi rasemat dalam campuran rasemat A dan B (1:1), 0,5; Aav adalah harga rata-rata serapan (AA/AB) dalam campuran rasemat A dan B (1:1), 0,9.

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan asetonitril P seperti tertera pada Sistem Kromatografi.

    Pengencer Gunakan campuran asetonitril P-Larutan A (15:85).

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Nadolol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,007 mg per mL. Sonikasi jika perlu untuk melarutkan.

    Larutan sensitifitas Pipet sejumlah Larutan baku, encerkan dengan Pengencer hingga kadar nadolol lebih kurang 0,35 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,7 mg per mL. Sonikasi dan sesekali kocok dengan tangan untuk melarutkan.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A

(%)

Asetonitril

(%)

0

85

15

3

85

15

7

50

50

10

50

50

10,5

85

15

15

85

15

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogramdan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%. Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitifitas rekam kromatogramdan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” tidak kurang dari 10.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran lain dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran dari Larutan uji; rs adalah respons puncak nadolol dari Larutan baku; CS adalah kadar Nadolol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang; F adalah faktor respons relatif seperti tertera pada Tabel. Masing-masing cemaran dan total cemaran tidak lebih dari batas yang tertera pada Tabel.

 

Tabel

Nama

Waktu retensi relatif

Faktor respon relatif

Batas

(%)

Nadolol alkohol

0,78

1,35

0,20

Nadolol

1,00

-

-

Analog metoksi nadolol

1,53

1,07

0,20

Nadolol dimer

1,76

1,11

0,20

Analog gliserol diaril

1,83

1,42

0,20

Analog naftil

2,03

3,85

0,20

Dideoksi nadolol

2,10

0,78

0,20

Cemaran lain

-

1,00

0,10

Total cemaran

-

-

0,50

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat larutan asam trifluoroasetat P 0,1%.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P-Larutan A (15:85). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Nadolol BPFI, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Sonikasi dan sesekali kocok dengan tangan untuk melarutkan.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,2 mg per mL. Sonikasi dan sesekali kocok dengan tangan untuk melarutkan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggidilengkapi dengan detektor 270 nm dan kolom 4,6 mm × 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3,5 µm. Pertahankan suhu kolom pada 30° dan laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 0,73%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram selama tidak kurang dari 1,7 kali waktu retensi puncak nadolol dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase nadolol, C17H27NO4 dalam  zat dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak  Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Nadolol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan bobot yang ditimbang.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.