Dekspantenol


Dexpanthenol

D-(+)-2,4-Dihidroksi-N-(3-hidroksipropil)-3,3-dimetilbutiramida [81-13-0]

C9H19NO4                                                   BM 205,25

 

Dekspantenol mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C9H19NO4 dihitung terhadap zat anhidrat.

 

Pemerian  Cairan kental, jernih, agak higroskopis; sedikit berbau khas. Jika dibiarkan terjadi kristalisasi. 

 

Kelarutan Mudah larut dalam air, dalam etanol, dalam metanol dan dalam propilen glikol; larut dalam kloroform dan dalam eter; sukar larut dalam gliserin.

 

Baku pembanding  Dekspantenol BPFI; tidak boleh dikeringkan, untuk penggunaan kuantitatif lakukan penetapan kadar air secara titrimetri. Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung dari kelembapan dan dalam lemari pendingin.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan pada kalium bromida P atau natrium klorida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Dekspantenol BPFI.

    B.    Pada 1 mL larutan zat (1 dalam 10) tambahkan 5 mL natrium hidroksida 1 N dan 1 tetes tembaga(II) sulfat LP, kocok kuat: terjadi warna biru tua.

    C. Pada 1 mL larutan zat (1 dalam 100) tambahkan 1 mL asam hidroklorida 1 N, panaskan di atas tangas uap selama 30 menit. Dinginkan, tambahkan 100 mg hidroksilamina hidroklorida P, kocok, tambahkan 5 mL natrium hidroksida 1 N. Biarkan selama 5 menit, atur pH antara 2,5 dan 3,0 dengan penambahan asam hidroklorida 1 N, tambahkan 1 tetes besi(III) klorida LP: terjadi warna merah keunguan.

 

Rotasi jenis <1081> Antara +29,0º dan +31,5°, lakukan penetapan menggunakan larutan yang mengandung 50 mg per mL.

 

Indeks bias <1001> Antara 1,495 dan 1,502; lakukan penetapan pada suhu 20º.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 1,0%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Aminopropanol Tidak lebih dari 1,0%. Timbang saksama lebih kurang 5 g zat, larutkan dalam 10 mL air. Tambahkan indikator biru bromotimol LP, titrasi dengan asam sulfat 0,1 N LV hingga berwarna kuning. Lakukan penetapan blangko. Hitung persentase aminopropanol dalam zat dengan rumus:

VS adalah volume titran dalam mL yang digunakan untuk titrasi zat; VB adalah volume titran dalam mL yang digunakan untuk titrasi blangko; N adalah normalitas titran dalam mEq per mL; F adalah faktor ekivalensi (75,11 mg per mEq) dan W adalah bobot zat dalam mg.

 

Penetapan kadar

    Kalium biftalat 0,1 M Larutkan 20,42 g kalium biftalat P dalam asam asetat glasial P di dalam labu tentukur 1000-mL. Jika perlu hangatkan campuran di atas tangas uap hingga larut. Hindarkan penyerapan udara lembap. Dinginkan hingga suhu ruang, encerkan dengan asam asetat glasial P sampai tanda.

    Prosedur Timbang saksama lebih kurang 400 mg zat, masukkan ke dalam labu Erlenmeyer 300 mL, tambahkan 50,0 mL asam perklorat 0,1 N LV dan refluks selama 5 jam. Dinginkan, hindarkan penyerapan udara lembap, bilas pendingin dengan asam asetat glasial P kumpulkan bilasan ke dalam labu Erlenmeyer. Tambahkan 5 tetes indikator kristal violet LP dan titrasi dengan Kalium biftalat 0,1 M hingga berwarna hijau biru. Lakukan penetapan blangko yang diperlakukan sama seperti sampel. Hitung persentase dekspantenol, C9H19NO4 dalam zat dengan rumus:

 

VB adalah volume titran dalam mL yang digunakan untuk titrasi blangko; VS adalah volume titran dalam mL yang digunakan untuk titrasi zat; M adalah molaritas titran dalam mM per mL; F adalah faktor ekivalensi (205,3 mg per mM) dan W adalah bobot zat dalam mg.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah  tertutup rapat.