Karbon Dioksida


Carbon Dioxide

Karbon dioksida [124-38-9]

CO2                                                                  BM 44,01

 

Karbon Dioksida mengandung tidak kurang dari 99,0% CO2.

[Catatan Pengujian berikut ini dirancang untuk menyatakan kualitas karbon dioksida dalam kedua fase yaitu uap dan cairan yang berada dalam silinder yang sebelumnya belum pernah dibuka. Kurangi tekanan wadah sedemikian rupa dengan alat pengatur. Lakukan pengambilan zat uji secara benar sehingga terlepasnya karbon dioksida dari peralatan pengambilan contoh sekecil mungkin. Ukur gas dengan volume meter gas aliran menurun dari tabung detektor untuk memperkecil kontaminasi atau berubahnya zat uji. Lakukan pengujian dengan urutan sesuai daftar. Jenis tabung detektor yang digunakan dalam pengujian ini tertera pada Pereaksi dalam Pereaksi, Indikator dan Larutan.]

 

Identifikasi Alirkan 100 mL ± 5 mL yang dilepaskan dari fase uap dari isi wadah melalui tabung detektor karbon dioksida dengan kecepatan yang ditetapkan untuk tabung: perubahan indikator menjagkau seluruh kisaran indikasi tabung.

 

Karbon monoksida Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih dari 10 bpj; alirkan 1050 mL ± 50 mL yang dilepaskan dari fase uap dari isi wadah melalui tabung detektor karbon monoksida pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Hibidrogen sulfida Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih dari 1 bpj; alirkan 1050 mL ± 50 mL yang dilepaskan dari fase uap melalui tabung detektor hidrogen sulfida pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Nitrogen oksida Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih  dari 2,5 bpj; alirkan 550 mL ± 50 mL yang dilepaskan dari fase uap  melalui tabung detektor nitrogen oksida-nitrogen dioksida pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Nitrogen dioksida Perubahan indikator menunjukkan tidak lebih dari 2,5 bpj; atur wadah sedemikian rupa hingga jika katup dibuka, isi bagian fase cair dilepas melalui tabung yang cukup panjang untuk dapat menguapkan semua cairan pada saat melewati saluran tersebut dan untuk mencegah pembekuan pada bagian dalam tabung detektor. Lepaskan ke dalam aliran cairan secukupnya untuk memperoleh 550 mL spesimen uap, ditambahkan kelebihan guna menjamin pengusiran udara dari sistem. Alirkan 550 mL ± 50 mL gas ini melalui tabung detektor nitrogen oksida-nitrogen dioksida pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Amonia Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih  dari 25 bpj; lakukan penetapan seperti tertera pada uji Nitrogen dioksida, menggunakan  zat uji sejumlah 1050 mL ± 50 mL yang dilewatkan melalui tabung detektor amonia pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Belerang dioksida Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih  dari 5 bpj; lakukan penetapan seperti tertera pada uji Nitrogen dioksida menggunakan  zat uji sejumlah 1050 mL ±  50 mL yang dilewatkan melalui tabung detektor belerang dioksida pada kecepatan yang ditetapkan untuk tabung.

 

Air  Perubahan indikator menunjukkan setara dengan tidak lebih  dari 150 mg per m3. Bilas regulator yang telah dibilas dengan 5 liter atau lebih gas uji. Lewatkan 50 ± 5 liter gas yang dilepaskan dari fase uap melalui tabung detektor uap air yang dihubungkan dengan regulator memakai pipa logam atau polietilena dengan panjang  minimum. Ukur gas yang melalui tabung detektor dengan alat pengukur aliran gas pada laju alir 2 liter per menit.

 

Penetapan kadar [Catatan Pengambilan zat uji untuk penetapan kadar dapat dilakukan dari fase uap untuk kemudahan, tetapi akibatnya akan menambah volume residu. Jika spesifikasi 1 mL berlebih dari fase uap, dapat digunakan sediaan uji cairan.] Hubungkan buret gas 100 mL yang dilengkapi dengan pelampung gelembung dan kran 2 arah ke pipet serapan gas dengan kapasitas yang sesuai dengan cara menghubungkan pipet dengan salah satu saluran keluar buret. Isi buret dengan air yang sedikit diasamkan (dengan jingga metil menjadi merah muda). Isi pipet dengan larutan kalium hidroksida P (1 dalam 2). Dengan menyesuaikan pelampung gelembung dan pelampung air, dorong larutan kalium hidroksida untuk mengisi pipet dan sambungkan kapiler sampai kran, kemudian isi buret dengan pelampung air dan dorong melalui kran yang lain sedemikian sehingga semua gelembung gas dihilangkan dari  sistem. Dorong ke dalam buret 100,0 mL zat uji yang diambil dari fase cair seperti tertera pada uji Nitrogen dioksida. Dengan menaikkan pelampung botol, paksakan dengan mendorong zat uji ke dalam pipet. Serapan dapat dibantu dengan mengosok-gosok pipet atau dengan mengalirkan zat uji antara pipet dan buret. Dorong setiap sisa gas ke dalam buret dan ukur volumenya: tidak lebih dari 1 mL gas yang tinggal.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah silinder.