Tablet Etinil Estradiol


Ethinyl Estradiol Tablets

 

Tablet Etinil Estradiol mengandung etinil estradiol, C20H24O2, tidak kurang dari 90,0% dan tidak lebih dari 115,0% dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Baku pembanding Etinil Estradiol BPFI; Simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya. Lakukan penanganan pada tempat kering. Norgestrel BPFI; Tidak boleh dikeringkan, simpan dalam wadah tertutup rapat, terlindung cahaya.

 

Identifikasi Lakukan penetapan seperti tertera pada Identifikasi secara kromatografi lapis tipis <281>.

   Penjerap Campuran silika gel P setebal 0,25 mm.

   Fase gerak Buat campuran kloroform P-etanol P    (24:1).

    Penampak bercak Campuran metanol P-asam sulfat (1:1).

    Larutan baku  Timbang saksama sejumlah Etinil Estradiol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,03 mg per mL.

    Larutan uji Masukkan 25 tablet ke dalam wadah yang sesuai, tambahkan 50 mL air, sonikasi sampai tablet terdisintegrasi sempurna (jika perlu buang bagian salut dengan air sebelum sonikasi). Masukkan sampel ke dalam corong pisah, tambahkan 25 mL eter, dan kocok. Pipet lapisan eter menggunakan pipet kaca, masukkan ke dalam gelas piala, uapkan hingga 10 mL.

    Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 30 µL Larutan baku dan Larutan uji  pada Penjerap. Masukkan lempeng ke dalam Bejana kromatograf yang berisi Fase gerak, biarkan Fase gerak  merambat hingga lebih kurang tiga per empat tinggi lempeng. Angkat lempeng, tandai batas rambat dan keringkan. Semprot lempeng dengan Penampak bercak,  panaskan pada suhu 105° selama 5 menit: warna dan harga Rf bercak utama Larutan uji sesuai dengan Larutan baku.

 

Disolusi <1231>

[Catatan Lakukan secara hati-hati, larutan tidak boleh terpapar pada bahan plastik atau karet. Bahan Fluoresen mungkin akan larut dan mempengaruhi perhitungan etinil estradiol. Juga dapat terjadi adsorpsi.]   

 

    UJI 1

    Media disolusi: 500 mL larutan natrium lauril sulfat P 0,3% dalam air. Awaudarakan.

    Alat tipe 2: 100 rpm.

    Waktu: 30 menit

    Lakukan penetapan jumlah etinil estradiol, C20H24O2, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Dapar fosfat pH 6,0. Timbang lebih kurang 2,7 g kalium fosfat monobasa P, masukkan ke dalam labu tentukur 1000-mL, larutkan dalam 900 mL air, atur pH hingga 6,0 dengan penambahan natrium hidroksida 1 N, encerkan dengan air sampai tanda.

    Fase gerak Campuran Dapar fosfat pH 6,0-asetonitril P (1:1). Saring dan awaudarakan.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Etinil Estradiol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur yang sesuai, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,25 mg per mL. Larutan ini stabil selama 14 hari.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga kadar lebih kurang 0,06 µg per mL. Jika perlu tambahkan satu atau dua tetes metanol P untuk menghilangkan gelembung. Larutan ini stabil selama 24 jam.

    Larutan uji Sentrifus sejumlah alikot selama             10 menit dengan kecepatan 2000 rpm. Gunakan beningan.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor fluoresen dengan panjang gelombang eksitasi 285 nm dan panjang gelombang emisi 310 nm, dan kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L11, dengan ukuran partikel 5 ?m, dan kolom pelindung 4,6 mm x 1,25 cm yang berisi bahan pengisi L11 dengan ukuran partikel 5 ?m. Laju alir lebih kurang 2,0 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak. Hitung persentase etinil estradiol, C20H24O2, yang terlarut dengan   rumus :  

ru dan rs berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Etinil Estradiol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah kadar etinil estradiol dalam mg per tablet seperti tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 500 mL.Toleransi Dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) etinil estradiol, C20H24O2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

    UJI 2

    [Catatan Jika produk memenuhi uji ini cantumkan dalam etiket].

    Media disolusi: 500 mL larutan polisorbat 80 dalam air 5 bpj, dialiri dengan helium P.

    Alat tipe 2: 75 rpm.

    Waktu: 45 menit

    Lakukan penetapan jumlah etinil estradiol, C20H24O2, yang terlarut dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Fase gerak Campuran air-asetonitril P-metanol P (55:40:5). Saring dan awaudarakan.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama lebih kurang 10 mg Etinil Estradiol BPFI dan 50 mg Norgestrel BPFI ke dalam labu tentukur 500-mL, tambahkan 250 mL asetonitril P, dan sonikasi sampai larut. Dinginkan hingga suhu ruang, dan encerkan dengan air sampai tanda. Kadar larutan etinil esrtadiol dan norgestrel berturut-turut adalah 20 µg per mL dan 100 µg per mL. Larutan ini stabil selama 15 hari.

    Larutan baku Pipet sejumlah Larutan baku persediaan, encerkan dengan Media disolusi hingga kadar etinil estradiol lebih kurang 0,02 µg per mL. Larutan ini stabil selama 6 hari.

    Larutan uji Sentrifus sejumlah alikot selama             20 menit dengan kecepatan 3000 rpm. Gunakan beningan. Larutan ini stabil selama 12 jam.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor 200 nm, dan kolom 4,6 mm x 10 cm yang berisi bahan pengisi L1, dengan ukuran partikel 3 ?m. Pertahankan suhu kolom pada 30°. Laju alir lebih kurang 1,2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: resolusi, R, antara puncak etinil estradiol dan norgestrel tidak kurang dari 6,0; simpangan baku relatif etinil estradiol tidak lebih dari 3,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak. Hitung persentase etinil estradiol, C20H24O2,  yang terlarut  dengan rumus :  

 

 

 

ru dan rs berturut-turut adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Etinil Estradiol BPFI dalam mg per mL Larutan baku; L adalah kadar etinil estradiol dalam mg per tablet seperti tertera pada etiket; V adalah volume Media disolusi, 500 mL.

    Toleransi Dalam waktu 45 menit harus larut tidak kurang dari 80% (Q) etinil estradiol, C20H24O2, dari jumlah yang tertera pada etiket.

 

Keseragaman sediaan <911>Memenuhi syarat.

 

Cemaran organik  17 ?-etinil estradiol tidak lebih dari 0,5%; Estron tidak lebih dari 0,5%; Cemaran lain tidak lebih dari 0,5%; dan total cemaran tidak lebih dari 2,0%. Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan A Campuran asetonitril P-Dapar kalium fosfat 20 mM, pH 6,0 (1:1)

    Larutan B Campuran asetonitril P-Dapar kalium fosfat 20 mM, pH 6,0 (4 1),

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Fase gerak Gunakan variasi campuran Larutan A dan Larutan B seperti tertera pada Sistem kromatografi. Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Etinil Estradiol BPFI, larutkan dan encerkan dengan metanol P, hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar etinil estradiol lebih kurang 0,12 µg per mL.  

    Larutan uji persediaan Masukkan lebih kurang 20 tablet ke dalam labu tentukur 200-mL, tambahkan 120 mL Pengencer, kocok selama lebih kurang 30 menit. Encerkan dengan Pengencer sampai tanda. Sentrifus dan gunakan beningan.

    Larutan uji Pipet sejumlah volume Larutan uji persediaan, encerkan dengan Pengencer hingga kadar etinil estradiol lebih kurang 0,6 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi detektor 210 nm dan detektor spektrofluorometri dengan panjang gelombang eksitasi 285 nm dan panjang gelombang emisi             310 nm, kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi                  bahan pengisi L11, dan kolom pelindung                       4,6 mm x 12.5 mm yang berisi bahan pengisi L11 dengan laju alir seperti tertera pada Tabel. Kromatograf diprogram seperti tertera pada Tabel.

 

Tabel

Waktu

(menit)

Larutan A

(%)

Larutan B

(%)

Laju alir (mL/menit)

0

100

0

2

20

100

0

2

20,1

100

0

2,5

25,0

0

100

2,5

25,1

0

100

3

30,0

0

100

3

30,1

0

100

2

32,0

100

0

2

35,0

100

0

2

Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam komatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan untuk etinil estradiol tidak lebih dari 2,0; simpangan baku relatif tidak lebih dari 2,0%.

    Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan uji persediaan  dan Larutan uji ke dalam kromatograf, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak. [Catatan Hitung puncak utama yang muncul dalam 20 menit. Gunakan respons puncak Larutan uji persediaan untuk estron dan semua cemaran lain. Gunakan respons puncak Larutan  uji untuk 17 ?-etinil estradiol]. Hitung persentase 17 ?-etinil estradiol dalam tablet dengan rumus:

r adalah  tinggi puncak  pada waktu retensi relatif 1,16, menggunakan detektor spektrofluorometri; rS adalah tinggi puncak etinil estradiol menggunakan detektor spektrofluorometri. Hitung persentase estron dalam tablet dengan rumus :

r adalah  tinggi puncak  pada waktu retensi relatif 1,2, menggunakan detektor 210 nm; rS adalah tinggi pucak etinil estradiol menggunakan detektor 210 nm; E adalah persentase 17 ?-etinil estradiol. Hitung persentase cemaran lain dalam tablet dengan rumus :

r adalah  tinggi puncak  lain, menggunakan detektor UV; rS adalah tinggi puncak etinil estradiol menggunakan detektor 210 nm.

 

Penetapan kadar  Lakukan penetapan dengan cara Kromatografi cair kinerja tinggi seperti tertera pada Kromatografi <931>.

     Fase gerak Campuran asetonitril P-Dapar kalium fosfat 20 mM, pH 6,0, (1:1). Jika perlu lakukan penyesuaian menurut Kesesuaian sistem seperti tertera pada Kromatografi <931>.

    Pengencer Campuran asetonitril P-air (1:1).

    Larutan baku persediaan Timbang saksama sejumlah Etinil Estradiol BPFI, larutkan, dan encerkan dengan metanol P hingga kadar lebih kurang 0,3 mg per mL.

    Larutan baku Pipet sejumlah volume Larutan baku persediaan, encerkan dengan Pengencer hinggakadar etinil estradiol lebih kurang                          0,12 µg per mL.

    Larutan uji Masukkan tidak kurang dari                       20 tablet, ke dalam labu tentukur yang sesuai, tambahkan sejumlah Pengencer, kocok selama lebih kurang 30 menit. Sentrifus sebagian larutan dan gunakan beningan. Tambahkan Pengencer hingga kadar lebih kurang 0,12 µg per mL.

    Sistem kromatografi Kromatograf cair kinerja tinggi dilengkapi dengan detektor spektrofluorometri dengan panjang gelombang eksitasi 285 nm dan panjang gelombang emisi 310 nm, dan kolom 4,6 mm x 15 cm yang berisi bahan pengisi L11. Kolom pelindung 4,6 mm x 12,5 mm yang berisi bahan pengisi L11. Laju alir lebih kurang 2 mL per menit. Lakukan kromatografi terhadap Larutan baku, rekam kromatogram, dan ukur respons puncak seperti tertera pada Prosedur: faktor ikutan untuk etinil estradiol tidak lebih dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari 2,0%.

   Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama (lebih kurang 200 µL) Larutan baku dan Larutan uji ke dalam kromatograf. Rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Hitung persentase etinil estradiol,  C20H24O2, dalam tablet dengan rumus:

rU  dan rS adalah respons puncak dari Larutan uji dan Larutan baku; CS adalah kadar Etinil Estradiol BPFI dalam µg per mL Larutan baku; CU adalah kadar etinil estradiol dalam µg per mL Larutan uji  berdasarkan jumlah yang tertera pada etiket.

 

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

 

Penandaan Jika tidak menggunakan Disolusi Uji 1, cantumkan uji disolusi yang digunakan.