Tablet Azitromisin


Azithromycin Tablet  

 

Tablet Azitromisin mengandung Azitromisin, C38H72N2O12, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 110,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Azitromisin BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan, simpan dalam wadah tertutup rapat, dalam lemari pembeku. Azaeritromisin A BPFI; Senyawa Sejenis F Azitromisin BPFI; Desosaminilazitromisin BPFI.

 

Identifikasi Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku yang diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Disolusi

    Media disolusi: 900 mL Dapar fosfat pH 6,0

    Alat tipe 2: 75 rpm

    Waktu: 30 menit

    Lakukan penetapan jumlah azitromisin yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Buat campuran kalium fosfat dibasa P 4,4 mg per mL dan natrium 1-oktansulfonat P0,5 mg per mL dan atur pH hingga 8,20 ± 0,05 dengan penambahan asam fosfat P.

    Fase gerak Gunakan campuran asetonitril P-metanol P-Larutan A  (9:3:8). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Buat larutan kalium fosfat dibasa P 17,5 mg per mL, atur pH hingga 8,00 ± 0,05 dengan penambahan asam fosfat P. Buat campuran larutan ini-asetonitril P (80:20).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI, larutkan dalam Media disolusi hingga kadar L/1000 mg per mL. L adalah jumlah dalam mg per tablet yang tertera pada etiket.

    Larutan baku Encerkan Larutan baku persediaan denganPengencer hingga diperoleh kadar L/2000 mg per mL. L adalah jumlah dalam mg per tablet yang tertera pada etiket.

    Larutan uji Saring sejumlah alikot melalui penyaring dengan porositas 0,45 ?m. Encerkan filtrat dengan Pengencer hingga kadar L/2000 mg per mL. Ladalah jumlah dalam mg per tablet yang tertera pada etiket diasumsikan terlarut sempurna.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor 210 nm dan kolom berukuran 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5?m. Pertahankan suhu kolom pada 50°. Laju alir lebih kurang 1,5 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan azitromisin tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif puncak azitromisin pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak. Hitung persentase dari azitromisin, C38H72N2O12, yang terlarut dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar dalam mg per mL Larutan baku; L adalah jumlah azitromisin dalam mg per tablet yang tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 900 mL.

    Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q), azitromisin C38H72N2O12 dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911> Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.[Catatan Gunakan alat gelas aktinik rendah. Dinginkan Larutan baku dan Larutan uji segera setelah pembuatan dan selama analisa, gunakan autosampler yang telah didinginkan diatur pada suhu 4°. Larutan harus dianalisa tidak lebih dari 24 jam setelah disiapkan].

    Dapar Amonium fosfat pH 10, Pengencer A dan Larutan resolusi Lakukan seperti tertera pada Penetapan Kadar.

    Larutan A Masukkan 1,8 gnatrium fosfat dibasa P ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dengan air sampai tanda. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,45 ?m dan awaudarakan.

    Larutan B Buat campuran asetonitril P dan metanol P (75:25) saring dan awaudarakan.

    Fase gerak Gunakan variasi campuran antara Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Pengencer A Buat campuran Dapar amonium- fosfat pH 10- metanol P -asetonitril P (35:35:30).

    Pengencer B Buat campuran dapar amonium fosfat pH 10 dan metanol P (1:1).

    Blangko Gunakan Pengencer A.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan Pengencer A hingga 75% dari volume labu tentukur, lakukan sonikasi hingga larut dan encerkan dengan Pengencer A hingga kadar azitromisin lebih kurang 4 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer A hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

    Larutan sensitivitas sistem Encerkan Larutan baku secara kuantitatif dengan Pengencer A, hingga kadar lebih kurang 0,004 mg per mL.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet yang setara dengan 1335 mg Azitromisin, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 75 mL asetonitril P dan sonikasi selama lebih kurang 15 menit. Kocok kuat selama tidak kurang dari 15 menit. Biarkan dingin hingga suhu ruang, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, campur. Sentrifus selama 15 menit. Pipet 3 mL beningan ke dalam labu tentukur 10-mL, encerkan dengan Pengencer B sampai tanda. Larutan mengandung lebih kurang 4 mg azitromisin per mL. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,45 ?m.

    Sistem kromatografi Lakukan Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 5?m. Laju alir lebih kurang 0,8 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 60° dan suhu “autosampler” pada 4°. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu (menit)

Larutan A (%)

Larutan B (%)

Eluasi

0-25

50

50

Isokratik

25-30

50?45

50?55

Gradien Linier

30-40

45?40

55?60

Gradien Linier

40-55

40?35

60?65

Gradien Linier

55-60

35

65

Isokratik

60-61

35?50

65?50

Gradien Linier

61-70

50

50

Kesetimbangan

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas system, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signaltonoise” untuk puncak azitromisin tidak kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak azaeritromisin A dan azitromisin tidak kurang dari 2,5. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 10,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Blangko dan Larutan uji ke dalam kromatograf dan ukur respons semua puncak. Hitung persentase masing-masing senyawa sejenis dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

CS adalah kadar Azitromisin dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar Azitromisin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket; ri adalah respons puncak dari masing-masing cemaran yang diperoleh dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak untuk Azitromisin yang diperoleh dari Larutan baku; (P/1000) adalah potensi dari Azitromisin, dikonversi dari ?g per mg menjadi mg per mg Azitromisin BPFI; dan F adalah faktor respons relatif seperti yang tertera pada Tabel. Cemaran spesifik dan yang tidak diketahui memenuhi batas yang tertera pada Tabel. Abaikan respons puncak yang sesuai dengan puncak Blangko.

 

Tabel

Komponen

Waktu Retensi Relatif

Faktor Respons Relatif

Batas

(%)

Azitromisin 3’-N-oksida

0,28

0,45

0,5

3’-(N,N-didemetil)-3’-N-formilazitromisin

0,38

1,9

1,0

3’-(N,N-didemetil)azitromisin (aminoazitromisin)

0,40

0,52

0,5

Desosaminilazitromisin

0,47

1,1

0,5

Senyawa sejenis Azitromisin F1

0,53

4,8

0,5

3’-N-Demetilazitromisin

0,57

0,53

0,7

3’-De(dimetilamino)-3’-oksoazitromisin

0,78

1,6

0,5

6-Demetilazitromisin (azaeritromisin A)2

0,82

-

-

Azitromisin

1,0

-

-

3-Deoksiazitromisin (azitromisin B)2

1,3

-

-

3’-N-demetil-3’-N-[(4-metilfenil)sulfonil]azitromisi2

1,4

-

-

Cemaran yang tidak spesifik

-

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

3,0

 

Cemaran organik Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>. [Catatan larutan azitromisin terlindung cahaya sebelum digunakan. Dinginkan Larutan baku dan Larutan uji segera setelah pembuatan dan selama analisa, gunakan autosampler berpendingin diatur pada suhu 4°. Larutan harus dianalisa tidak lebih dari 24 jam setelah disiapkan].

    Larutan A Buat campuran air dan amonium hidroksida (2000:1,2), atur pH hingga 10,5.

    Larutan B Buat campuran asetonitril P-metanol P-amonium hidroksida P (1800:200:1,2).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran antara Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi.

    Dapar Buat larutan amonium fosfat monobasa P 1,7 gram per liter, atur pH hingga 10 dengan penambahan amonium hidroksida P.

    Pengencer A Buat campuran metanol P-asetonitril P-Dapar (35:30:35).

Pengencer B Buat campuran metanol P-Dapar (1:1)

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar 0,4 mg per mL. Aduk dan sonikasi sampai larut.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer A hingga kadar lebih kurang 0,02 mg per mL.

    Larutan sensitivitas Encerkan Larutan baku secara kuantitatif dengan Pengencer A, hingga kadar lebih kurang 0,004 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem persediaan Timbang saksama secara terpisah sejumlah Senyawa Sejenis F Azitromisin BPFI dan Desoaminilazitromisin BPFI, larutkan dan encerkan dengan asetonitril P hingga kadar masing-masing lebih kurang 0,1 mg per mL.

    Larutan kesesuaian sistem Pipet sejumlah volumeLarutan kesesuaian sistem persediaan, encerkan dengan Pengencer A hingga kadar senyawa sejenis F azitromisin dan desoaminilazitromisin lebih kurang 0,028 mg per mL.

    Larutan uji persediaan Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet yang setara dengan 1430 mg azitromisin, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 75 mL asetonitril P dan sonikasi selama tidak kurang dari 15 menit. Kocok secara mekanik selama tidak kurang dari 15 menit. Biarkan dingin hingga suhu ruang, encerkan dengan asetonitril P sampai tanda, campur.

    Larutan uji Sentrifus Larutan uji persediaan selama tidak kurang dari 15 menit. Pipet 7 mL beningan ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan Pengencer B sampai tanda. Larutan mengandung lebih kurang 4 mg azitromisin per mL.

    Blangko Gunakan Pengencer A

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L1 dengan ukuran partikel 3,5 ?m. Pertahankan suhu kolom pada 50° dan suhu “autosampler” pada 4°. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Kromatograf diprogram sebagai berikut:

 

Waktu

(menit)

Larutan A

 (%)

Larutan B (%)

0

54

46

20

54

46

35

10

90

35,1

54

46

40

54

46

 

Lakukan kromatografi terhadap Larutan sensitivitas, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: perbandingan “signal to noise” untuk puncak azitromisin tidak kurang dari 10. Lakukan kromatografi terhadap Larutan kesesuaian sistem, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak desoaminilazitromisin dan senyawa sejenis F azitromisin tidak kurang dari 1. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Blangko dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur semua respons puncak. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus: 

ri adalah respons puncak masing-masing cemaran Larutan uji; rS adalah respons puncak azitromisin Larutan baku; CS adalah kadar Azitromisin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar zat dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan yang tertera pada etiket; P adalah potensi Azitromisin BPFI dalam µg per mg; F1 adalah unit faktor konversi dalam 0,001 mg per µg dan F2 adalah faktor respons relatif seperti yang tertera pada Tabel. Cemaran spesifik dan yang tidak diketahui memenuhi batas yang tertera pada Tabel. Abaikan respons puncak yang sesuai dengan puncak Blangko.

 

Tabel

Nama

Waktu Retensi Relatif

Faktor Respons Relatif

Batas

(%)

Azitromisin N-oksida

0,20

0,42

1,0

3’-(N,N-didemetil)-3’-N-formilazitromisin

0,29

1,7

1,0

3’-(N,N-didemetil)azitromisin (aminoazitromisin)

0,34

0,49

0,5

Senyawa sejenis F azitromisin

0,42

4,3

1,0

Desosaminilazitromisin

0,46

1,1

0,5

N-Demetilazitromisin

0,50

0,54

0,7

3’-De(dimetilamino)-3’-oksoazitromisin

0,87

1,4

1,0

Azaeritromisin A

0,94

-

-

Azitromisin

1,0

-

-

2-Desetil-2-propilazitromisin

1,10

-

-

3’-N-demetil-3’-N-[(4-metilfenil)sulfonil]azitromisin

1,11

-

-

3-Deoksiazitromisin (azitromisin B)

1,14

-

-

Cemaran yang tidak spesifik

-

1,0

0,2

Total cemaran

-

-

5,0

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggiseperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar Masukkan 4,6 gram kalium fosfat monobasa anhidrat P ke dalam labu tentukur      1000-mL, larutkan dengan air sampai 900 mL. Atur pH hingga 7,5 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N, encerkan dengan air sampai tanda.

    Fase gerak Buat campuran asetonitril P-Dapar (65:35). Saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku Timbang saksama sejumlah Azitromisin BPFI  larutkan dan encerkan dengan   Fase gerak  hingga kadar lebih kurang 1 mg per mL. Kocok dan sonikasi untuk melarutkan.

    Larutan uji Timbang dan serbukkan tidak kurang dari 20 tablet. Timbang saksama sejumlah serbuk tablet, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak hingga kadar azitromisin lebih kurang 1 mg per mL. Kocok dan sonikasi untuk melarutkan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 210 nm dan kolom 4,6 mm x 25 cm berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 5 ?m. Pertahankan suhu kolom pada 50°.Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan tidak lebih dari 2,0; dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 100 ?L) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitungpersentase azitromisin, C38H72N2O12dalam serbuk tablet yang digunakan dengan rumus:

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak azitromisin yang diperoleh dari Larutan uji dan Larutan baku. CS adalah kadar Azitromisin BPFI dalam mg per mL Larutan baku; CU adalah kadar azitromisin dalam mg per mL Larutan uji berdasarkan yang tertera pada etiket; P adalah potensi Azitromisin BPFI dalam ?g per mg; F adalah adalah faktor konversi (0,001 mg per mg).

 

Wadah dan penyimpanan Simpan dalam wadah tertutup rapat pada suhu ruang terkendali.