Amikasin


Amikacin

O-3-Amino-3-deoksi-?-D-glukopiranosil(1      4)-O-[6-deoksi-?-D-glukopiranosil(1  6)]-N3-(4-amino-L-2-hidroksi-butiril)-2-deoksi-L-streptamina [37517-28-5]

C22H43N5O13                                                                     BM 585,60

 

Amikasin mempunyai potensi tidak kurang dari 900 µg C22H43N5O13 per mg, dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih.

 

Kelarutan Agak sukar larut dalam air.

 

Baku pembanding Amikasin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya pada tempat sejuk. Kanamisin Sulfat BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya pada tempat sejuk.

 

Identifikasi

    A. Lakukan Kromatografi lapis tipis seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran metanol P-amonium hidroksida P-kloroform P (60:30:25).

    Larutan baku Timbang sejumlah zat, larutkan dalam air hingga kadar 6 mg per mL.

    Larutan uji Timbang sejumlah zat, larutkan dalam air hingga kadar 6 mg per mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 3 ?L Larutan baku, Larutan uji dan campuran dari sejumlah volume sama Larutan baku dan Larutan uji pada lempeng silika gel setebal 0,25 mm. Masukkan lempeng ke dalam bejana kromatograf yang sesuai dan eluasi bersinambung selama 5 jam 30 menit dengan Fase gerak. Angkat lempeng, keringkan di udara, panaskan pada suhu 110º selama 15 menit. Segera tandai bercak dengan menyemprot lempeng dengan larutan ninhidrin P (1 dalam 100) dalam campuran butanol P-piridina P (100:1). Amikasin tampak sebagai bercak berwarna merah muda. Harga Rf dan warna bercak utama Larutan uji dan bercak utama campuran Larutan baku dan Larutan uji sesuai dengan yang diperoleh dari Larutan baku.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +97º dan +105º, dihitung terhadap zat anhidrat; lakukan penetapan menggunakan larutan 20 mg per mL.

 

Sifat hablur <1091> Memenuhi syarat.

 

pH<1071> Antara 9,5 dan 11,5; lakukan penetapan menggunakan larutan 10 mg per mL.

 

Air <1031> Metode I tidak lebih dari 8,5%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 1,0%; sisa pengarangan dibasahkan dengan 2 mL asam nitrat P dan 5 tetes asam sulfat P.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Buat larutan natrium hidroksida 0,115 N. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan kesesuaian sistem Timbang sejumlah Amikasin BPFI dan Kanamisin Sulfat BPFI, larutkan dalam air hingga kadar berturut-turut lebih kurang 0,02 dan 0,008 mg per mL.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Amikasin BPFI larutkan dalam air hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

    Larutan uji Timbang saksama lebih kurang 50 mg zat, masukkan ke dalam labu tentukur 250-mL, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda. Pipet 10 mL larutan ke dalam labu tentukur 100-mL, encerkan dengan air sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor elektrokimia, dengan elektroda emas, dan elektroda pembanding pH perak-perak klorida, kolom pelindung berisi bahan pengisi L47, dan kolom analisis 4 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L47. Detektor elektrokimia yang digunakan dengan model amperometrik dengan skala 300 nC, dengan hasil 1 V pada skala penuh, waktu kenaikan 0,5 detik, polaritas positif, potensial E = 0,04 V; t1 = 200 ms; E2 = 0,8 V; t2 = 190 ms; E3 = -0,8 V; t3 = 190 ms. Laju alir lebih kurang 0,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif kanamisin dan amikasin berturut-turut lebih kurang 0,8 dan 1,0; resolusi, R, antara puncak kanamisin dan puncak amikasin tidak kurang dari 3. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 20 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama.

Hitung jumlah dalam µg amikasin, C22H43N5O13, dalam tiap mg zat dengan rumus:

 

C adalah kadar Amikasin BPFI dalam mg per mL Larutan baku;E adalah kadar amikasin dalam µg per mg Amikasin BPFI; W adalah bobot zat dalam mg yang digunakan dalam Larutan uji; rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat.