Nevirapin


Nevirapine

 

 

11-Siklopropil-5,11-dihidro-4-metil-6H-dipirido  [3,2-b: 2',3'-e ][1,4]diazepin-6-on [129618-40-2]

C15H14N4O                                                   BM 266,30

Hemihidrat                                               BM 275,31

 

Nevirapin berbentuk anhidrat atau hidrat yang mengandung setengah molekul air. Mengandung tidak kurang dari 98% dan tidak lebih dari 102,0% C15H14N4O dihitung sebagai zat anhidrat.

 

Pemerian Serbuk hablur putih atau hampir putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau.

 

Kelarutan Praktis tidak larut dalam air; sukar larut dalam etanol dan dalam metanol. Bentuk hidrat agak sukar larut dalam propilen glikol.

 

Baku Pembanding Nevirapin Anhidrat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Nevirapin Hemihidrat BPFI; tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat. Senyawa Sejenis A Nevirapin BPFI. Senyawa Sejenis B Nevirapin BPFI.

 

Identifikasi

    A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam kalium bromida P menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada Nevirapin BPFI.

    B. Waktu retensi puncak utama kromatogram Larutan uji sesuai dengan Larutan baku seperti diperoleh pada Penetapan kadar.

 

Air <1031> Metode I Tidak lebih dari 0,2% untuk nevirapin anhidrat; untuk nevirapin hemihidrat antara 3,1% dan 3,9%.

 

Sisa pemijaran <301> Tidak lebih dari 0,1%.

 

Logam berat <371> Metode III Tidak lebih dari 10 bpj.

 

Cemaran spesifik atau tidak spesifik Senyawa sejenis A nevirapin, senyawa sejenis B nevirapin dan senyawa sejenis C nevirapin masing-masing tidak lebih dari 0,2%; cemaran tidak spesifik lainnya tidak lebih dari 0,1%; total cemaran tidak lebih dari 0,6%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi  <931>.

    Dapar amonium fosfat 0,025 M, Fase gerak, Larutan baku persediaan 1, Larutan baku persediaan 2, Larutan baku persediaan 3, dan Larutan Resolusi Lakukan seperti tertera pada Penetapan kadar.

    Larutan baku Pipet 2 mL Larutan baku persediaan 1 ke dalam labu tentukur 200-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 5 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 50-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat setara dengan lebih kurang 24 mg nevirapin anhidrat, masukkan  ke dalam labu tentukur 100-mL. Tambahkan 4 mL asetonitril  P dan 80 mL Fase gerak, sonikasi tidak kurang dari 15 menit. Biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Lakukan seperti  tertera pada Penetapan kadar. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi (lebih kurang 25 µL), rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis B nevirapin, nevirapin, senyawa sejenis A nevirapin, cemaran C nevirapin, berturut-turut adalah lebih kurang 0,7; 1,0; 1,5 dan 2,8; resolusi, R, antara senyawa sejenis B nevirapin dan nevirapin tidak kurang dari 5,0 dan resolusi, R, antara nevirapin  dan senyawa sejenis A nevirapin tidak kurang dari 7,4. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 5,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 50 µL)  Larutan baku dan Larutan uji ke dalam  kromatograf, rekam  kromatogram selama tidak kurang dari 80 menit  dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase masing-masing cemaran dalam zat dengan rumus:

 

 

ri adalah respons puncak untuk masing-masing cemaran dalam Larutan uji; rS adalah respons puncak nevirapin dalam Larutan baku; C adalah kadar Nevirapin Anhidrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku; W adalah bobot nevirapin dalam mg yang digunakan dalam Larutan uji; F adalah faktor respons relatif untuk masing-masing cemaran;  1,3 untuk senyawa sejenis B nevirapin dan 1,0 untuk semua cemaran lainnya.

 

Cemaran senyawa organik mudah menguap <471> Metode V  Memenuhi syarat.

 

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi  <931>.

    Dapar amonium fosfat 0,025 M Timbang 2,88 g amonium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dalam 800 mL air. Atur pH hingga lebih kurang 5,0 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N, larutkan dan encerkan dengan air sampai tanda.

    Fase gerak Buat campuran Dapar amonium fosfat 0,025 M-asetonitril P (4:1), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan 1 Timbang saksama sejumlah Nevirapin Anhidrat BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan sejumlah volume campuran Fase gerak-asetonitril P (20:1), sonikasi selama lebih kurang 15 menit, biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,24 mg per mL [Catatan Jangan digunakan lebih dari 78 jam].

    Larutan baku persediaan 2 Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis A Nevirapin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan sejumlah volume campuran Fase gerak-asetonitril P (3:1), sonikasi selama lebih kurang 15 menit, biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda hingga diperoleh kadar lebih kurang 0,24 mg per mL.

    Larutan baku persediaan 3 Timbang saksama sejumlah Senyawa Sejenis B Nevirapin BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan sejumlah volume campuran Fase gerak-asetonitril P (2,2:1), sonikasi selama lebih kurang 30 menit, biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak hingga kadar lebih kurang 0,06 mg per mL.

    Larutan resolusi Pipet 3 mL Larutan baku persediaan 1, 3 mL Larutan baku persediaan 2 dan 6 mL Larutan baku persediaan 3 ke dalam labu tentukur 25-mL, larutkan dan encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Larutan baku Pipet 3 mL Larutan baku persediaan 1 ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda [Catatan Jangan digunakan lebih dari 78 jam].

    Larutan uji Timbang saksama sejumlah zat setara dengan lebih kurang 24 mg nevirapin anhidrat, masukkan ke dalam labu tentukur 100-mL,  tambahkan 4 mL asetonitril P dan 80 mL Fase gerak, sonikasi selama tidak kurang dari 15 menit, biarkan hingga suhu ruang, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda. Pipet 3 mL larutan ini ke dalam labu tentukur 25-mL, encerkan dengan Fase gerak sampai tanda.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor 220 nm dan kolom 4,6 mm x 15 cm berisi bahan pengisi L60 dengan ukuran partikel 5 µm. Laju alir lebih kurang 1 mL per menit. Pertahankan suhu kolom pada 35°. Lakukan kromatografi terhadap Larutan resolusi (lebih kurang 25 µL) dan rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: waktu retensi relatif senyawa sejenis B nevirapin, nevirapin, senyawa sejenis A nevirapin dan cemaran C nevirapin berturut-turut lebih kurang 0,7; 1,0; 1,5; dan 2,8; resolusi, R, antara senyawa sejenis B nevirapin dan nevirapin tidak kurang dari 5,0 dan resolusi, R, antara nevirapin dan senyawa sejenis A nevirapin tidak kurang dari 7,4. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 25 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, ukur respons puncak utama. Hitung jumlah dalam mg nevirapin, C15H14N4O, dalam zat yang digunakan dengan rumus:

 

 

rU dan rS berturut-turut adalah respons puncak Larutan uji dan Larutan baku; C adalah kadar Nevirapin Anhidrat BPFI dalam mg per mL Larutan baku.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup rapat pada suhu 25º, masih diperbolehkan pada suhu antara 15º dan 30º.

 

Penandaan Etiket menyatakan anhidrat atau hemihidrat.